Ghea Permatha profile icon
PlatinumPlatinum

Ghea Permatha, Indonesia

Anggota VIP

About Ghea Permatha

Seorang ibu yang ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya

My Orders
Posts(6)
Replies(35)
Articles(0)

Waktu suami

Bunda, mau curhat sedikit.. Pernikahan ku dengan suami baru jalan 1tahun 3bln, aku sedih bunda karena suamiku itu selalu prioritas in ibunya aku gak pernah melarang dia utk berbakti dgn ibunya, suamiku setiap hari ke rumah ibu nya terus, di tambah lagi ini dia sedang tidak kerja sering ke rumah ibunya daripada di rumah bahkan sampai kakak nya sering minta bantuan dgn dia, entah sekadar mengusir tikus dirumahnya atau apalah. Mertuaku itu punya ank 10 suamiku anak bungsu, kakaknya suamiku no.9 lelaki blm nikah mertua ku gak prnh mau minta bantu atau tolong dgn kakak lelaki suamiku itu krna dia itu temperamen. Dari awal aku nikah aku tinggal di rumah kontrakan suamiku ingin tinggal dgn ibunya tetapi aku tidak setuju. Mertuaku itu seperti tidak ikhlas melepaskan suamiku pernah suamiku itu tidak kerumahnya mertua ku lsg nangis suamiku gk ksana, sampai aku hamil anak pertama, suamiku sering meninggalkan ku sendiri dirumah demi ibunya plg kerja gk prnh lsg plg psti mampir dlu krmh ibunya. Selama hamil anak pertama aku sering kontraksi perutku kram dan harus bolak balik masuk IGD semua krna tertekan perasaan, anak pertama ku lahir, mertuaku seperti cemburu tiap hari dtg ke rumahku dan plg mnta d antar sm suamiku tiap hari seperti itu kebetulan mama ku tinggal sementara waktu untuk bantuin aku jagain&ngurusin anakku. Suamiku gk tergerak hatinya untuk pulang kerja lsg plg demi anaknya, dia tetap saja pulang ke rumah ibunya terlebih dulu sampai pd akhirnya anakku sakit, setelah ditindik&disunat di telinga & di vagina nya itu keluar darah terus-terusan, aku panik dan telepon suamiku, suamiku pulang bersama ibunya& mertuaku itu cerita sama mamaku kalau sebaiknya aku tidak usah bilang kalau anakku sakit sama suamiku karena suamiku kerja di lapangan&mertuaku takut suamiku kenapa-kenapa di jalan, mamaku menyampaikan langsung kepadaku, aku hanya menahan rasa sakit, kurang lebih 3 hari pendarahan nya berhenti, aku lega 1minggu kemudian telinga anakku berdarah lagi sampai di suatu malam anakku menangis menjerit seperti kesakitan dan menolak untuk menyusu dan muntah-muntah,aku kira anakku masuk angin paginya aku bawa ke tukang urut bayi&kata tukang urut itu anakku nnti tidur nya nyenyak setelah di urut, sampai dirumah anakku tidur dan membuka matanya sebelah kanan sambil melirikku, aku tersenyum dan menyuruh untuk dia tidur lg aku pun menyodorkan dia untuk nyusu tetapi dia menolaknya, aku tertidur dan sampai siang anakku blm bgun aku lihat suamiku asyik dgn gadgetnya sementara aku lihat napas anakku agak berat dan melemah aku coba paksa untuk nyusuin lg tetapi tetap dak mau mlh semakin lemah aku menangis aku tkut terjadi hal buruk, aku buka bedong nya aku lihat anakku sudah pucat dan lemas lsg aku bawa ke rumkit bersama kk ipar,suami&ibuku smpe di IGD dkter menyatakan kalau anakku sdh tdk ada, rasanya bumi tidak berpijak bunda, aku menangis bahkan sampe pingsan, anakku dibawa ke rumah mertua ku, stlh di makamkan aku pingsan, aku sadar &lsg ingin minta plg bgtu sadar aku lsg menyalahkan suamiku karena ini semua salah suamiku lbh perhatian dgn ibunya lbh mengutamakan ibunya daripada aku&anaknya bahkan sampai sekarang bunda, sampai anak kedua lahir aku&anakku harus berbagi kasih dgn mertuaku, aku harus bagaimana bunda? Lelah harus sprti ini truss tertekan perasaan mau berontak tetapi aku tahan aku pendam bunda, suamiku tidak bisa tegas dan adil kepada ibunya&anakku. Aku tidak prnh melarang dia berbakti dgn orgtuanya tetapi bukankah istri harus d muliakan jg.. Sungguh sakit...

Read more
 profile icon
Write a reply