curhatnya panjang
usia pernikahan sudah sebulan, 2 minggu tinggal dirumah mertua sampai sekarang. kehamilan dirahasiakan di kedua keluarga krn ada kecelakaan, yang tahu saya hamil hanya suami, ibu mertua dan saudara suami saya. usia kehamilan saya sekiranya menginjak 6 bulan, saya tidak tahu pasti karena belum pernah periksa ke dokter. selama ini saya bersikap selayaknya wanita muda yg aktif dan setiap ada interaksi dengan orang lain saya menarik perut saya sampai susah nafas dan bergerak. begitupun juga dirumah mertua, saya terpaksa ikut rutinitas keluarga yg sampai tengah malam, ikut begadang dan akhirnya bangun kesiangan. jadwal makan tidak teratur, rumahnya cepat kotor harus selalu saya bersihkan. begitupun penghuni dan isi rumahnya yang menurut saya agak jorok apalagi bagian dapur. mungkin karena dirumah saya dulu hidup serba teratur, lingkungan rapih, tidak ribet mengerjakan sesuatu. saya dan suami pengangguran mau jajan dikit ditahan padahal saya punya tabungan sendiri, beraktifitas ataupun mau masak makanan kesukaan juga tidak nyaman. nutrisi untuk adek bayi juga kurang, untuk beli buah-buahan pun tidak diijinkan dengan alasan tidak cukup uang apalagi untuk susu ibu hamil. suami kerjanya main game, makan, dan tidur terus. secara tidak langsung juga mindset saya bekerja untuk keluarga suami no. 1 dan suami no.2. saya kepengen kerja tapi dilarang oleh suami karena alasan harga diri suami. saya kesal dia dirumah tidak byk membantu, tidak paham kalau saya selama ini tidak nyaman dengan kondisi tersebut. setidaknya saya ingin bebas dengan menikmati kehamilan saya saat ini, tinggal berdua di kost walaupun harus bekerja keras mencari sesuap nasi daripada tinggal serumah dengan mertua. tiap malam saya menangis karena sedih ingin curhat ke siapa, karena suami saya pun tidak memberi solusi dan hanya menekan saya.