Shifa syarief profile icon
SilverSilver

Shifa syarief, Indonesia

Anggota VIPKontributor

About Shifa syarief

bunda of two

My Orders
Posts(7)
Replies(48)
Articles(0)

Stillbirth (bayi meninggal dalam kandungan) IUFD di kehamilan pertama #ibujuara

Assalamualaikum moms.. saya ingin sharing pengalaman saat kehamilan pertama saya mengalami stillbirth atau bayi meninggal dalam kandungan. Selama kehamilan memang janin mengalami kurang berat badan, saya pun sudah mengkonsumsi suplemen dan vitamin yg dianjurkan dokter, rutin usg, dan makan makanan bergizi. Tapi bbj masih kurang dan saya tidak menduga baby meninggal di usia kehamilan 8bulan. Dokter pun tidak menjelaskan detail penyebab bayi meninggal. Kronologi kisahnya: Pertama saya merasa ada yg aneh karena tidak ada gerakan selama sehari. Tapi saya baru mengatakan ke suami pada malam hari karena saya LDR saat itu. Suami pulang di hari weekend saja.. jum’at malam suami pulang dan saya pun menceritakan bahwa seharian sepertinya tidak ada gerakan, ya memang bayi sy ini sangat jarang gerak atau krn kehamilan pertama jd saya kurang peka. Jadi sy tidak trlalu ambil pusing. Suami menyarankan esok pagi2 ke bidan terdekat. Keesokan harinya bidan cek djj dengan doppler dan tidak ada djj.. bidan merujuk ke dokter obgyn yg biasa praktek di klinik tersebut, akhirnya saya pun dirujuk ke rs dan ditangani dr.spOg diberi tindakan usg 2d dan sudah meninggal katanya. Saya masih bingung dan shock harus apa.. ga bisa nangis dan cuma bisa berharap ada keajaiban. Saya setengah percaya dan tidak percaya. Karena usg 2d jadi saya msh berharap anakku lahir dengan selamat. Tapi suami selalu menghibur dan menguatkan saya. Kemudian suami mengurus semua berkas2 admnistrasi untuk persiapan melahirkan, kemudian mengabarkan orang tua dan minta izin bahwa akan melahirkan hari ini juga. Semua kami serahkan kepada Allah swt. Saya pun mengikuti keputusan suami saja. Finally, Jam 11 siang saya sudah diberi obat induksi.. tidak ada pembukaan sampai jam 7 malam baru ada pembukaan 1 dan seterusnya sampai jam 1 malam akhirnya saya melahirkan seorang bayi laki-laki yang kami beri nama Raghib Isfahani. Dan yg saya ingat terus dari kisah ini, yg saya ingat betul... saya melahirkan tidak dibantu bidan, perawat atau dr.spOg sama sekali, hanya ada mama saya dan suami yang selalu stand bye disamping saya. Selama saya kesakitan mulas kontraksi, yang membantu hanya mama dan suami. Bahkan saat kepala bayi sudah terlihat dan hampir keluar.. mama saya minta tolong bidan untuk membantu, tapi bidan hanya bilang nanti juga keluar sendiri bu. Berkali-kali mama saya minta tolong bidan jawabnya hanya seperti itu. Katanya: “Karena bayinya sudah meninggal jadi tidak perlu dibantu bidan”. Untung mama saya kuat... kuat melihat anaknya yg hampir mati mungkin, karena setengah sadar, mama saya sampai trauma tidak mengizinkan saya untuk melahirkan normal lagi, tapi dengan sebatas pengetahuan mama saya yang sudah 4x melahirkan mama membantu saya tahnik2 melahirkan agar tidak robek dan cara mengejan.. lalu akhirnya saya bisa melahirkan bayi tampan. Saya langsung duduk dan memandangi bayi raghib... anehnya saya tidak berani untuk menggendong atau menyentuhnya. Itu yang membuat saya menyesal sampai saat ini. Saya hanya shock dan bingung.. seperti belum sadar sepenuhnya. Bayi raghib pun langsung dibawa abinya untuk diurus pemakamannya besok pagi. Sedih melihat ada darah keluar dari hidungnya, padahal fisiknya sempurna, beratnya memang kurang tapi sudah terlihat seperti bayi lainnya. saya masih belum tau apa penyebab meninggalnya, Dokterpun hanya bilang sudah takdir. Belum puas dengan jawaban dokter sampai saat ini tapi saya sudah ikhlas. Memang benar Ini semua sudah menjadi garis hidup saya dan raghib. Sedihnya saya berjuang bersama ibu disebelah saya.. yaa sama2 berjuang tapi perbedaanya bayi dia menangis saat terlahir tapi tidak dengan bayiku. Sempet nyess juga tapi suamiku selalu menguatkan dan mengingatkan untuk berzikir takut2 saya mengeluhkan ketentuan allah. Di kehamilan pertama IUFD, alhamdulillah 2 bulan kemudian saya diberi kepercayaan lagi dan kehamilan kedua juga sempat kurang berat badan janinnya.. sampai akhirnya saya cek ke dokter fetomaternal, takut2 kejadian seperti yang pertama, meskipun lahirnya mendadak karena gawat janin dan harus dilahirkan sc tp alhamdulillah anakku sehat dan skrg berusia 2th. Sekarang saya sedang mengandung usia 8bulan dan di kehamilan ini sempat dirawat karena tiba2 jantungku bermasalah di kehamilan ini padahalan sebelumnya tidak ada riwayat penyakit jantung. Saya juga sempat positif covid-19 :’) tp alhamdulillah skrg sudah sehat, mohon doanya semoga bayiku dan bundanya sehat selamat sampai melahirkan. :)

