TP Positif (Part 2)
Tiga tahun kosong dalam pernikahan pastinya penuh perjuangan. Saya yakin Allah yang menentukan waktu terbaik untuk hamba-Nya. Suami, ortu, dan mertua juga santai. Saran masukan tentu ada dari beberapa saudara dan teman. Pertanyaan dari tetangga dan orang-orang pun harus saya hadapi. Saya merasa gak ada yang salah dengan kondisi ini. Saya selalu haid teratur setiap bulan dan gak kecapekan karena hanya bekerja freelance. Suami juga gak merokok. Hanya 1 keyakinan saya waktu itu bahwa Allah belum mengizinkan saya punya anak. Ibu juga selalu mengingatkan untuk pasrah. Ikhtiar maksimal dilakukan, hasilnya ikhlas tawakkal. Anak adalah hak prerogatif Allah. Hidup, mati, rezeki, jodoh kita adalah kehendak-Nya. Sampai akhirnya qodarullah, bulan ini saya telat 10 hari dan TP positif. MasyaAllah. Alhamdulillah. Saya sangat bersyukur. Selama 3 tahun kalau datang haid setiap bulan selalu nangis. Ingin hamil. ? Tapi, ada rasa segan untuk membagikan foto TP positif ke media sosial. Saya punya teman-teman di dunia nyata maupun dunia maya yang pernikahannya lebih lama daripada saya. Ada yang sudah 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun, bahkan lebih, dan belum dikaruniai buah hati. Saya berusaha mengerti perasaan mereka ketika melihat foto TP positif di medsos. Kalau saya merasa hati hancur dan iri. Karena itu, sampai sekarang saya belum share foto TP positif di akun medsos, kecuali aplikasi ini saja. Kabar TP positif sementara ini cukup saya beritahukan kepada suami dan ibu saja dulu. Adakah Bunda yang menunggu bertahun-tahun lamanya untuk memperoleh momongan? Saya paham kok rasanya. ? Sabar ya, Bunda. Apa pun penyebabnya, Allah Maha Mengetahui waktu yang terbaik untuk kita. Tetap semangat dan berbaik sangka. Saya doakan para Bunda yang mendambakan anak segera memperolehnya. Aamiin. ?
Bunda Naya