Suami yg menutup jalan rezekinya sendiri
Banyak suami yg kucing-kucingan dgn istri masalah keuangan Tanpa ia sadari bahwa ia sedang menutup rezekinya sendiri krn; Di dalam rezekinya ada doa tulus istrinya Di dalam hartanya ada Hak istrinya Di dalam rezekinya ada Istri yang berhak mengetahuinya Di dalam rezekinya ada rezeki Istri dan anak yg Allah Titipkan padanya Hanya suami yg tidak paham diri dan tidak sadar posisi yg Akan kucing2an masalah Keuangan dgn istrinya Suami yg tak pernah melibatkan diri mengurus urusan rumah maka tidak akan ada empati dan simpati dalam dirinya untuk sekedar menghargai istri Suami yang tak pernah mau tau besarnya kebutuhan dapur dan rumah tangga akan dg mudah menuduh istrinya boros dan tak bisa mengatur keuangan dari nafkah yang telah diberikannya Suami yang tak pernah ambil peran membantu istri mengurus anak, maka akan dg mudah menyepelekan rasa lelah istri, tak mau mendengar keluh kesah istri, marah istri hanya dianggap angin lalu, dan sangat mudah menganggap istri kurang bersyukur atas perannya Suami yang memang tak pernah terlibat membantu pekerjaan istri hanya akan mudah menyalahkan, meremehkan dan menyepelekan Padahal jika dia tau bagaimana posisi istri yang sekaligus punya anak jam istirahatnya sangat berantakan, makanpun juga sesempatnya, mandipun terkadang ala kadarnya, merawat diripun terkadang tak ada waktu Terkadang kau lihat setelah ia punya anak wajahnya sering kusut, mukanya pun terkadang sering terlihat cemberut, bahkan terlihat tak secantik dulu itu karena sudah tak ada waktu untuk merawat dirinya, fokusnya hanya kepada anak dan rumah tangganya yg kadang 24 Jam pun tak kunjung usai Sesekali engkau ambil peran, ambil alih pekerjaannya jika engkau senggang, berikan ia waktu istirahat dan merawat dirinya karena kesehatan mentalnya ada pada pedulimu terhadapnya. Sejatinya jika engkau menyelamatkan mental satu orang (istrimu) maka engkau turut menyelamatkan mental semua isi rumahmu. Percayalah #suami_istri #curahanhati #ungkapanhati #copasfb
Read moreTanda-tanda Hubungan Sulit Diperbaiki
1. Kurangnya Komunikasi Efektif: -Sulit untuk berbicara jujur dan terbuka tentang perasaan dan masalah. -Percakapan sering berakhir dengan pertengkaran atau salah paham. - Salah satu atau kedua belah pihak merasa tidak didengarkan atau dipahami. 2. Hilangnya Kepercayaan: - Sering terjadi kebohongan atau pengkhianatan. -Sulit untuk saling mempercayai satu sama lain, bahkan dalam hal-hal kecil. - Merasa selalu curiga terhadap pasangan. 3. Tidak Ada Lagi Kebahagiaan Bersama: -Kegiatan bersama tidak lagi menyenangkan. - Merasa lebih bahagia ketika sendirian atau bersama orang lain. -Sulit untuk mengingat hal-hal positif dalam hubungan. 4. Siklus Pertengkaran yang Berulang: -Pertengkaran yang sama terus terjadi berulang kali tanpa solusi. -Masalah yang sama tidak pernah terselesaikan secara tuntas. - Pertengkaran seringkali menjadi semakin intens dan menyakitkan. 5. Hilangnya Intimasi: -Jarang atau tidak ada lagi keintiman fisik dan emosional. -Merasa jauh secara emosional dari pasangan. - Sulit untuk merasa dekat dan terhubung satu sama lain. 6. Tidak Ada Lagi Tujuan Bersama: -Tidak memiliki visi yang sama untuk masa depan hubungan. - Merasa seperti sedang berjalan di jalan yang berbeda. - Sulit untuk membuat keputusan bersama. Munculnya Perasaan Negatif yang Dominan: -Sering merasa sedih, marah, atau kecewa dalam hubungan. -Sulit untuk merasakan emosi positif seperti cinta dan kasih sayang. - Merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Kapan Harus Menyerah? Menerima kenyataan bahwa sebuah hubungan sudah tidak bisa diperbaiki adalah keputusan yang sulit. Namun, jika Anda terus-menerus merasa tidak bahagia dan hubungan tersebut memiliki dampak negatif pada kesejahteraan Anda, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan mengakhiri hubungan. Ingatlah:Setiap hubungan unik dan tidak ada rumus pasti untuk menentukan kapan harus menyerah. Jika Anda merasa ragu atau membutuhkan bantuan untuk mengambil keputusan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang konselor atau terapis. Penting untuk diingat: Jaga diri sendiri:Prioritaskan kesehatan mental dan emosional Anda. Cari dukungan:Bicarakan dengan teman, keluarga, atau profesional tentang perasaan Anda. Jangan takut untuk memulai lembaran baru: Mengakhiri hubungan yang tidak sehat dapat membuka jalan bagi kebahagiaan di masa depan . . #jangkauanluas #foryoupage #parenting #fyp#copasfb
Read more