Beliau... Beliau yg mengajariku banyak hal dari aku kecil sampe sekarang.. Dulu waktu ku masih balita 4.5th aku ngrengek minta sekolah, kau mewujudkannya menitipkanku pada guru kelas 1 SD, mau naik kelas ataupun tidak yg penting kau turuti kemauanku walau akhirnya ku selalu menangis tiap tak bisa ngerjain soal ?, Tiap semester untungnya ku bisa mengejar pelajaran sampai ku selalu dapat juara 3besar. . Waktu SMP kau ajarkan ku mandiri daftar sekolahpun sendiri karna kau tak bisa naik motor, ayahpun merantau, kakak2 pun sibuk bekerja, tapi dari situ aku bisa lebih berani berinteraksi dengan orang lain... Tiap semesterpun ku masih bisa mempertahankan prestasi juara 3 besar sampai ku dapat beasiswa, puji syukur bisa mengurangi beban biaya sekolah,, Tiap hari uang saku hanya 6ribu, itupun 4ribu untuk transport pp sekolah, sisa 2ribu untukku jajan di sekolah, itupun kadang tak cukup untuk jajan 2kali istrirahat tapi Kau ajariku lebih berhemat bawa bekal dan air putih sendiri ke sekolah agar uang sakunya bisa ku tabung, Waktu pendaftaran SMK pun, aku gunakan sisa uang beasiswa dari SMP untuk biaya pendaftaran dan seragamnya, aku memang sedikit tak rela uang jerih payah belajarku untuk membiayai sekolahku sendiri tapi mau bagaimana lagi keadaan keluarga yg tak berkecukupan, aku tau ayah sudah kerja keras untuk sehari hari, yaa dan Kau yg buat aku belajar ikhlas. Setiap hari kau buatkan ku bekal untuk ku bawa ke sekolah, aku bersyukur memilikimu Ibu, wanita terhebat yg mengajariku banyak hal terutama berhemat dan prihatin, setiap sekolah uang saku selalu ku sisihkan untuk ku tabung membayar buku pelajaran. Aku tak tega bila harus meminta uang buku pada Engkau. Memang kewajiban orangtua menafkahi dan mencukupi kebutuhan anaknya apalagi anaknya masih sekolah, tapi aku tak kuasa hati mungkin karna dari kecil Kau sudah ajarkan ku rasa prihatin. Setiap ada tugas aku hanya memanfaatkan komputer perpustakaan atau meminjam laptop teman. Hari berganti taun sampai kelulusanku terus seperti itu tapi aku tak menyesal, aku malah bersyukur karna Engkau, aku jadi pribadi yg kuat dan tahan banting tak mudah mengeluh karna keadaan. Setelah kelulusan, saatnya aku terjun ke dunia kerja, aku bekerja di Pabrik, yahh kalian pasti tau bagaimana kerasnya bekerja di pabrik. Tapi berkat Engkau Ibu yg mengajari kerasnya hidup ini, aku mudah menyesuaikan diri di pabrik dengan berbagai sifat orang lain. Aku menjadi pribadi yg pantang menyerah dan tak mudah mengeluh kerasnya tuntutan target pekerjaan, Setiap gajianpun aku bisa menabung walau sedikit demi sedikit dari sisa uang untuk kebutuhan kita sehari hari. Saat menikah, aku bisa membantu membiayai pernikahanku sendiri Ibu, itu semua karna Engkau, Engkau yg slalu mengingatkanku untuk berhemat, Yang slalu mengingatkanku untuk tak membeli barang yang tak penting, Kau juga slalu mengajariku untuk mandiri, melakukan semua pekerjaan sendiri, Sekarang aku sudah berumah tangga, berkat mu Ibu, aku bisa mengurus suamiku dengan baik, bisa memasak yg enak, bisa beres2 rumah, bisa mengelola keuangan dengan baik dan masih bisa menabung, Aku bersyukur lahir dari rahimmu Ibu, bersyukur Engkau yg jadi ibuku, bersyukur dari kecil Engkau tak memanjakanku. Bersyukur lahir dari kesulitan kesulitan finansial kita dulu. Sampai akhirnya aku bisa sedikit membantu perekonomian kita sampai sekarang. Kalau saja dulu kau memanjakanku, mungkin saja aku terus bergantung padamu, aku tak bisa melewati kerasnya dunia kerja, aku tak bisa mengurus suamiku dengan baik, aku tak bisa beradaptasi dengan baik dengan orang lain. Terimakasih Ibu.... Kau sumber kekuatanku, Kau sumber teladanku, Kau sumber inspirasiku,, #WanitaInspirasiTAP
Read moreMy Orders