Perjuangan “Kita” (lagi) Part 3 #ibujuara (Bekas jaitan pasca OP ku terbuka dan mengalami infeksi)
Menjadi #ibujuara tidaklah mudah tapi aku menikmati setiap prosesnya. Hari ke 5 6 7 masih terus bulakbalik dari rumah k rs tiap jam besuk dengan bekas jaitan operasi yang sakitnya tidak wajar, tiap malam kadang meriang panas dingin, waktu itu aku fikir itu hanya panas dingin biasa karena kecapean bulakbalik ari RS ke rumah dengan jarak yang lumayan cukup jauh. Tapi ternyata lagi-lagi Allah memberikan takdir terbaiknya agar aku bisa menjadi #ibujuara Pada saat waktu kontrol seminggu pasca op waktu itu tiba-tiba keluar banyak darah dan nanah di bekas jaitan operasiku, aku fikir tadinya itu hanya darah nifas tapi ternyata ada bau nanah juga, aku baru sadar ternyata selama ini, infeksi ini lah yang membuatku susah berjalan dan beraktivitas meskippun seminggu setelah pasca op, bekas jaitan ku terbuka sedikit dan menyebabkan kotoran mudah masuk ke bekals luka. Karna Miqdam yang masih harus dalam perawatan akhirnya akupun memilih untuk di rawat lagi agar bisa setiap waktu dan setiap hari menemuinya. Aku senang sekali saat itu, karena dengan di rawat lagi aku bisa menemani Miqdam setiap saat meskipun disatu sisi aku juga sedih karena harus mendapatkan perawatan lagi dan nantinya harus masuk ruang operasi lagi karena harus rehacting. Proses pemulihan infeksi luka bekas jaitan ku waktu itu membutuhkan waktu seminggu, dan selama itu juga Miqdam masih belum boleh dibawa pulang ke rumah. Minggu kedua perawatan Miqdam dan minggu pertama aku melakukkan perawatan. Banyak sekali kejutan yang Allah berikan agar membuat kami sebagai orang tua baru terlatih menajdi orang tua yang kuat dan hebat, seperti Miqdam anak kami. Pernah sustu hari aku ingat di hari ke 9 miqdam perawatan Miqdam masih muntah saat diberikan asi, dokter bilan gkemungkinan ada sesuatu denga paru-parunya jadi harus emalkukan foto thorax. Kemudian Miqdam juga pernah mengalami TTN dan membutuhkan ventilator untuk membantunya bernafas, waktu itu ruang nicu msih penuh, aku mencoba meminta no whatsapp dokter yang membantu ku melahirkan lewat perawat di kliniknya dengan sedikit memaksa. Karena memang kamicukup akrab dan dokter pernah menjamin akan membantu segala kebutuhan bayi kami kalau ada sesuatu. Alhamdulillah alllah maha baik kami diberikan dotker yang memang sangat baik juga, waktu itu beliau menenangkan kami dengan mengatakan bahwa akan beliau bantu dengan megusahakan agar bisa dapat ventilator secepatnya. Sampai akhirnya ak u melihat Miqdam di pasang selang yang seperti masker dihidungnya yang cukup besar bagi bayi seuisnya waktu itu, masih dengan infus dan selang yang menuju lambung melalui mulutnya yan g belum bisa dilepas, dan itu juga tanda kalau aku belum bisa menyusuinya secara langsung. Sebelumnya dokter pernah mengatakan kalau kami harus siap dengan segala resiko yan g terjadi bahkan bisa saja kamijuga kehilangan nyawanya. Saat itu hancurr sekli mendengar dokter an ak yang merawat Miqdam mengatakan sepeti itu,mungin karen amelihat miqdam yang masih muntah saat diberikan asi perutnya seperti kembung dan dia mengalami TTN :”(. Tapi, tidak ada yang tidakmungkin jika Allah tela h berkehendak dan aku selalu meyakini hal itu, Ahamdulillah di hari ke 10 ventilator itu sudah bisa dilepas, dan Alhamdulillah miqdam sudah bisa diberikkan asi secara langsung meskipun aku msih harsu belajar bagaimana cara memberikannya dan Miqdam belajar cara menghisapnya, lagilagi dengan kuasa Allah Miqdam bisa melaluinya dengan mudah dia tidak bingput saat itu, dan aku bisa memberikan asi eksklusif secara langsung. Sakit selama perawatan bekas jahitanku tidak ku rasa dengn melihat perkembangan Miqdam yang semakin membaik, walaupun setiap hari 3 kali sehari bekas jaitanku harus ditekan-tekan untuk mengeluarkan nanah, harus disuntikan antibiotic melalui selang yang sakitnya masyaAllah . Tapi seketika hilang