Berawal dari dua garis merah, perjuangan “kita” dimulai #ibujuara Part 2

(Masa kehamilan : Aku mengalami ketuban pecah dini, dan anakku mengalami fetal distress) Akhirnya hari senin pun tiba, waktu itu tanggal 29 April 2018. karena memang klinik langgananku membuka praktek mulai dar jam 16.00, jadi kami memutuskan datang habis magrib dan mendapatkan giliran pemeriksaan sekitar jam 9 malam. Sampai pada saat waktunya periksaan aku sengaja tidak menyebutkan keluhanku karena aku ingin tahu, jika dilihat dari kondisi kandunganku bagaimana, saat itu dokter biilang kalau plasentanya sudah mengalami pengapuran, air ketubannya keruh dan tinggal sedikit. Berarti memang benar air yg kluar wkt itu adalah air ketuban, maha besar Allah dengan segala kuasa-Nya setauku kalau air ketuban sudah mrembes kluar atau dalam istilah medisnya adalah KPD seperti itu harus ada tindaan dan hanya bisa d tnggu sampai 1x24jam, tapi qodarullah ketuban yang mlalI keluar dan rembesrembers dari hari jumat masih bisa bertahan sampai hari selasa :”(. Kemudian dokter juga bilang, kalau ini tidak bisa ditunggu lagi kita harus segera melakukan tindakan operasi SC, aku kaget karena waktu itu aku masih egois dan kekeh ingin melahirkan pervaginam, makannya selama hamil aku tidak mempelajari banyak mengenai proses SC, dokter meberikan surat rujukan dan meminta besok subuh harus sudah melakukan registrasi ke RS agar paginya bisa langsng operasai. yaAllah hati calon ibu mana yang tidak khawatir dan sedih mendengar hasil pemeriksaan seperti itu, saat itu aku hanya takut janinku kenapa-kenapa, lemas sekali rasanya waktku itu, sampai bingung aku harus gimana, disatu sisi aku harus terlihat tegar, menegarkan diri agar janin ku tidak stress dan orang-orang disekelilingku tidak khawatir. Tapi saat itu aku masih belum yakin dan aku ingin mencari second opinion k dokter lain. Selasa, 30 April 2019, Alhamdulillah sudah mulai merasa mulas secara rutin, sseperti mendapat angin segar karena aku masih berkeyakinan kalau akau insyaALha bisa melahikan secara normal, sampai saat aku datang menemui dokter ke 2 unutk mencari second opinion dan ternyata dokter ke 2 pun memberi rujukan agar aku segera k rs karena pada saat pemeriksaan ternyata janinku mengalami fetal distress yaitu detak jantung janin di atas normal yaAllah aku pasrah saat itu, pokonya apapun cara melahirkannya yg penting ananku selamat, setelah selesai pemeriksaan aku dan kluarga langsung bergegas menuju RS rujukan dokter pertamaku praktek, meskipun pada saat itu tanpa mebawa perlengkapan melahirkan aku langusng menuju rumah sakit yang jaraknya lumayan jauh. Sesampainya di rumah sakit, para perawat menanyakan, kenapa baru datang padahal dokter sudah meminta adri subuh untuk datang kesini, aku beralasan karena harus meyakinkan diri dengan shlt istikhoroh dulu. Aku sampai ke rumah sakit sekitar pukul 10.00 lalu langsung diambil tinadan, ctg, infus, dll. Sambil menunggu dr yang masih praktek aku menjalani operasi jam 2 siang. Saat operasi aku mencoaba untuk tetap tenang dan meminta dinyalakan murrotal al-quran dan aku yakin kalau smua akan baikbaik saja.

Berawal dari dua garis merah, perjuangan “kita” dimulai #ibujuara Part 2
1 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

semoga sehat baby dan bundanya