Read more
Stillbirth (bayi meninggal dalam kandungan) IUFD di kehamilan pertama #ibujuara
undefined profile icon
Write a reply

Positif covid-19 di kehamilan tua #ibujuara

Resiko yang harus dihadapi ibu hamil saat pandemi seperti ini adalah rentan terinfeksi virus covid-19, bisa jadi karena ibu hamil sering merasa cepat lelah dan faktor hormon ibu yg berubah-ubah. Saya salah satu ibu hamil yang terinfeksi virus covid-19 dengan tingkat gejala sedang dan hanya melakukan isolasi mandiri di rumah. Gejala-gejala yang saya kira bawaan hamil saja ternyata itu gejala virus cov-19. Memang sebelumnya saya harus bolak balik RS untuk memeriksakan anak kedua saya yang sedang sakit. Saya harus bolak balik UGD dan saat itu rasanya lelah fisik dan fikiran, mungkin imun pun turun finally saya mudah tertular virus. Beberapa hari saya merasakan gejala seperti hilang penciuman, seperti flu hidung mampet tapi tidak pilek, sakit kepala di atas hidung dan terasa pusing dan sakit disaat sujud, badan linu, sering berkeringat, cepat lelah dan engap, nyeri saat tari nafas panjang. Saya tidak mengalami sakit tenggorokan dan demam. Akhirnya saya pun swab dan hasilnya positif kemudian suami dan anak saya yg berusia 2th pun diharuskan swab juga. Hasil swab suami pun positif dan anak saya negatif. Suami bisa dikategorikan sebagai OTG karena dia merasa sehat dan tak bergejala. Akhirnya kami pun isman bersama di rumah, anak kami titipkan di rumah neneknya. Sedih rasanya menahan rindu, hanya bisa video call selama 14hari. Selama isman kami rutin minum vitamin c, kumur betadine mouthwash and gargle, minum yakult dan makan makanan sehat. Anak kami pun kami berikan vitamin imunpad dan rutin minum yakult. Kami dapatkan resep ini dari adik kami yang berprofesi sbg perawat. Alhamdulillah keadaan kami semakin membaik. Setelah surat selesai pemantauan keluar kami bisa bertemu anak kami lagi.. kami juga sudah yakin virusnya sudah mati sudah menjadi bangkai.. dan jika di swab mungkin masih ada kemungkinan hasilnya positif karena bangkai di tenggorokan kadang masih terdeteksi. Jadi kami tidak melalukan swab lagi. Dan menjelang persalinan ini saya akan swab lagi semoga saja hasilnya negatif :) karena jauh dari anak itu rasanya merana. Pelajaran yang saya ambil dari pengalaman ini. Harus jaga kesehatan, jaga imun tubuh diri sendiri maupun keluarga agar tidak bolak balik Rs lagi dan tetap mematuhi protokol kesehatan. #sharingiscaring #ibujuara

Read more
Positif covid-19 di kehamilan tua #ibujuara
undefined profile icon
Write a reply