mira profile icon
PlatinumPlatinum

mira, Indonesia

Kontributor

About mira

sedang mengandung

My Orders
Posts(13)
Replies(2333)
Articles(0)

LIST PERLENGKAPAN TRAVELLING BABY

Sebentar lagi liburan tahun baru nih bun, aku sama suami lagi ngrencanain traveling ringan buat ngisi weekend mendatang. Kenapa ringan? Karna baby el anak pertamaku baru umur 8 bulan bunda, jadi emang cari yang deket2 aja biar gak capek duluan di perjalanan, ya tau kan bunda gimana repotnya punya buntut bayi😅😅 pasti riweeh nya ampyuunn deh. Dan asalkan bunda tahu, liburan kali ini nanti bakal jadi liburan pertama sejak aku melahirkan lho😇😇😇, 8 bulan gak kemana mana auto pening ya bund🤣🤣. Untuk rencana liburan pertama ini cukup menegangkan ya,, karna takut si baby rewel atau dia ngrasa gak nyaman. Tapi aku harus positif thinking semoga menyenangkan🥰 Jadi untuk persiapan baby aku harus bener2 siapin apa keperluan yang di butuhin dari berangkat sampe pulang kerumah lagi Oke, jadi apa saja yang perlu dibawa? Berikut baby packing list alias daftar barang / perlengkapan bayi untuk dibawa jalan-jalan / traveling versi saya: 👶Stroller 👶Plastik penutup tambahan untuk stroller jika hujan 👶Baby carrier / gendongan instan 👶Alas ganti popok 👶Selimut 👶Bantal + sarung bantal tambahan 👕Pakaian: 👶Baju 👶Celana 👶Baju tidur 👶Kaos kaki 👶Baju hangat & topi 👶Deterjen bayi (jika berencana mencuci) 👶Popok sekali pakai (pospak) 🧖‍♀️Alat Mandi: 👶Tissue basah (baby wipes) 👶Cairan antiseptik (ex. Det*l) 👶Sabun bayi 👶Shampoo bayi 👶Baby oil 👶Handuk 👶Waslap + wadah plastik untuk air hangat 👶Bathub lipat (jika perlu) 👶Minyak telon 👶Krim untuk ruam popok 👶Obat penurun panas 👶Mainan bayi 🍼Perlengkapan untuk membuat susu formula 👶Tissue kering 👶Anti bacterial hand gel 👶Plastik kresek 👩‍🦰Ibu: 🌹Nursing cover 🌹Breastpad Daftar ini tentu saja nggak mutlak dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan bayi ya bund, kebiasaan ibu maupun kondisi tempat tujuan :) Demikian dan semoga bermanfaat :D Kalau ada yang mau menambahkan tips, trik, things to pack, atau mau sharing cerita soal jalan-jalan bersama bayi silakan tambahan di bagian komentar yaa :) #LiburanSikecilTAP.

Read more
LIST PERLENGKAPAN TRAVELLING BABY
undefined profile icon
Write a reply

steak tempe dan sayuran (MPASI 12 month)

