#CeritaPernikahan
#CeritaPernikahan Berawal dari beberapa helai kertas berisi biodata lengkap dan beberapa foto seorang pria, hanya satu yang terlintas di pikiran, dia-kah imamku? Melalui sujud panjang meminta petunjuk pada Sang Penggenggam Hati, istikharah yang tak pernah salah dalam memilih. Ketetapan hati pun muncul pada dia yang tak pernah datang membawa bunga atau mengirim pesan cinta... Ketetapan hati untuk menggenap dengannya yang datang dengan niat lurus dan siap memikul tanggung jawab sebagai imam dunia akhirat. Jika ditanya adakah cinta saat dia datang melamar? Jawabannya adalah belum, tapi saya meyakini dia adalah pria sholih yang tak akan pernah menyakiti, dan saya tak punya alasan untuk menolaknya. Lalu, apa yang terjadi setelah ijab qabul terucap? Sungguh, Allah-lah Sang Pemilik Hati, cinta itu tumbuh subur sejak ijab qabul terucap hingga kini, dan cinta ini akan terus bertumbuh. Karena dia, kekasih halal yang setiap hari telah membuatku jatuh cinta. Percayalah, dia yang datang dengan bunga akan kalah dengan dia yang datang membawa mahar... Dia yang suka mengumbar kata cinta akan kalah dengan dia yang datang melamar langsung kepada walimu... Semanis-manisnya kata cinta tak akan bisa mengalahkan ucapan ijab qabul, mitsaqan ghalidzo. Haha, tapi setelah nikah sih doi rajin ngasih hadiah kejutan ? makanya jadi makin cinta ? ? ?