dan lupa begitu saja ketika melihat Miqdam berangsur membaik sudah bisa digendong dan dilepas infusannya. Dan Alhamdulillah dihari ke 7 perawatan luka opersi ku aku sudah bisa melakukan rehacting untuk luka op ku yang terbuka sebelumnya, itu tandanya akupun sebentar lagi akan diizinkan pulang. Waktu itu sempat khawatir saat aku bisa pulang Miqdam belum boleh di bawa pulang lagi, tapi masyaalah alhamdulilah ternyata miqdam diijinkan pulang dan akhirnya kita bisa pulang bersama-sama waktu itu. Alhamdulillah untuk menjadi seoran #ibujuara memang tidak mudah tapi aku yakin aku pasti mampu……. :)
Read moreBerawal dari dua garis merah, perjuangan “kita” dimulai #ibujuara Part 1
(Masa kehamilan : Air ketuban sedikit disaat usia kandunganku masih 30w) Bismillah Bandung. 16 Agustus 2018, Aku ingat betul tanggal dimana ketika pertama kali melihat dua garis merah yang ada pada tespek yang ketiga kali aku gunakan, karena hari itu merupakan salah satu hari yang sangat membahagiakan untuk keluarga kecilku. Pada trimester awal dan kedua Alhamdulillah proses kehamilanku tidak menemui banyak kendala, karna memang kalau menurut orang yang pernah hamil disekitarku aku itu “hamil kebo” haha artinya aku masih bisa makan apapun dengan nikmat kecuali di waktu-waktu tertentu karna kadang perut terasa mual dan sakit badan, yaa seperti ibu hamil lainya yang kadang mual, moodian, tapi tidak setiap hari seperti itu. Sampai akhirnya ketika memasuki trimester ketiga, pada saat usg dokter mengatakan kalau air ketubanku sedikit dari jumlah volume ketuban yang seharusnya, aku bingung kenapa bisa begitu, pdahal tiap hari aku seelalu banyak minum, tapi menurut dokter kualitas air yang ku minum mempengaruhi volume air ketuban, maka dari itu setelah konsul hari itu aku mengganti asupan cairan ku dengan minuman yang ber ph8. setiap hari aku membawa air 1liter ke sekolah tempatku mengajar dengan harapan volume air ketubanku bertambah. Masuklah perjuanganku untuk menjadi #ibujuara pada trimester tiga akhir, setiap bulan aku memang rajin kontrol apalagi setelah mengetahui air ketubanku sedikit, trimester 3 ini aku pindah ke banten. Pada saat memeriksakan kehamilan dengan dokter baru alhamdulillah dokter bilang tidak ada masalah dengan kehamilanku baik itu air ketuban dan janinya. Alhamdulillah akupun merasa sangat lega. Di trimester tiga akhir sampai pada usia kandungn 40w itu artinya memasuki HPL dari dokter. Tetapi, janin d rahimku belum menunjukan tanda-tanda akan keluar, degdegan , was-was, dan panik, ditambah beberapa orang yang sering menannyakan kapan lahir? sudah mulas belum? seacara tidak langsung membuatku semakin stress. Mungkin karena faktor stres itu saat memasui 40w 5d tiba-tiba keluar lendir, aku kira mucus plug saat itu, aku langsung merasa senang karena tandanya sebentar lagi aku akan melahirkan tapi nyatanya rasa mulas itu tak kunjung datang, yang datang malah cairan berwarna hijau keruh, aku tetap berfikir positif mungkin itu keputihan karna setelah konsul ke salah satu nakes bisa saja keputihan berwarna seperti itu, tapi memang itu tergolong warna keputihan yang tidak normal, waktu itu hari minggu jadi klinik tempat ku biasa periksa libur jadi tidak bisa langsung usg untuk memastikan. Karena tidak tenang akhirnya kami mencoba mencari klinik yang tetap menerima usg dihari minggu, dan Alhamdulillah kami menemukannya. Aku fikir mungkin ini jalan Allah agar aku tidak terlalu paniik dan tetap merasa tenang, pada saat usg itu qodarullah nakes yang memeriksa bilang smua baikbaik saja bahkan harusnya usia kandungannya masih 38w belum 40w dan plasenta pun masih bagus, cairan warna hijau yg keluar bisa jadi itu keputihan bukan ketuban yang keruh. Disitu aku merasa sangat legaaa, meskipun sebenarnya semua prediksinya dari hasil pemeriksaan adalah salah yakni berbanding terbalik dengan hasil pemeriksaan dokter di tempat aku biasa memerisakan kandunganku.
Read more