Pola makan yang tepat untuk anak pada usia 12 bulan adalah pagi, siang, dan malam hari. Namun, salah satu kendala yang sulit untuk diatasi adalah anak pada usia tersebut sudah mengenal visualisasi makanan dengan baik. Mereka cenderung mengutamakan makanan dengan tampilan menarik, baru kemudian mempermasalahkan soal rasa makanan tersebut. Namun, menyajikan tiga macam menu berbeda untuk MPASI anak, terutama saat Ramadhan, tentu bukan perkara yang mudah karena selain stamina tidak sebesar hari biasa, terlalu memakan waktu jika harus membuat sajian berbeda untuk hidangan anak dengan anggota keluarga lain. Steak tempe dapat menjadi solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. Steak tempe pada dasarnya merupakan makanan fushion atau perpaduan antara menu asal barat dengan bahan utama asli Indonesia. Tampilan steak tempe sangat menarik dengan cita rasa lezat yang akan disukai tidak hanya oleh anak, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Cocok sekali dijadikan santapan sahur maupun berbuka saat bulan Ramadhan. Melalui uji penelitian, per 100 gram tempe mengandung 192 cal, 19 gram protein, dan 9 gram karbohidrat. Melalui kandungan nutrisinya, steak tempe lebih baik dikonsumsi bersama sayuran pelengkap karena sudah cukup mengandung karbohidrat tinggi yang akan menghasilkan timbunan lemak jahat jika dikonsumsi bersama nasi. Bila dijadikan MPASI 12 bulan anak dapat kenyang dan tidak terlalu cepat lapar karena energi yang dikonversi dari steak tempe tidak lekas terkuras meski anak sangat aktif bergerak. Sedangkan jika dikonsumsi saat sahur, cadangan energi cukup bertahan hingga waktu berbuka, sementara sebagai hidangan berbuka memiliki nutrisi cukup untuk mencegah keinginan makan berlebih. Steak Tempe, Menu Makanan Lezat Murah Meriah Tempe merupakan bahan makanan khas Indonesia dengan harga sangat terjangkau yang memiliki kandungan gizi tinggi sebagai sumber protein nabati terbaik. Olahan steak tempe yang dikonsumsi bersama sayuran dapat sekaligus melatih anak untuk tidak bergantung pada nasi serta menerapkan pola hidup yang lebih sehat bagi anggota keluarga yang lain. Steak tempe dapat pula dipilih sebagai sajian selama bulan Ramadhan atau bahkan untuk menjamu tamu yang bersilaturahmi selama momen lebaran. Bahan yang murah, cita rasa lezat, dan proses pembuatan mudah merupakan keunggulan steak tempe sebagai menu MPASI anak usia 12 tahun maupun hidangan keluarga. Di bawah ini adalah resep lengkap olahan steak tempe yang mudah dan praktis sebagai menu MPASI anak usia satu tahun maupun menu saat sahur atau berbuka. DURASI MEMASAK Persiapan: 15 menit Memasak: 25 menit Total waktu: 40 menit BAHAN DAN BUMBU 🍟½ papan tempe segar, belum terlalu terfermentasi 🍟2 butir telur puyuh mentah 🍟½ sendok makan tepung terigu 🍟Garam 🍟Merica 🍟Bahan Saus 🍟1 buah saus tomat 🍟1 siung bawang putih 🍟Bawang bombai secukupnya 🍟½ sendok teh tepung maizena 🍟1 sendok makan air 🍟Sayuran Pendamping: Jagung, Kol, dan Wortel 🍴CARA MEMASAK 🍟Kukus tempe beserta sayuran pelengkap sampai matang dengan ditandai tekstur yang empuk 🍟Pisahkan sayuran pelengkap dengan tempe, kemudian haluskan tempe dengan blender/food processor/ditumbuk 🍟Campurkan tempe dengan tepung terigu, telur puyuh, garam, dan merica. Uleni hingga tercampur merata. Bentuk bulat, pipihkan, lalu goreng, dan tiriskan. 🍟Buat saus dengan menumis semua bahan hingga mendapat tekstur yang agak kental #RekomendasiMPASITAP

Read more
steak tempe dan sayuran (MPASI 12 month)
undefined profile icon
Write a reply

bumil busui gak perlu lagi takut wajah kusam

Ngalamin seperti saya nggak, saat hamil dan menyusui mengubah semua kebiasaan mulai dari asupan makanan dan perawatan kecantikan karena kawatir kandungan yang kita konsumsi membahayakan janin atau bayi? Karena selain makanan, produk kecantikan yang mengandung bahan berbahaya seperti paraben,  BPA, merkuri, benzoil peroksida, asam salisilat, asam beta retinoid, dan banyak lagi, sangat membahayakan bagi ibu hamil dan menyusui yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur hingga kecacatan di janin. Serem banget, kan? BAHAN2 BERBAHAYA PADA PRODUK KECANTIKAN UNTUK BUMIL DAN BUSUI Karena kawatir hal itu saat hamil anak pertama hingga ke tiga saya membiasakan diri, begitu tahu hamil langsung stop perawatan wajah. Baik itu krem malam, krem siang, pokoknya wajah benar-benar tidak terpapar bahan kecantikan. Hasilnya? Jangan dibayangkan deh, tahu sendiri ibu hamil banyak menghasilkan hormon yang kadang membuat wajah terlihat kusam atau kulit menjadi lebih gelap, plus kadang berjerawat. Jadi selama hamil saya merasa wajah saya tidak menarik, hehehe. sampai pernah bercermin, rasanya sebel banget. Tidak hanya hamil, begitu melahirkan dan menyusui saya juga tetap menjaga asupan dan perawatan wajah, meski tidak seketat saat hamil. Kadang, produk perawatan wajah yang saya memiliki jadi expired karena dari hamil hingga menyusui pemakaiannya saya hentikan, rugi ya? Tapi mau bagaimana lagi karena memang ini demi kesehatan janin dan bayi saya. Keukeuh banget sih saya ya, karena memang bukan hoak kalau kandungan bahan berbahaya seperti yang saya sebutkan di atas bisa menyebabkan kecacatan janin. Coba deh browsing di artikel kesehatan atau konsultasi dengan dokter kandungan Moms. Dokter kandungan saya sendiri menganjurkan untuk hati-hati dalam memilih produk kecantikan atau perawatan bagi ibu  hamil dan menyusui. Disarankan bahan-bahan produk kecantikan yang digunakan menggunakan bahan organik , tidak  mengandung bahan sintetis maupun bahan kimia berbahaya. Sekarang ini cukup banyak produk yang aman, karena memang spesial untuk ibu hamil dan menyusui seperti Mamas Choice. Ketika menyusui anak ke 2 saya baru mengenal produk Mamas Choice yang hadir sebagai produk perawatan yang aman digunakan sehari-hari untuk ibu hamil dan menyusui, sesuai dengan tagline Mamas Choice : Aman dari hati, untuk mama dan bayi. Karena produknya terbuat dari bahan-bahan alami, tidak mengandung bahan kimia berbahaya, bebas toksin, tidak mengandung alkohol, dan sudah teruji. Jadi benar-benar bikin para bumil dan busui lega banget deh.  #KrangiWorry wajah kusam & #GlowingBersamaMamasChoice

