Ketangkasan dan keceriaan kunci menjadi #IbuJuara
Assalamualaikum wr wb Hai parents, aku mau sharing nih pengalaman aku waktu pertama kali hamil anak pertama. Dulu ku pikir menjadi ibu hamil itu tidaklah terlalu susah hanya saja kadang si ibu nya manja. And u know guys, saat hamil trimester 1 aku bener-bener jadi anak yang manja alias bedrest total karena aku kalau aktivitas ngeflek ditambah lagi gak selera makan🙈 lengkap sudah apa yang diucapkan terjadi padaku. But aku menikmati masa-masa kehamilan itu. Dan seiiring berjalan waktu di usia kehamilanku di trimester akhir, aku jalan-jalan ke Karawang nik kereta api memenuhi undangan sodara. Alhamdulillah dikasih sehat dan kuat saat itu, dan disini aku merasa walau sebagai ibu hamil aku tetap bisa menikmati kegiatan dan perjalanan jauh karena aku happy dengan kehamilan ini. Menjelang persalinan aku dihadapkan dengan kondisi yang gak nyaman saat itu. Sore hari aku ngeflek, bada magrib aku dan suami ke puskesmas untuk cek kandungan karena memang sudah mendekati HPL. Pas di cek baru pembukaan 2 namun tensi aku tinggi sekali kata pra bidan nya. Akhirnya aku disuruh santai dulu di lorong puskesmas setelah di kasih obat penurun tensi. Setelah 1/2 jam kemudian di cek lagi tensi belum juga turun dan berakhir dengan dirujuk ke RS. Sebelum masuk RS aku dan suami makan malam dulu, lapar euy 🤭. Lalu setelah kenyang dan mulai lega habis makan, kami masuk ke ruang pendaftaran & administrasi RS, kami disuruh langsung ke ruang kebidanan langsung. Sampai di sana saya langsung di cek tensi dan Langsung di rawat inap karena tensiku ternyata masih tinggi guys... Selagi nunggu urusan administrasi dan nunggu kamar rawat inap yang diurus sama pak suami, tetiba datang pasien ibu hamil yang di bawa pakai drakar dengan pendarahan yang luar biasa. Kalian tau rasanya saat itu, aku rasanya pusing keliyengan ngeliat darah dan rintihan ibu tersebut. Hellooowww aku tuh baru pertama mau melahirkan melihat yang seperti itu rasanya nano nano guys, campur aduk antara takut, khawatir, sedih, senang karena mau punya anak, aahhh tak bisa terkatakanlah. Akhirnya aku bangkit dari kasur ku dan keluar dari ruangan bidan tersebut dan melipir menjauh. Setelah selesai dan pasien tersebut di bawa keluar dr ruang kebidanan dan darahnya sudah dibersihkan, suster nyariin pasiennya yg gak ada di ruangan😅 YESS its me🙈. Akhirnya aku datang ke ruangan untuk masuk ruangan rawat inap. Dan saat itu aku diberitahu jadwal operasi ku jam 8 pagi. Heiii... What's??? Operasi??? Dengan mata sedikit berlinang air mata aku adu pandang dengan suami dan minta ke bidan/dokternya usahakan untuk normal aja. suami di panggil bidannya keruangan dia, dan dengan perasaan masih bingung di ruang tunggu kamar bersalin aku menunggu hingga akhirnya suami kasih tau dengan cara sederhana dan halus kalau aku tetap harus di operasi. Dengan menguatkan hatiku dia terus meyakinkan kalau aku kuat dan berani untuk menjalankan operasi Caesar. Tepat jam 8 esok harinya aku masuk ruang operasi yang ku pikir menakutkan dan gak nyaman, ternyata berbeda. Ya karena memang tidak semenyeramkan bayangan kita. Team dokter, suster dan bidan yang melakukan operasi ku saat itu orangnya sangat lah ramah dan lucu. Selama operasi ada saja obrolan dan guyonan mereka yang buat aku beneran nyaman dan gak terasa sudah keluar bayi mungilku dan dihadapkan ke aku untuk ku cium😍😍😍. Happy yes... Dan setelah selesai operasi dan obat bius sudah hilang, mulai lah drama baru. Suster yang menangani ku tidak mau kasih aku obat anti nyeri dong. Rasanya aku ingin teriak saja, padahal aku dan suami sudah berkali-kali minta ke susternya untuk dikasihkan anti nyeri tapi dibilang nya emang gitu Bu kalau habis operasi. Rasa sakitnya gak sanggup diungkapkan, dan yang bikin sedikit sakit dihati ada yang bilang kalau aku gak bisa nahan sakitlah, manjalah. Ditambah si kecil mulai menyusui sakitnya makin terasa dan bikin aku sedikit mulai terganggu. Tapi itu semua telah berlalu dan rasa sakit itu tergantikan dengan kebahagiaan karena bayi mungil itu menjadi anak yang ceria dan menyenangkan. Dan dialah sumber kebahagiaan dan keceriaan ku. Ini ceritaku menjadi #ibujuara
Read more