bilal athaila profile icon
PlatinumPlatinum

bilal athaila, Indonesia

Anggota VIP

About bilal athaila

ratu of 1 tampan pesulap

My Orders
Posts(24)
Replies(38)
Articles(0)
Bayi disebut jarang pipis jika frekuensi berkemihnya kurang dari 3 kali dalam sehari, tidak pipis sama sekali dalam waktu 6 jam, atau bila jumlah urine kurang dari 1 ml/kg BB/jam. Jadi jika berat badan (BB) bayi 7 kg, ia perlu mengeluarkan urine 7 ml per jamnya. Bila urinenya kurang dari jumlah tersebut, bayi kemungkinan mengalami sejumlah kondisi berikut: Dehidrasi atau kekurangan cairan Dehidrasi adalah penyebab bayi jarang pipis yang paling sering, terutama pada bayi berusia di bawah 6 bulan. Dehidrasi bisa terjadi saat bayi mengalami demam, diare, muntah-muntah, atau muntaber. Kondisi dehidrasi bisa ditandai dengan berkurangnya frekuensi pipis bayi, yang dapat diketahui dengan berkurangnya jumlah penggantian popok. Selain itu, dehidrasi bisa memunculkan berapa gejala lain, di antaranya: Mengantuk dan tidur lebih lama dari biasanya. Malas bermain atau tertawa. Mulut, lidah, dan kulit nampak kering. Mata tampak cekung dan lelah. Menangis tanpa air mata. Bila Si Kecil mengalami tanda-tanda di atas, langkah awal yang perlu Bunda lakukan adalah memperbanyak frekuensi pemberian asupan cairan. Jika biasanya Si Kecil menyusu setiap 3 jam, maka lakukan setiap 30 menit. Bila usia Si Kecil sudah di atas 6 bulan, Bunda boleh memberikannya oralit, terutama jika sedang diare. Namun bila kondisi Si Kecil tak membaik dan ia semakin malas untuk minum, Bunda dianjurkan untuk segera membawanya ke dokter. Gangguan pada saluran kemih Urine yang dihasilkan ginjal perlu melewati saluran kemih, hingga akhirnya dibuang keluar dari tubuh melalui uretra. Adanya gangguan di saluran ini, seperti sumbatan, infeksi, striktur (terbentuknya jaringan ikat karena adanya luka), atau kelainan bentuk, bisa mengganggu frekuensi pipis dan jumlah urine bayi. Jika disebabkan oleh gangguan pada saluran kemih, keluhan bayi jarang pipis bisa disertai sejumlah gejala berikut: Demam. Anyang-anyangan, sering pipis tapi hanya sedikit-sedikit. Malas makan dan lebih rewel dari biasanya. Urine kental, berwarna gelap , dan berbau tak sedap. Kondisi ini tidak dapat dianggap remeh dan perlu segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Gangguan pada ginjal Ginjal merupakan organ yang berfungsi menyaring dan membuang zat sisa melalui urine. Bila fungsi ginjal terganggu, produksi urine dapat menurun, sehingga bayi terlihat jarang pipis. Faktor genetik, cacat lahir, infeksi, cedera, hingga penyakit tertentu bisa menjadi penyebab terjadinya gangguan pada ginjal bayi. Oleh karena itu, bila Si Kecil sama sekali tidak pipis atau terlihat pipisnya sangat sedikit padahal minumnya cukup, dan tubuhnya terlihat membengkak serta kulitnya terlihat pucat, segera periksakan ke dokter, ya. Penting bagi Bunda untuk rutin memeriksa dan mengganti popok bayi. Popok seharusnya menjadi agak basah, sedikit lebih berat, menggembung, dan berbau urine bila bayi pipis. Nah, bila Bunda tak menemukan hal ini padahal sudah memberi cukup cairan, bawalah Si Kecil ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.
Read more
 profile icon
Write a reply