Read more
bumil busui gak perlu lagi takut wajah kusam
undefined profile icon
Write a reply

bingung ingin bercita cita sebagai apa

Ada yang membuat saya merindukan masa-masa kecil, yakni ketika setiap anak, dengan lugunya memasang cita-cita yang keren dan super hebat. Saya dan teman-teman sebaya, menyebutkan cita-cita di depan kelas 1 SD dengan polos tanpa beban.  Seorang anak yang masih sangat belia, akan memiliki cita-cita setelah melihat lingkungan sekitar atau melihat televisi. Yang pasti, kuat pengaruh teman sebaya di sekolah dan juga lingkungan yang semua itu merupakan hasil rekaman interaksi sehari-hari, makanya umumnya cita-cita masa kecil adalah seputar jadi guru, dokter, polisi, tentara, pilot, dan bahkan presiden. Itulah profesi yang sangat menonjol sehingga menjadi idola masa kecil. Semua anak menyebut tanpa beban. Saat-saat awal masuk sekolah dasar, saya yang hanya sendiri tidak memakai pakaian seragam karena dititipkan masuk di kelas satu gara-gara ingin sekali bersekolah tetapi belum cukup umur, benar-benar hanya bisa mengamati cita-cita teman sekelas saat diminta oleh guru menceritakan keinginan atau cita-cita bila sudah besar. Sebenarnya saya juga bingung, apa yang harus saya utarakan di depan kelas, karena masih berpikir bagaimana cara mencapai semua itu. saya melihat teman-teman sekelas asal sebut apa yang terlintas dan semua yang mereka sebut adalah profesi yang hebat, bahkan ada yang bercita-cita sebagai presiden.  Saat sampai giliran saya maju ke depan kelas, dengan tegas saya menyebutkan cita-cita saya sebagai "Petani Hebat." Cita-cita menjadi petani hebat gara-gara membaca sebuah buku cerita keluarga petani di tanah Jawa yang memiliki kebun tomat dan kol. Keseharian mereka sangat damai, dalam lingkungan yang asri, hubungan terjalin apa adanya, baik di dalam rumah, bertetangga, dan bermasyarakat. Kebun mereka sangat subur, demikian juga masyarakat lain di desa itu. Hasil pertanian mereka berlimpah, mampu naik haji, memasukkan anak ke sekolah dan bahkan sampai ke perguruan tinggi bergengsi di dalam dan luar negeri. Hari-hari mereka penuh dengan silaturrahmi dan ibadah saat habis menggarap sawah dan kebun. Tingkat solidaritas masyarakatnya tinggi, semuanya saling saling membantu satu sama lain dengan tenaga dan bahkan materi. Dari buku itu, saya membaca kalimat bahwa menjadi petani sangat mulia karena bekerja saat panas dan dingin dengan upah atau hasil yang tidak sebesar profesi lain di kantoran. Berkat petani, banyak manusia bisa makan nasi dan juga menikmati sayur mayur.  Ada tertulis pesan yang bisa dipetik dari cerita tersebut, agar kita bisa saling menghargai satu sama lain, apapun profesi yang ditekuni. Saya bercita-cita menjadi petani yang hebat, ingin memiliki kebun yang subur dengan hasil yang berlimpah dan berkah. #Cita-citaTAP.

Read more
bingung ingin bercita cita sebagai apa
undefined profile icon
Write a reply

izinkan aku mencintaimu ibu !!!

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut. Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu engkau melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.  Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.  Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.  Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya. Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.  Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis. Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya. Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.  Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini. Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulan untuknya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku. Ya Allah ampunilah aku dan kedua Orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku sewaktu aku masih anak anak.

