Batin Seorang Istri

Tiap menahan keluhan Tiap menahan amarah Tiap menahan tangisan Tiap menahan kata-kata Kenapa harus tubuhku yang menanggungnya? Saya seorang perempuan yg sadar atas kodrat saya lahir batin untuk selalu mengabdi dan menghormati suami. Tidak boleh berkata kasar, tidak boleh menyela ucapannya, tidak boleh membuat dia kecewa. Tapi saya berpikir... Jika seorang istri tidak boleh membuat suami kecewa, bolehkan suami membuat istrinya kecewa? Tiap masalah yg datang ke dalam rumah tangga saya, selalu saya yg harus mengalah. Dengan beralaskan "ini sudah kodratnya". Ingin saya teriak ungkapin masalah saya, tp tidak bisa. Karna merasa permasalahan saya biarlah jd urusan saya sendiri. Rasanya ingin saya berpindah peran tetapi apa daya. Akhirnya tiap masalah yg saya telan sendiri, menimbulkan penyakit pada tubuh saya. Tidak parah memang, tetapi berjangka panjang. Raut wajah saya waktu seperti gadis, hilang sudah. Saya makan sebanyak apapun, tidak pernah menunjang berat badan saya. Kuatir dengan janin di perut? Sudah pasti. Tapi saya hanya bisa bersabar dan sabar. Semoga kesabaran dan senyuman saya bisa menjadi saksi bahwa saya adalah istri yg kuat. Tapi, saya cuma manusia biasa. Saya lelah, saya tidak berdaya. Seperti ini kah rasanya menjadi seorang istri? Pantas ibuku selalu tertawa diluar pintu, tetapi menangis dibaliknya. Saat kutanya "ibu gak apa? kita makan dulu ya, ibu kan belum makan". Tapi hanya senyuman yg ku dapat dan makanan yg siap saya santap. Untukmu ibundaku.. Kini anak perempuanmu telah belajar untuk menjadi sepertimu. Terima kasih telah mengajarkanku supaya menjadi istri dan calon ibu yang baik. Terima kasih untuk kesabaranmu menghadapi suami dan bapak atas anak-anakmu. Terima kasih untuk kehangatanmu merangkulku disaat aku membentakmu. Maaf ibu, baru ini ku sadar betapa beratnya menjadi seseorang seperti dirimu. Maafkan anakmu ini yg tidak pernah mengunjungimu setelah menikah, semoga engkau tau alasannya tanpa ku beri tau. Semoga doa yg selalu ku pinta ke Allah, akan selalu sampai kepadamu. Aamiin.

2 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Sebaiknya kalo ada masalah dibicarakan baik2 bunda.. Komunikasi kan n cari penyelesaian nya.. Karena tidak baik juga memendam mslah n rasa kecewa karena itu bisa jadi bom waktu buat keluarga bunda nnt n mungkin bisa menimbulkan mslh yg lbh besar.. Dlm berumah tangga pasti ada saja ujian nya.. Hasil akhir tergantung bagaimana istri n suami yg menjalani.. Kasihan janin yg sedang dikandung kalo bunda sllu memendam mslah..

Baca lagi
5y ago

Sayangnya suami bukan tipe pendengar yg baik bun, sudah saya coba dari bicara baik2 hingga akhirnya emang harus saya yg ngalah drpd harus ribut besar. Tp terima kasih banyak bunda atas sarannya, ini membantu saya

Amiinn