Hilda Amalia profile icon
SilverSilver

Hilda Amalia, Indonesia

Kontributor

About Hilda Amalia

Ibu baru yang butuh pencerahan

My Orders
Posts(6)
Replies(102)
Articles(0)

Sharing is Caring

Hi moms, kali ini saya mau coba sharing tentang pengalaman saya berjuang untuk mendapatkan ASI ? Jadi, pada saat kehamilan memasuki trimester 3 ibu saya selalu menyarankan untuk memijat PD sekitar 10menit setiap habis mandi. Awalnya saya ikuti.. lambat laun jadinya cukup malas untuk melakukannya. Alhasil, sampai saat lahiran tiba ASI tak kunjung keluar.. sedih, bingung, tertekan (Krn ortu dan mertua yang ngomong terus, komentar terus tentang asi). Tapi saya sadar betul, kalau saya terus sedih terus tertekan, ASI ini gak bakalan keluar.. untungnya suami sangat mengerti, sangat sabar dan terus memberikan support. Di hari pertama lahiran, saya terus menyusui walaupun saya tau tidak ada ASI yang terminum setetes pun. Tiap 2 jam sekali selalu saya susui. Perawat di RS pun mendukung dan memang menyarankan utk tetap menyusui walaupun belum ada ASI yang keluar, guna nya agar ASI terpancing keluar. Selama di RS org tua dan mertua pun selalu membawakan saya sayur katuk, kacang"an. Sampai akhirnya di hari ke-3 keluarlah cairan setitik seperti air cucian beras. Disitu saya optimis bahwa ASI saya pasti akan keluar! Tak henti"nya saya menyusui debay meskipun kondisi puting mulai lecet (karena kering tapi tetap dihisap). Keesokan hari nya saya dan bayi saya sudah diperbolehkan pulang. Tapi, krn debay tidak mendapatkan makanan apapun sedari lahir, BB nya turun hingga 10% (sedih sekali dan muncul rasa bersalah). Perawat menyarankan utk terus menyusui agar BB debay kembali seperti pada saat pertama lahir. Sehari dua hari kami berada dirumah ASI tak kunjung banyak, debay selalu merasa kekurangan, dan saya pun merasa lelah (walaupun ini pasti, tapi saya menyusui tiap 5menit sekali krn debay merasa kurang). Padahal setiap hari saya selalu makan sayuran seperti sayur katuk, sayur pepaya muda, sayur sawi, perbanyak minum air putih dll. Dan di hari ke 5, saya mulai mencari" ASI booster, jenis" nya dan bagaimana review dari orang" yang sudah mencobanya. Pilihan saya jatuh kepada Mama Bear Teh pelancar asi, susu kedelai Mama Soya, madu busui, dan milky mama (ini enak banget!!) Selain itu, diselingi dengan cemilan" sehat seperti kacang"an, juga milky mama Qadarullah, 2 hari mengkonsumsi semua itu, asi mulai bertambah :") Yang awalnya setiap kali pumping hanya mendapat 30ml 40ml, perlahan" naik menjadi 55ml 60ml 80ml, sampai saat ini satu kali pumping saya bisa mendapat 160ml+, alhamdulillaah.. meskipun tidak melimpah, setidaknya ini cukup untuk bayi saya. Semoga cerita yang tidak cukup menarik ini bisa menjadi referensi atau menambah sedikit semangat bagi moms diluar sana yang sedang gundah gulana karena ASI belum kunjung keluar.. tetap semangat mengASIhi ? Notes : ini bukan endorse, bukan promosi, bukan jualan. Ini hanyalah sebuah pengalaman yang saya dapatkan.