Read more
undefined profile icon
Write a reply

MENJADI IBU ADALAH SEBUAH KARIR

24 JAM SEHARI 7 HARI SEMINGGU SEPANJANG TAHUN SEPANJANG HIDUP Aku lebih terinspirasi dari diriku sendiri, seperti bekerja namun Nggak ada bonus, nggak ada lembur, nggak ada tunjangan, nggak ada gaji, nggak ada cuti, dan kadang2 tak dihargai? “Kamu sih enak, jadi ibu rumah tangga. Di rumah aja. Semua udah dipenuhin sama suami.” Ya, bagi mamah-mamah pembaca sekalian, yang memilih menjadi ibu rumah tangga pasti pernah tuh dengerin kalimat begitu. Gimana perasaannya? Duh, kalau saya sih rasanya pengen bales, “Dipikirmu enak 24 jam sehari non-stop ngurusin kerjaan yang gak ada habisnya? Dipikirmu jadi ibu rumah tangga itu gak capek apah?! Dipikirmu jadi ibu rumah tangga gak stres?! Justru kamu itu yang enak, bisa jalan-jalan. Bisa istirahat dari pekerjaan rumah yang seabrekkk…” “Tahu gak sih, Mah.. Ibu rumah tangga butuh piknik 10 kali lipat dibandingkan ibu yang bekerja. Bayangkan 24 jam dengan kekacauan dan cobaan anak kecil yang diam hanya saat tidur. Kewarasan pasti tinggal beberapa persen saja. Ibu bekerja masih bisa bertemu teman, masih bisa menghirup udara segar di luar rumah tangga Tapi kalimat itu hanya ada dalam pikiranku saja. Dan memang aku tidak ingin memperdebatkan antara menjadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja. Bagiku kedua hal itu tidak ada bedanya. Seorang ibu tetaplah seorang ibu. Apa pun pilihannya. Jangan meremehkan siapapun dan apapun pekerjaan mereka. Mau di luar atau di dalam rumah, mereka adalah makhluk yang menciptakan banyak perubahan dengan cara yang lembut namun tetap tegas. Jangan pernah merasa rendah diri saat banyak orang mencela apa yang kita pilih. Bahkan mereka pun tidak pernah tahu bagaimana kerasnya berjuang untuk bisa menjadi dan memberikan yang terbaik untuk dunia melalui tangan lembutnya. Aku menulis ini agar bunda-bunda yang memilih menjadi ibu rumah tangga tidak lagi merasa minder. Tidak lagi merasa baper karena nyinyiran di media sosial. Tidak lagi merasa rendah diri dan iri saat melihat teman-teman seusianya sudah sukses meniti karir. Pengen tahu ribetnya jadi ibu rumah tangga? Nih, ada yang curhat tentang aktivitasnya sehari-hari yang “di rumah seharian. “ Katanya, “Pagi bangun sudah mulai kerja. Cuci piring, masak, nyapu, ngepel. Pas anak bangun langsung dimandiin. Ajak nonton film kartun sambil disuapin. Dengan kondisi sekarang lagi hamil 9 bulan. Selesai itu cuci baju. Alhamdulillah, belum pakai mesin cuci. Setelah habis cuci baju, jemurin,sore angkat, nyetrikaa,, Gitu terus…” Kebayang kan Mah? Atau jangan-jangan aktivitasnya sama nih? Aku yakin banyak wanita yang menjadi ibu rumah tangga yang kadang mengalami sakit hati. Mereka yang selalu dipandang sebelah mata oleh para mertua #eh. Mereka yang selalu dianggap hanya santai-santai di rumah. Maka mari mulai detik ini kita semua bersatu. Kalau perlu mari kita bikin Persatuan Mamah-Mamah Rumah Tangga disingkat P.M.M.R.T. Agar kita semua bisa berkata,  "SAYA BANGGA MENJADI IBU RUMAH TANGGA,,!!" Eits, tapi jangan juga bangga berlebihan lalu menjadikan kita songong dan sombong yaa. Malah merendahkan yang lain. Jangan menodai rasa bangga kita menjadi ibu rumah tangga, dengan menggunakanya untuk mengejek dan merendahkan dan nyiyirin ibu yang memilih bekerja atau berkarir di luar rumah. Tahu kan, bahwa setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, dan Allah-lah yang paling adil. Tidak tepat, tidak bagus, apabila kita menghakimi ibu bekerja. Kan juga banyak kesulitan lho kalau semua wanita gak ada yang bekerja dan berkarir. Bayangin aja melahirkan dibantu dokter pria, guru-guru seluruhnya pria, mau perawatan kecantikan pun dibantu oleh pria, tentu saja hal seperti itu sesuatu yang tidak kita harapkan. Maka bersikaplah adil karena Allah telah mengatur dengan baik, yakni adanya wanita-wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga maupun wanita yang berprofesi lainnya. Menjadi ibu rumah tangga, jalanilah dengan rasa syukur. Dan jangan lupa bahagia ya bunda2??? #WanitaInspirasiTAP.

Read more
MENJADI IBU ADALAH SEBUAH KARIR
undefined profile icon
Write a reply