Renaissance Sita Wulandari profile icon
SilverSilver

Renaissance Sita Wulandari, Indonesia

Kontributor

About Renaissance Sita Wulandari

parent

My Orders
Posts(14)
Replies(5)
Articles(0)

Kesehatan mental

orang tua bercerai dari saya usia 2 tahun. saya anak ke 2,ayah depresi dan bunda pergi menikah lagi. saat itu saya tidak mengerti apa apa dan di paksa mengerti di umur 7 tahun, tidak sekolah dan di asuh nenek dan kakek dari ayah yang harus selalu mengerjakan segala pekerjaan rumah. di usia saya 7 tahun yang harusnya sudah dapat pendidikan tapi sayang saya belum juga masuk sekolah. sampel akhirnya bibi saya muak melihat saya di perlakukan seperti pembantu dan telpon keluarga di Bandung bahwa keluarga bali tidak memperlakukan saya dengan baik dan tidak mendapatkan pendidikan. di ambil setelah umur 7 tahun saat di tinggal kan karna perceraian di umur 2 tahun membuat saya tidak mengenal bunda saya sendiri. Di ambil pun saya tidak di urus langsung karena bunda sudah menikah dengan laki laki berkebangsaan Belanda. Yang benar benar pernikahan toxic. Melakukan KDR di depan saya dan memukuli saya sampai berdarah darah. Semua itu membuat saya menjadi tertutup. Mereka akhir nya bercerai dan kami pisah ke Bali ber 3 bersama kakak kandung saya. Mungkin menjadi singel parent membuat nya merass butuh waktu hingga dia lupa mempunyai anak. Kakak saya membenci saya karena dia berpikir bunda lebih sayang saya karena dibawa ke Bandung lebih dulu. Dan saya tidak pernah bercerita tentang apa yang terjadi di Bandung yang membuat saya takut pada laki laki. Saya jadi banyak menutup diri, menghabiskan waktu sendiri. Sampai akhirnya bunda saya di penjara karena narkoba ganja dengan masa tahanan 12 tahun di umur saya 12 tahun. Membuat saya semakin menutup diri dan kembali ke Bandung di asuh oleh kakak bunda saya. Saya mengerti mereka merasa terbebani. Kakak saya kehilangan arah mengikuti bunda saya yang pakai narkoba. Saya lulus sekolah langsung pergi dari rumah dan berjuang sendiri, bekerja sendiri, hidup sendiri, tanpa orang lain tau saya depresi bertahun tahun. Sampai akhirnya saya sering melukai diri saya sendiri. Bunda saya keluar dan saya harus membiayainya dengan gaji tidak seberapa bekerja di restoran. Tidak berapa lama kakak saya masuk penjara setelah bunda saya keluar. Sungguh luar biasa yang saya alami. Semakin tidak pernah ingin hidup dan di lahirkan. Sering melakukan percobaan bunuh diri. Dan 3x hampir mati. Hidup saya hancur. Sampai akhirnya saya menikah dengan laki-laki yang begitu sabar ketika saya mulai depresi. Tapi tidak se mudah itu, keluarga nya tidak setuju dan menyepelekan saya dan menghina. Sampai sekarang punya anakpun terkadang saya masih sering menangis. Mengurus anak sendiri tanpa bantuan siapapun. Tapi bersyukur suami selalu sabar ketika saya sudah mulai menangis tiba tiba. Jujur anak adalah sedikit obat penguat untuk saya. Obat takut mati dan meninggalkan dia sendiri di dunia yang keras ini. Tapi saya masih terjebak dalam ketakutan bagaimana nanti ini dan itu. Menjadi ibu rumah tangga tidak semudah bekerja yang di gaji perjam jam. Tapi saya bahagia,saya belajar, bagaimana caranya menjadi orang tua setidaknya walaupun tidak sempurna saya belajar tidak seperti yang sebelumnya. terimakasih agak lega #KesehatanMentalTAP

Read more
 profile icon
Write a reply