Dzakiyyatul Ulya profile icon
PlatinumPlatinum

Dzakiyyatul Ulya, Indonesia

Anggota VIP

About Dzakiyyatul Ulya

Got a bun in the oven

My Orders
Posts(1)
Replies(22)
Articles(0)

Menjadi ibu muda, apakah itu pilihan yg tepat??

Hallo, perkenalkan aku seorang ibu muda yg baru memiliki 1 anak laki-laki. Saat ini aku berusia 24th & usia anak menginjak 3bln, tergolong muda bukan?? Tentu saja menjadi ibu muda tak semudah apa yg dibayangkan, semua tenaga dan mental pasti ikut serta berperan didalamnya. Apalagi sebelum aku memutuskan untuk menikah, saya adalah mahasiswi yg aktif di kampus sekaligus menjadi karyawan disebuah perusahaan swasta. Waktu pagi hingga sore saya gunakan untuk bekerja lalu sepulang itu langsung lanjut kuliah hingga larut malam, itu saya lakukan tiap hari. Kadang weekend pun aku mengikuti kegiatan sosial bareng teman-teman kampus. Itu aku lakukan selama 4th, lelah memang tapi aku merasa senang karena waktu ku di isi dengan hal yg bermanfaat dan bisa bertemu dengan banyak org. Bagiku, bisa bertemu dg banyak org adalah sesuatu yg menyenangkan karena bisa mengenal berbagai karakter org dan juga melihat macam-macam kejadian hidup. Hingga akhirnya di thn 2020 tepatnya 3bln setelah menikah aku memutuskan untuk resign dari kantor, aku memilih keputusan ini didukung oleh suami. Awalnya aku merasa senang bisa berhenti kerja karena bisa lebih fokus untuk promil, tapi lama-kelamaan terasa jenuh tidak memiliki kegiatan harian diluar apalagi kuliahku udah selesai, ini yg akhirnya membuatku mencoba lagi berbagai kesempatan kerja. Berbagai macam prosedur penerimaan karyawan sudah ku lalui dan di detik-detik terakhir pengumuman seleksi tersebut aku mendapat kejutan dalam rumah tangga. Yaa, saat itu juga aku dinyatakan positif hamil. Bahagia sekali, memang itu terasa tapi ada perasaan bimbang tentang karir yg baru mau ku rintis karena saat itu keadaan membuatku memilih antara fokus hamil atau kerja. Setelah mempertimbangkan saya memilih fokus untuk merawat kehamilan ini. Pasti ibu-ibu tau kan gimana mood-swing nya bumil?? 🤭🤭 Nah disaat itu keadaan tak mengenakan terjadi, aku mulai protes ke suami merengek untuk diizinkan kerja lagi karena aku merasa jenuh gak ada aktivitas tetap yg membuatku bertemu banyak org. Hal seperti ini membuat aku dan suami berselisih paham sebab suami tak mengizinkan aku kerja lagi dg alasan faktor kesehatanku dan calon bayi karena saat hamil aku mengalami mabok parah. Kejadian seperti ini terus berulang sampai setelah aku melahirkan. Tentu hal seperti ini membuat mentalku bolak balik up & down terus. Untungnya suami tdk pernah merespon dg amarah saat aku di kondisi down tentang hal ini, beliau selalu memberikan pengertian, perhatian dan kasih sayang. Sampai akhirnya di usia bayiku tepat 2bln aku benar-benar merasa jenuh & down yg kembali mengganggu mental. Di saat seperti itu aku tdk mendapatkan kepuasan dari upaya suami menenangkanku. Hingga akhirnya aku coba sharing dg sahabat dekat, dan disitulah saya merasa tersadar. Bagaimana tidak, sahabatku ini mencoba berbagai hal untuk mengembalikan pikiran waras ku serta menyadarkanku agar tak menjadi baby blues. Dia berkata, bahwa kita sebagai ibu harus belajar berdamai dg keadaan, jadi akan menerima kalau kita adalah seorang ibu yg merupakan sumber kebahagiaan serta kenyamanan bagi anak dan suami. Maka dari itu sebelum membahagiakan mereka, diri kita sendiri perlu mensyukuri segala nikmat dan lakukan segala sesuatu dg senang hati untuk bahagia. Jadi mau menjadi ibu diusia muda ataupun tidak tetap akan menjadi sesuatu yg nikmat apabila kita dapat mensyukuri, bersyukur memiliki suami yg penyayang dan pengertian, bersyukur memiliki anak yg sehat lahir dengan normal tanpa kurang apapun, bersyukur memiliki sahabat yg selalu ada dan dapat dipercaya serta bersyukur dikeliling oleh keluarga yg care dan tlah sukarela membantu kapanpun kita butuhkan.

Read more
 profile icon
Write a reply