Grup HPL: Mei 2026 icon

Grup HPL: Mei 2026

18.1 K following

Feed

Hamil 5 Minggu 3 hari dengan IUD masih terpasang

Aku mau cerita pengalaman kehamilanku... alhamdulillah aku bersyukur dapat kabar hamil anak ketiga di saat aku sendiri sebenarnya enggak yakin. Karena aku masih pakai IUD saat tau hamil. Aku memang berencana ingin punya anak lagi tapi aku takut melepasnya. Alasan pertama karena takut akan sakit alasan kedua karena merasa risih dan sungkan. Di tengah kemelut antara keinginan dan kenyataan, aku punya doa agar aku bisa hamil tapi IUD ga perlu di lepas. Ya memang seperti tidak mungkin.. qodarullah Allah ijabah keinginanku untuk hamil anak ketiga. September ini aku baru tau kalau aku positif. Awalnya aku masih ragu setelah aku tespek lagi hasilnya tetap sama positif. Awal yang baik pikirku. Tanggal 1 September aku tau kalau hamil beberapa hari setelahnya aku merasakan nyeri ringan di bagian perut bawah. Nyeri itu engga hilang rasanya seperti kontraksi. Tanggal 4 siang habis jemput sekolah tiba-tiba keluar keputihan bening. Hari setelahnya berubah berwarna pink dan masih terasa nyerinya. Tanggal 3 atau besoknya lagi keluar tapi berubah menjadi lendir kecoklatan. Aku pikir dan cari-cari referensi katanya sedang dalam masa implantasi jadi wajar aja keluar flek dan katanya juga engga lama. Jadi aku masih sabar. Semakin sore semakin banyak dan ada titik merahnya sedikit. Tapi dominan coklat. Besoknya yaitu tanggal 4 benar rasanya berkurang aku sedikit lega dalam hati "alhamdulilah implantasi lancar". Tapi siangnya tiba-tiba keluar lagi tapi berwarna bening dan nyeri lebih ringan dibanding tanggal 4 dan 5. Lagi-lagi aku masih berpikir baik-baik saja karenasetelah aku cari tau gejalaku berbeda dari keguguran. Jadi aku berusaha menguatkan diriku sendiri. Sorenya menjelang magrib, tiba-tiba keluar lagi lebih deras seperti menstruasi pas aku cek ternyata sudah keluar darah merah plus ada darah gumpalnya juga. Aku takut banget, khawatir, gundah, masa iya aku menstruasi tapi kenapa hasilnya positif? aku laporan sama suami habis magrib cus ke klinik. Setelah periksa di klinik aku disarankan untuk langsung ke RS dan langsung ke UGD nya. Hmmm aku sudah membeku sambil deg degan. Sebelum ke RS mampir rumah dulu untuk ambil mobil dan menuju RS. Sesampai di RS langsung ditangani oleh dokter bidan dan beberapa perawat tentang keluhanku. Aku bilang kalau aku pendarahan. Dan aku disuruh rawat inap karena pendarahanki sudah banyak dan katanya sudah tidak bisa diselamatkan. Malam itu aku menginap di RS bersama suami dan kedua bocilku. Tapi aku dirawat di ruang bersalin dan anak-anak tidak dibolehkan masuk. Huhu sedih banget apalagi kedua anakku mungkin lebih sedih karena ga bisa ketemu aku. Selain sedih karena kehilangan calon janin aku juga sedih karena tidak ada orangtua yang Nemani atau membantu momong kedua anakku di saat seperti ini. Aku merantau hidup berempat hanya dengan suami dan anak-anak. Setiap ditanya perawat anaknya engga dipulangkan saja kasihan kalau tetap di RS. Aku paham sih maksudnya aku bilang kalau di rumah engga ada siapa-siapa dan keluarga jauh. Ini sih yang bikin aku nangis ga berhenti. Paginyaku dijadwalkan kuret.. aku dibius total, engga sakit. Setelah sadar aku merasa pusing mual bahkan muntah. Aku merasakan sentuhan suamiku mengelus-elus punggungku disaat aku muntah dan tidak sadarkan diri tapi aku engga kuat buat buka mata. Setelah sadar aku melihat di meja ada IUD yang dilepas setelah 4 tahun kupakai. Dengan adanya musibah keguguran ini aku jadi punya kesempatan buat melepasnya sekalian. Kejadian ini terjadi begitu cepat. Dari mulai tau hamil hingga akhirnya Allah ambil lagi..

Read more
undefined profile icon
Write a reply
Load More Posts