Sedih gk tau harus gmn lagi

Tinggal menunggu hari kelahiran dan sudah telat hpl, malam ini di coba lagi dengan masalah keluarga, semua berawal dari mengurus pecah KK, karena RT sulit ditemui, suami sering alasan ketika di suruh segera mengurus. Mungkin ada yang menyarankan nanti saja setelah bayinya lahir. Tapi saya sangat butuh KK dan KTP yang baru untuk syarat keringanan biaya kelahiran karena suami belum bekerja, hanya membantu mertua yang msh akan buka warung dan saya juga belum bekerja. Ibu saya mengerti proses dan alurnya membuat jampersal sehingga beliaulah yang menyarankan dan menyuruh segera diurus tentang pecah KK di tempat suami sedangkan di tempat saya, ibu bersedia membantu. Awalnya suami masih ogah2 an, akhirnya sudah sampai dapat berkas pengantar dari desa, tinggal ke Kecamatan suami baru proses selanjutnya ke tempat saya. Tapi ada masalah lagi, KK suami hilang dan tidak ada satupun yang mau membantu, padahal suami dan saya tinggal di rumah keluarga saya dan agak jauh ke rmh mertua. Kami butuh bantuan mengurus, sampai saya chat mertua tp tetap saja suami suruh ngurus sendiri. Akhirnya, saya geregetan, saya ke polsek daerah suami untuk tanya dan ternyata, butuh pengantar dari desa lagi dan desa pun butuh pengantar dr RT. Disini kami stuck... suami saya marah hari itu karena kesalahan saya, saya tidak bilang kalau keluar sendiri sebelumnya dan suami tidak bawa hp krn rusak. Kami berbagi hp. Suami menganggap saya tidak nurut beliau dan malah lbh menurut ibu saya.. akhirnya suami chat ibu saya dengan kata2 menyinggung yang intinya menyalahkan ibu saya karena nyuruh2 saya, katanya ibu saya gk menghargai dia, menurutnya saya didoktrin untuk tidak patuh sama dia dan harus nurut ke ibu. Padahal saya sudah jelaskan dan ada alasanya saya menurut ke ibu karena kami masih belum mengerti tentang hidup harus bagaimana. Dari kejadian itu munculah pertengkaran dan kebencian. Saya tau maksud suami bagaimana dan saya tau maksud ibu bagaimana, saya sudah meminta maafkan keduanya, saya berharap hubungan ibu dan suami membaik tapi sebaliknya, suami malah menyindir2 ibu di status WA, saya hanya bisa mengingatkan sedikit krn selalu dipotong sama dia, ibu pun begitu sering curhat tentang perbuatan suami yang menyakitkan hati saya hanya bisa memintakan maaf dan berusaha menengahi, kalaupun ada kata2 keduanya yang kurang enak di curhatkan ke saya, saya pun diam dan tak saya bahas ketika bersama suami atau ibu agar semuanya membaik. Sampai mlm ini. Siang td hubungan kami baik2 saja sampai tengah malam, suami chat ibu lagi dengan kata2 yg menyinggung ibu karena merasa mertua katanya sakit hati ketika chat suami yg lalu di kirimkan ke mertua, mertua bilang, ibu memarahi beliau padahal tidak, ibu hanya ingin anaknya diluruskan krn sebagai mertua tidak enak kalau terlalu mengatur menantu, tapi memang kata2 suami harusnya diperbaiki sedikit, saya sudah mengingatkan dan menyarankan dan lagi2 di bantah dan tidak di dengarkan saya hanya bisa menangis dan diam. Malam ini mereka berdua berdebat lagi lewat chat krn masalah mertua td yg katanya sakit hati dengan ibu. Saya baru bangun melihat suami packing bajunya saya tanya knp malah suruh lihat chat sama ibu, dan bilang kalo ibu udh gk butuh dia lagi, kalo msh mau dia disini saya disuruh bilang sama ibu kalo dulu waktu pacaran siapa yg nolong saya ngomong ke ortu ketika saya kena gendam waktu kuliah. Dan suami saya pergi setelah ibu dan ayah pulang, ibu dan ayah sll tidur di toko yang jaraknya agak jauh dr rumah demi menjaga agar tdk ada cekcok dan privasi antara keluarga kami. Saya bingung harus bagaimana, suami pergi entah kmn tanpa alat komunikasi dengan beberapa bajunya, dan ibupun juga mulai membicarakan ttg perceraian. Saya tinggal menunggu hari lahiran... saya yakin tidak ada 1 wanita pun yang mau keluarganya hancur.. saya tak bisa berbuat apa2 saat ini... bingung, sedih, stress, khawatir dengan keadaan suami. Saya benar2 tak bisa fokus ke kehamilan saya karena ini... saya selalu berfikir bagaimana caranya agar ibu dan suami bisa saling memaafkan dan akur. Maaf ya bunda2 curhat saya panjang sekali.. saya gk tau harus bagaimana lagi, saya tau banyak kesalahan saya dr cerita ini dan sebenarnya ini aib keluarga tp saya sangat butuh saran dari bunda2 yang kuat dan mampu menjaga keluarganya bahkan berpuluh2 tahun. Saya tidak bs cerita ke yang lain apalagi ortu krn pasti jalan keluar dari mereka adalah cerai. Kalau saya tentu ingin mempertahankan rumah tangga kami.. sedih sekali rasanya, tidak bisa tidur saya memikirkan hal ini. Terimakasih bunda yang berkenan membaca dan memberi arahan kepada saya.

24 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Suaminya aja yg kurng grecep. Udh tau bikin surat2 di Indonesia itu smua serba lama. Dtambh LG dia blm ada kerjaan. Klw kita lahiran amit2 knpa2 dan perlu biaya bnyk gimn coba. Suaminya mikir nya terlalu lambat. Bikin gregetan ๐Ÿ˜.. .maaf ya bund ๐Ÿ™

4y ago

Iya bun.. sbnrnya ibu nyuruh cerai tp ya mau gmn bun rumah tangga seumur jagung apalagi mau ada anak...