MY BREASTFEEDING JOURNEY : EPING & DBF (Part 1)

Hai Bunda semua, perkenalkan nama saya Dinni. Sekarang saya ingin berbagi pengalaman sukses menyusui sampai 2 tahun dan lengkap beserta perintilannya yang saya baca dari AIMI. Semoga bermanfaat🤗 Alhamdulillah, tak terasa usia putri kecil saya sudah genap 2 tahun dan sudah waktunya disapih❤ Waktu benar benar berlalu begitu cepat ⛵⛵⛵ Lalu saat ini sedang menerapkan metode penyapihan dengan cinta atau WWL (Weaning With Love). Nah sekarang saya akan menceritakan pengalaman menyusui dengan anak pertama dan ketiga saya. Anak keduanya mana? Anak kedua saya sudah meninggal di usianya yang masih 2 hari jadi belum sempat disusui. Cara menyusui anak pertama saya dengan eping (exclusive pumping), sedangkan anak ketiga dengan DBF (Direct Breastfeeding/menyusui langsung). Nanti akan ada penjelasan tentang eping dan DBF. Simak terus ya❤ Saat menyusui anak pertama, saya bisa dibilang minim info seputar menyusui. Saya dulu mikirnya "Ah entar saja belajarnya mendekati lahiran" Dan tiba tiba saya harus melahirkan bayi kembar prematur di usia kandungan 27 minggu. Mempelajari ilmu menyusui serba dadakan🙈 Apa moral storynya? Belajarlah ilmu menyusui sejak testpack menunjukkan garis 2! Biar ga kayak saya jadi gelagapan. Bukan hanya antisipasi jika terlahir premature, tapi jika ilmu menyusui sudah digali sejak lama, akan lebih matang persiapannya nanti saat bayi sudah lahir. Dijamin pasti akan ada banyak serangan mitos dari kanan kiri. Nah ilmu ilmu ini yg akan menangkalnya dan tentunya didukung dengan ketegasan dari kita sendiri😁 Karena menyusui itu ada ilmunya. Ga segampang tinggal buka BH trus bayi langsung ngenyot santai. Puting sekali pencet langsung banjir bandang. Payudara sekali diperah langsung dapet sebaskom. NOOOO!! Ga semudah itu ibu ibu🙅 Menyusui itu ada ilmunya... Maka dari itu, kegagalan menyusui tanpa indikasi medis biasanya berasal dari kurangnya pengetahuan dan dukungan. Yupz dukungan! Dukungan itu penting.. Saat hamil, pas lagi kumpul santai, bicarakan tentang rencana Bunda untuk mengASIhi si kecil kepada suami dan/atau orang tua/mertua. Jika timbul perdebatan, ada baiknya untuk ajak ke dokter/bidan/konselor laktasi agar diedukasi pentingnya mengASIhi Jadi, nantinya pas bayi keluar, mereka support ASI. Ga tetiba dipaksa menggunakan sufor bahkan pisang saat bayi rewel. Dan lagi lagi kembali ke ketegasan diri sendiri. Jika ada yang tetap menyarankan sufor bahkan MPASI Dini biasanya saya diamkan atau mengalihkan topik. Nanti mereka juga capek sendiri😅 Balik lagi ke pengalaman menyusui anak pertama saya... Dengan minimnya info menyusui, beruntung RS yang saya datangi pro ASI. Jadi, selama anak saya di NICU, tidak pernah sekalipun mereka menyarankan pemberian sufor. Bahkan saat anak saya mengalami sakit kuning atau jaundice juga tidak disarankan sufor. Anak saya difototerapi selama 3 hari. Di hari ke-3 saya dihubungi RS, bahwa mulai besok (hari ke-4) saya diminta kirim ASIP tiap 3 jam sekali. Pemberian ASIP menggunakan selang jadi saya tidak pernah DBF ke anak pertama. Saya menjadi mama eping pada saat itu. Dan ini adalah foto anak pertama saya saat masih di NICU.. Next Part 2 https://community.theasianparent.com/q/nah_sekarang_apa_itu_eping_eping_exclusive_pumping_itu_full_pumping_tanpa_dbf_ad/2627672?d=android&ct=q&share=true

MY BREASTFEEDING JOURNEY : EPING & DBF (Part 1)
27 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Ya Allah aku dulu juga telat belajarnya, pas adek lahir tbtb bu bidan bilang ayok mba disusuin, seketika aku bingung, oh iya ternyta selama ini aku terlalu fokus nyiapin keperluan adek yg lain sementara yg paling penting aku mlah lupa, paahal asiku nggak langsung keluar, nangislah akuu.. mana putingku datar lagi, adek susah ngekep putingnya😭 tp masyaAllah alhmdulillah langsung ngebutbelajar lewat ignya teh anisyacahya, dan dihari ke 4 asiku udah deres 😭😭😭

Baca lagi