Anisa profile icon
PlatinumPlatinum

Anisa, Indonesia

Kontributor

About Anisa

Menantikan saat menjadi ibu

My Orders
Posts(3)
Replies(27)
Articles(0)

Pernah ngerasain rasanya hidup terasa dititik terendah, rasanya mental ini terguncang

Kejadian ini bermula dari tanggal 09 juni 2019 yang dimana seharusnya ini adalah hari bahagaia saya dan calon suami kami bermaksud menyelenggarakan acara lamaran, tapi kenyataan tidak sesuai harapan ditengah perjalanan menuju rumah keluarga calon suami mengalami kecelakaan hingga meyebabkan calon ibu mertua saya meninggal,ini benar² menjadi duka yang mendalam bagi kedua keluarga besar kami, namun keluarga besar calon suami tetap pada rencana awal sesuai yang sudah diobrolkan sebelumnya dengan almarhumah pernikahan tetap harus dilaksanakan sesuai waktu yang direncanakan sebelumnya.. Singkat cerita tepatnya 19 agustus 2019 kami melangsungkan pernikahan, dan seminggu setelah menikah saya ikut dengan suami karena memang lokasi kerja suami dekat dengan rumahnya.. Hari2 berlalu seperti biasanya layaknya pasangan suami istri yang baru menikah. Sembilan hari berlalu ikut dengan suami,tepatnya jam 02 dinihari kami mendapat kabar bahwa bapa saya dilarikan ke rsud dengan kondisi koma😢betapa hancurnya mrndengar kabar ini karna tadi siangnya kami masih sempat telponan dan tanpa keluhan apapun, saya dan suami langsung bergegas ke rsud.. 5 hari bapa dirawat dengan berbagai macam tindakan tapi Allah berkehendak lain Allah lebih sayang bapa kami, dan Bapa meninggal 10 sep 2019 ashar😢😢 Saat² itu rasanya langitpun seakan runtuh badanpun serasa tak bertulang, bagaimana tidak 3 harian bapa bertepatan dengan 100 hariannya ibu mertua😢😢saat itu rasanya dalam satu dunia ini sayalah yang mempunyai nasib terburukkk.. Kejadian ini ahirnya membuat saya dan suami sepakat untuk ldr sementara waktu, karena memang saya dan suami tidak tega meninggalkan ibu dan adik saya berdua saja dalam keadaan berduka, singkat cerita Alhamdulillah saya fositiv hamil, tadinya kami fikir ini adalah awal mula kami untuk kembali menata masa depan,tapi nyatanya tidak karena secara tidak langsung kejadian ini membuat saya dilema, disatu sisi saya tidak bisa meninggalkan ibu dan adik saya disatu sisi saya ingin saat² hamil berada disamping suami, hingga usia kandungan kurleb 5 bulan kami ldr, suami meminta agar saya bisa ikut dengannya karena memang itu tepatnya bulam puasa dan ini puasa pertama kami setelah menikah dengan kesepakatan lebarannya kami ldr lagi karena dikeluara suami ini adalah lebaran pertama tanpa ibu mertua begitupun dikeluarga saya ini adalah lebaran pertama tanpa bapa😢😢😢kami mencoba untuk saling memahami kondisi kami masing²,3 mingguan saya ditempat suami dengan fikiran yang berkecamuk saya sedih saya bingung saya gelisah susah tidur membayangkan ibu dan adik saya disana.. 4 hari sebelum lebaran saya diantar suami pulang sepanjng perjalanan kami ngobrol² saya sempat bilang kesuami(sedih ya sayang harusnya ini adalah lebarab terbhagia kita selain karena kita sudah menikah kita juga sebentar lagi dikaruniai buah hati,ini mh boro2 lebaran aja masing) , dan rencana suami hanya menghinap satu malam selain karena kerja suami juga berencana lebaran ditempat suami,tapi lagi2 rencana tinggal rencana,malamnya saya mengalami kontraksi tepatnya malam jum'at,sedangkan usia kandungan saya baru 32 minggu..dan akhirnya suami membatalkan niatannya untuk pulang, hingga akhirnya tepatnya hari minggu 24 mei 2020 pas Lebaran kemaren saya melahirkan anak lelaki ganteng saya dengan kondisi sudah meninggal karena prematur dan dengan proses episiotomi 😢😢😢😢😢 Dan dokter mengatakan kontrasi terjadi karena ibu stres dan terlalu banyak fikiran.. Ya Allah rasanya hati saya hancur sehancur hancurnya, bagaimana tidak tiga kejadian pahit datang secara bertubi2..mau marah marah kesiapa,karena memang ini sudah takdir.. Kejadian ini membuat kesehtan mental saya amat sangat terganggu, berbagai cara dilakukan agar saya bisa sadar dan sabar menerima kondisi ini tapu nyatanya tetap gagal, hingga akhirnya saya sadar bahwa yang bisa menyembuhkan kesehatan mental saya ini adalah saya sendiri, saya harus bisa menenangkan hati dan fikiran saya sendiri perlahan saya coba untuk menerima semua yang sudah terjadi dan saya mencoba mensugesti diri saya sendiri bahwa setiap apa yang terjadi adalah sudah menjadi ketentuanNya dan di setiap kejadian pasti ada hikmahnya 🙏🙏 Bunda -bunda jangan menyepelekan masalah kesehatan mental karena itu memang benar ada dan saya sendiri pernah mengalaminya.. Dan saya mohon do'anya,Alhamdulillah sekarang saya sudah mengandung kembali dengan usia kandungan 7 minggu🙏🙏 #KesehatanMentalTAP

Read more
Pernah ngerasain rasanya hidup terasa dititik terendah, rasanya mental ini terguncang
 profile icon
Write a reply