#AskTAP Baby Blues dan Cara Mengatasiny
Hai Mom, pernah berapa kali ada yang nanya2 tentang baby blues di tread komunitas ini dan kebetulan kemarin aku ada ikutan talkshow tentang baby blues. Materinya disampaikan oleh seorang Dokter di salah satu rumah sakit swasta di Tangerang Selatan. Berdasarkan apa yang disampaikan oleh dokter bahwa baby blues itu biasa terjadi dalam jangka 7 hari sampe 14 hari setelah melahirkan dan ini bisa sembuh sendiri. Nah kalo depresi pasca melahirkan ato dikenal juga dengan post-partum depresion bisa terjadi berminggu-minggu bahkan berbulan. Ada byk faktor yang mempengaruhi terjadinya baby blues, diantaranya adanya konflik dalam rumah tangga sehingga perasaan suami istri jadi ga stabil, ibu melahirkan sendiri tanpa didampingi oleh suami ato keluarga lainnya, kejadian buruk yang berulang seperti kematian keluarga atau pasangan, memiliki riwayat kekerasan saat anak2, dan melahirka saat usia ibu diatas 35 tahun. apa aja sih gejala atau tanda nya kita kena baby blues : 1. Mudah menangis 2. Tidak tertarik pada kegiatan apapun 3. Mudah lupa 4. Cemas dan gelisah 5. Mudah Marah 6. Mudah lelah 7. Sensitif 8. Pikiran kosong 9. Hilang harapan 10. Tidak merasa bahagia dengan kehadiran si kecil 11. Menarik diri dari lingkungan atau kegiatan 12. Tidak percaya diri apabila gejala2 tersebut tidak sembuh atau hilang dalam 2 minggu maka ibu rentan mengalami post-partum depresion. dan ini akan membuat ibu tidak mampu merawat atau mengurus si kecil dan yang terburuk adalah membuat ibu mempunyai pikiran untuk bunuh diri bahkan melakukan upaya untuk membunuh diri nya sendiri serta anak. apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya ? 1. Ibu harus istirahat dan tidak melakukan kegiatan yang membuat ibu stres 2. Ibu harus ikut tidur saat anak tidur 3. Minta bantuan pada suami atau orang tua atau pengasuh untuk menjaga bayi 4. Punya waktu untuk relaksasi dan berinteraksi dengan teman2 5. Jika perlu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan konseling dan atau pengobatan. Baby blues bisa terjadi berulang dan bisa juga tidak. Dan hal yang paling penting diperbaiki agar tidak berulang itu atau agar cepat mengatasinya adalah meningkatkan support system bagi ibu tersebut. Support system ini dimulai dari suami dan keluarga terdekat lalu lingkungan dan komunitas yang ada didekat ibu. demikian sharing saya. semoga bermanfaat ya mom untuk kita sehingga kita juga bisa mendukung ibu-ibu lain disekitar dan komunitas kita. #AskTAP
Read more#AskTap Aku Memilih Gendongan KW untuk anak ku
Halo Mom, mau berbagi sedikit cerita tentang pengalaman ku memilih gendongan. Bukan gendongan pertama tapi gendongan kedua ku. Gendongan pertama itu jenis Ring sling tapi dengan bertambahnya berat badan anak maka menggendong pun jadi kegiatan yang membuat kurang nyaman. kenapa? karena jenis gendongan Ringsling hanya bertumpu di satu bahu jadi untuk pemakaian lama membuat bahu saya pegal. Lalu saya berpesiar ke berbagai grup jual beli di FB dan disana saya mengenal gendongan SSC atau soft structure carrier atau dikenal juga dengan sebutan gendongan depan atau gendongan ransel. Merk yang saya temukan itu adalah Ergobaby tapi bukan yang original. Disana saya juga menemukan penjual yang terpercaya ato istilah zaman sekarang Trusted Seller. Saya cek ricek dulu gimana kualitas nya dari testimoni di akun beliau dan setelah sebulan akhirnya saya puas dengan testimoni beliau untuk gendongan seharga segitu. Sebagai informasi, saat itu harganya masih di kisaran Rp 300.000. Oleh karena penjual tersebut juga lokasinya dekat dengan saya maka dalam 2 hari gendongan sudah sampe. Saat unboxing saya agak kecewa karena dari segi warna keliahatan seperti gendongan lama yang udah berkali-kali dicuci dan jemur tapi penjual tersebut menyakinkan saya bahwa warnanya memang seperti itu dan akhirnya saya menerima. Saat saya gunakan untuk menggendong anak terasa nyaman karena dengan menggunakan gendongan jenis ini maka beban anak terbagi di kedua bahu dan pinggang. Kemanapun saya pergi, gendongan tidak pernah lupa dibawa. Saya dan anak benar-benar merasa nyaman menggunakan gendongan ini. Meskipun berat badan anak semakin naik tapi masih tetap nyaman. Hingga sampe suatu waktu setelah 4 bulan pemakaian. Kebetulan saya ibu pekerja dan anak saya dititipkan kerumah tantenya. Saya mau membawa anak saya pulang dengan menggunakan gendongan. Saat saya menarik tali atau strap di bawah ketiak, talinya putus. Syukurnya saya menarik tali ini satu-satu bukan langsung keduanya, sehingga anak saya tidak jatuh. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kecewanya saya kepada diri saya kalo anak sampai jatuh. Akhirnya saya kembali memakai gendongan ringsling yang pertama kali saya punya sambil mengumpulkan lagi dana untuk membeli gendongan lokal original yang harganya ternyata tidak jauh dari harga gendongan KW. Saat gendongan sampai, saya langsung bandingkan dengan gendongan palsu yang saya punya dan ternyata kualitasnya benar-benar jauh lebih bagus gendongan lokal yang original daripada gendongan impor tapi palsu atau KW. Melalui cerita ini saya ingin membagikan bahwa keamanan anak itu penting banget dipikirkan saat membeli gendongan. Jangan sampai karena hanya ingin mengikuti tren memakai gendongan impor, kita sampai mengorbankan keselamatan anak dengan memilih gendongan KW. Kalo kita memakai tas KW mungkin yang barang paling mahal yang jatuh itu adalah HP tapi kalo gendongan KW putus, taruhannya adalah nyawa anak kita. Kalo merasa bahwa gendongan impor yang asli dan trendi itu mahal maka kita bisa memilih gendongan produksi lokal. Saat kita memilih gendongan lokal yang asli maka secara tidak langsung kita mengajarkan kepada anak untuk mencintai produk dalam negeri, untuk memakai produk asli bukan yang palsu. #AskTap
Read more