Rahmah Syahri profile icon
SilverSilver

Rahmah Syahri, Indonesia

Kontributor

About Rahmah Syahri

Syafira Aima Rajib

My Orders
Posts(7)
Replies(28)
Articles(0)

#CeritaPernikahan

Aku sudah jadian dng Suamiku sejak aku duduk di kelas 3 SMP. perbedaan umur yg terpaut agak jauh, yaitu 8 tahun, membuat aku ragu apakah kami bisa bersatu atau tidak. Tp hatiku tidak bisa dibohongi, aku suka padanya, dia baik, soleh dan pengertian. Semua berawal dari misscall. dulu aku pernah dekat dng salah satu santri dkt rumahku. ketika itu dia suka menelpon memakai nomor teman2nya. ketika ak sudah tidak berhubungan dngnnya. ku bersihkan kontak2 yg sekiranya tidak aktif ketika itu. mulai lah aku misscal pada salah satu nomor temannya, yaitu Suamiku skr. lalu dia menlpon kembali dan menanyakan ini siapa. akhirnya kami berkenalan. ak sudah mengetahui Suamiku dulu adalah mantan tetanggaku. ohh sungguh rumit. akhirnya kami saling suka setelah lama berkenalan dan mengenal karakter satu sama lain. aku sungguh merasa nyaman. itu yg terpenting dia bilang, wkt itu akan menembakku saat usiaku 17 tahun, atau paling cepat sampai aku lulus SMP, mengingat beberapa bulan lg ak akan ujian krn dia tdk mau menggangguku belajar. ketika itu aku berusia 14 tahun dan ak bilang "knp tidak sekarang saja?". sampai2 aku berdoa ingin memilikinya, oh sungguh ini berawal dari cinta monyet fikirku setelah kusadari. akhirnya ak jadian ceritanya, tanpa orang tuaku mengetahuinya. aku hanya smsan dan kadang di antar jemput. kami jarang sekali main ke mall atau ketemuan, karena dia kerja pada saat itu. sampai2 ada temanku yg bilang "kamu harus hati2 dengan pria itu, krn dia sudah dewasa" aku tidak mengerti apa mksd dari temanku. yg pasti, dia tdk pernah melakukan hal2 yg aneh. dan dr situ aku mulai agak ragu karena pendapat temanku.. part 2

Read more
undefined profile icon
Write a reply

#CeritaPernikahan

14 Januari 2018 Aku terbangun dari tidurku, masih tersirat semalam persiapan pernikahan sudah 100% atau belum, karena pukul 12 malam lalu, sound system belum datang juga. Belum lagi tidak enak hati ketika berdebat dengan orang yg mengurus Tenda. Ah sudahlah, aku harus berfikir positif, tanpa fikir panjang aku bergegas solat Subuh. Ketika akan memasuki kamar mandi, terfikirkan kembali, tukang rias blm saja datang, mungkin sebentar lagi fikirku. Tak lama, tukang Rias pun datang, aku segera di dandani, tak banyak bicara, hanya berfikir positif dan dzikir dalam hati ketika di rias. Sambil aku sarapan, kulirik jam sudah jam set 9. Make up dan baju sudah 100% selesai. Rombongan besan tidak sampai 5 menit pun sudah sampai, karena Calon suamiku masih satu Desa dan hanya berjarak 700 meter dari rumahku. Oh sungguh berdebar hatiku, ketika aku masih didalam kamar, mendengar suara riuh rombongan tersebut. Akad dimulai jam 9 pagi, para sahabat ku datang lebih awal untuk menyaksikan Akad, rasanya ketika Calon suamiku mengucapkan Akad, ingin sekali aku menangis haru, sambil ku pegangi salah satu tangan sahabatku berharap aku bisa mendengar suara Calon suamiku. Tapi suara itu tidak terdengar, karena ternyata dia menjauhkan mic nya. padahal aku sudah bersiap diri untuk mendengarnya. Setelah semua bilang SAH aku keluar dan duduk di samping yg skr sudah menjadi Suamiku. Ketika acara dimulai tidak tahu kenapa, badanku serasa tidak enak, pusing dan sedikit demam, padahal aku sudah sarapan, kuputuskan minum obat warung, mungkin akan meredakan pusingnya. jam 12 siang ketika aku ganti baju, ibuku mendadak sakit, kakinya lemas dan demam, sepertinya kecapekan karena ikut belanja ke pasar. Oh sungguh aku sudah makan siangpun tetap saja masih terasa pusing. Rasanya ingen cepat2 selesai. tapi wkt masih lama. Kutahan hingga malam, acara selesai. Masuk angin pusing masih saja aja. mungkin aku juga kecapekan karena sbelum hari H, hanya cuti 2 hari tapi aku bahagia semua berjalan lancar, aku bahagia karena aku sudah menikah, menikah dengan orang yg tepat, pilihan aku sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun. setelah melewati masa pacaran 7 tahun TANPA LDR akhirnya aku bisa bersamamu dalam status suami istri. inilah The Best Day of My Life. 14 Januari 2018 ketika aku dan suami ku menikah. part 1 #CeritaPernikahan

Read more
undefined profile icon
Write a reply