Read more
Sharing is Caring
undefined profile icon
Write a reply

Sharing is Caring

Assalamualaikum moms and moms to be.. Mau sharing pengalaman pertama saya melahirkan nih hehe (maaf kl panjang). Fyi saya melahirkan seorang anak perempuan pada hari Minggu, 14 Juli 2019. Malaikat kecil ini kami beri nama Keinara Eireen Izzatunnisa. Alhamdulillah, dari awal kehamilan saya gak pernah mengalami hal" yang gak enak.. saya gak mengalami yang namanya morning sickness, ngidam, ataupun hal" yang cukup mengherankan buat sy. Setiap kali usg hasil yang didapatkan selalu baik (Alhamdulillah yaallah). Sampai usg di usia 28w posisi kepala nakbayi sudah berada dibawah dan posisi itu menetap sampai waktunya lahiran tiba. Sampai usia 39w, tepatnya hari Sabtu 13 Juli 2019 pukul 05.30 saya merasakan ada air yang keluar (rasanya seperti bak, keluar sedikit krn posisi saya tiduran). Setelah saya bangun, air yang keluar semakin banyak dan tidak bisa dihentikan, saat itu jg saya sangat yakin kl itu adalah air ketuban. Saya coba utk tetap tenang, tapi orang tua gak bisa tenang :)))) alhasil pukul 06.00 kami tiba di rs. Saat itu jg saya mendapatkan penanganan dan cek pembukaan, dan ternyata baru pembukaan 1. Saya, keluarga dan jg perawat berharap akan ada pembukaan lagi setelahnya.. tapi setelah dicek kembali pukul 13.00, pembukaan baru mencapai pembukaan 3. Saya akui saat itu saya cukup stress krn kok pembukaannya lama sekali.. akhirnya bidan menawarkan pilihan untuk menggunakan balon agar mempercepat pembukaan. Lama saya berfikir, akhirnya saya memutuskan utk menunggu pembukaan secara alami. Selama beberapa jam saya jalan cepat, naik tangga dll utk berusaha mendapatkan rasa mules dan proses pembukaan. Akhirnya pukul 17.00 saya kembali melakukan VT dan usg terakhir oleh dokter, saat di VT rasanya subhanallah.. (dokternya sampe minta maaf), menurut dokter kepala nakbayi sudah sangaaaat bawah, sehingga tidak memungkinkan utk dibalon. Dokter nya jg ngaku bahwa pada saat VT tadi dia menarik mulut rahim yang memang masih berada dibawah (krn tidak ada mules), panjang lebar dokter berbicara yg intinya utk dapat menaikan mulut rahim perlu rasa mules yang lebih kuat, dan mules itu bisa didapatkan dengan satu"nya cara yaitu induksi. Tidak lama berfikir saya mengiyakan proses induksi tsb krn memang saya jg khawatir dengan kondisi nakbayi (walopun tiap dicek kondisi bayi sehat dan baik). Akhirnya pukul 21.00 saya di induksi.. rasanya, alhamdulillah nikmat. Sedikit tips utk bumil yg niat baca :)) "nikmatin setiap kontraksi yang datang, ucapkan alhamdulillah krn memang hal tersebut yang kita tunggu, dan jangan lupa tersenyum" 21.00 di induksi, 21.30 saya minta matikan induksinya!!!!! :")))) Bukan krn sakitnya, tp krn saya tidak bisa istirahat sama sekali. (Kita tetep mesti jaga stamina ya bumils.. krn kalo kecapean nantinya kesulitan). Akhirnya induksi dihentikan dan saya tetep yakin bahwa kontraksi itu akan datang sendirinya.. Pukul 01.00 saya mulai sering minta dielus.. mulai sering berucap "ayolah kontraksi, be nice..krn kamu sahabat ku malem ini" dan ga hentinya mengucap yaallah yaallah yaallah.. Pukul 01.30 saya udah ngerasa ga kuat seperti ingin bab, saya minta dicek detik itu jg (padahal bidan bilang dicek nya nanti pukul 03.00). Bidannya kaget dan dia bilang "oh iyaa, udah pembukaan 8, yuk kita pindah ke ruang bersalin" (coba kl sy ga minta dicek, bisa brojol disitu!!!) Setelah di ruang bersalin pun saya blm diijinkan utk mengejan krn posisinya dokter masih dalam perjalanan menuju RS. Setelah dokter tiba, saya diinstruksikan utk mengejan, namun apa yg terjadi? saya sudah tidak ada tenaga krn kecapean, bidan" yang ada terus mengarahkan utk menarik nafas, mengejan seperti mau bab, memuji, dan menyemangati. Alhasil 3 kali mengejan terdengar suara tangisan bayiii.. Masha Allah tabarakallah.. tepat pukul 02.10 rasa bahagia menyelimuti kami, tak henti"nya kami ucapkan rasa syukur. Dan kenangan itu masih terbayang sampai saat ini ❤️ Notes : saat melahirkan saya melewati prosedur episiotomy, krn posisi bayi yang posterior. Untuk bumil.. rajin jalan dan banyak aktivitas ya.. supaya posisi bayi bisa lebih optimal. (Saya dlu selama hamil duduk terus)

Read more
Sharing is Caring
undefined profile icon
Write a reply