#CeritaPernikahan Berawal dari beberapa helai kertas berisi biodata lengkap dan beberapa foto seorang pria, hanya satu yang terlintas di pikiran, dia-kah imamku? Melalui sujud panjang meminta petunjuk pada Sang Penggenggam Hati, istikharah yang tak pernah salah dalam memilih. Ketetapan hati pun muncul pada dia yang tak pernah datang membawa bunga atau mengirim pesan cinta... Ketetapan hati untuk menggenap dengannya yang datang dengan niat lurus dan siap memikul tanggung jawab sebagai imam dunia akhirat. Jika ditanya adakah cinta saat dia datang melamar? Jawabannya adalah belum, tapi saya meyakini dia adalah pria sholih yang tak akan pernah menyakiti, dan saya tak punya alasan untuk menolaknya. Lalu, apa yang terjadi setelah ijab qabul terucap? Sungguh, Allah-lah Sang Pemilik Hati, cinta itu tumbuh subur sejak ijab qabul terucap hingga kini, dan cinta ini akan terus bertumbuh. Karena dia, kekasih halal yang setiap hari telah membuatku jatuh cinta. Percayalah, dia yang datang dengan bunga akan kalah dengan dia yang datang membawa mahar... Dia yang suka mengumbar kata cinta akan kalah dengan dia yang datang melamar langsung kepada walimu... Semanis-manisnya kata cinta tak akan bisa mengalahkan ucapan ijab qabul, mitsaqan ghalidzo. Haha, tapi setelah nikah sih doi rajin ngasih hadiah kejutan ? makanya jadi makin cinta ? ? ?
Read more#CeritaPernikahan Kami berasal dari SMA dan Perguruan Tinggi yang sama tapi nyaris tak saling mengenal sebelumnya karena berbeda masa (selisih 3 tahun, suami lulus SMA, saya baru masuk SMA). Hingga kami dipertemukan dalam sebuah organisasi dimana dia saat itu menjadi ketuanya dan saya didaulat sebagai sekretaris. Terjalin hubungan profesional di antara kami saat itu. Namun jodoh sungguh unik, tak pernah melalui proses pacaran akan tetapi Allah satukan kami dalam ikatan pernikahan. Diawali proses taaruf yang relatif cepat, 4 bulan kemudian kami resmi menjadi sepasang suami istri. Kini sudah hampir 8 tahun kami saling membersamai dalam suka dan duka, dari hanya berdua kini kami hampir bertujuh. Saya bersyukur menjadi belahan jiwanya, meski tak pernah terbersit sebelumnya akan menjadi pendampingnya, namun dia lah pria pilihan Allah, pria terbaik yang Allah siapkan untuk membimbing saya dan anak-anak menuju surga. Bersama untuk saling mengingatkan dan saling menguatkan. Semoga Allah selalu menjaga cinta kami sampai ke surga-Nya.
Read more#TekaTekiTAP Saat pagi berkaki 4 Saat siang berkaki 2 Saat sore berkaki 3 Apakah itu?
Read more