Ujian seorang wanita

Sy bingung 😒 Padahal wanita adalah makhluk yg di muliakan oleh Allah. Tapi mengapa Allah cuma menguji wanita saja di dalam pernikahan nya/rumah tangga nya? Banyak kasus para istri yg sy dengar kisahnya yg begitu menyedihkan setelah ia berumah tangga. Padahal wanita pernah menjadi bayi, balita, anak2 dan bahkan sampai remaja nya ia selalu di manjakan oleh kasih sayang dari kedua orang tua nya. Sedangkan ketika orangtua di tinggal nikah oreh anak perempuan nya dia tidak pernah bertanya seberapa ia lelah merawat anak nya dari bayi hingga sampai tiba waktunya anaknya akan menikah, seberapa biaya nya untuk kebutuhan hidup putri nya yg sangat ayah nya cintai. Si ayah juga tidak pernah menuntut seberapa dia menghabiskan keringat nya untuk membesar kan anak nya agar setelah besar lelaki yg akan menikahinya dapat mengambil nya begitu saja dari pelukan kedua orangtua si wanita Tapi lelaki yg akan menikahi nya itu tau, bahwa seberapa hancurnya hati orang tua itu kehilangan anak perempuan nya yg selalu ia berikan kasih sayang tapi harus melepaskan nya begitu saja untuk lelaki yg akan memperistri. Wanita yg akan melahirkan keturunan suami nya Wanita yg rela mengabdikan jiwa raga dan seumur hidupnya untuk suami dan anak nya kelak. Tapi mengapa setelah menikah wanita paling banyak mengalami keluhan dalam pernikahan nya. Ada wanita yg di uji di khianati oleh suaminya. Ada wanita yg di uji selalu di hajar suaminya. Ada wanita yg selalu di remehkan Ada wanita yg di uji selalu di anggap boros oleh suami nya padahal ke borosan nya untuk kepentingan suami dan anaknya. Ada wanita yg di uji egk di sukai mertua nya Ada wanita yg di uji egk kunjung bisa hamil-hamil juga. Ada wanita yg di uji di benci oleh iparnya. Ada wanita yg di uji oleh mata keranjangan suami nya. Ada juga wanita yg di uji oleh kebingisan suami nya. Dan masih banyak lagi...!! Padahal wanita adalah anak perempuan yg selalu di beri kasih sayang mati-matian oleh orangtua nya. Dan bahkan setelah menikah si suami malah tega menyia-nyiakan istri nya dan bahkan si suami tega menyakiti istri nya Padahal orangtua nya sangat menyayangi anaknya yg kini sudah di peristri oleh lelaki yaitu suaminya. Dan orangtua lah yg siap menampung anaknya apabila jodoh anak nya tidak lama dengan suaminya. Orangtua lah yang selalu memberikan cinta pertama dan terakhirnya untuk anak nya. Seberapa pun jauhnya anak perempuan nya meninggalkan keluarga nya demi suami nya Namun bagi orang tua anak nya tidak akan pernah menjadi mantan anak nya maupun bekas anak nya. *buat bunda yg sedang di uji semangat you're not alone😁 #COPASan #copypaste

9 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Kalimatmu salah mbak. Aku kutip ulang di kalimat ketiga "Tapi mengapa Allah CUMA MENGUJI WANITA SAJA DI DALAM PERNIKAHANNYA" Pertama : Kita ga berhak menilai Allah, Allah adalah bagaimana prasangka hambanya, kalau pemikiranmu begitu ya siap2 aja kamu akan diuji tak berkesudahan nantinya. Kedua : Perspektifmu sempit, kamu kira suami ga diuji? Tiap keluar rumah diujilah mata dan nafsu suami dengan godaan perempuan sexy yang seliweran dimana aja, suami juga diuji dengan tingkah istri yang harus dia didik, diuji dengan anak2 yang menambah beban di pundak suami, diuji dengan orangtua yang meminta tetap dinafkahi walau sudah beristri, diuji dengan mertua yang merendahkan suami karena suami belum kaya, dan banyak sekali lainnya. Ga usah bingung2, mau istri mau suami sama2 diuji dengan bentuk yang berbeda. Kenapa istri terlihat sebagai objek penderita manakala rumah tangga nya tidak bahagia? Karena istri lebih cepat berkoar dan bersuara saat ia merasa tidak diperlakukan dengan "pantas" oleh suaminya. Sedangkan kepantasan yang seperti apa yang seharusnya diterapkan oleh suami, ini sangat subjektif karena banyak istri yang menentukan standar "pantas" adalah "sama" dengan yang diberikan oleh orangtuanya sejak kecil, yang mana ga ada suami yang tau bagaimana hidup istri saat masih dalam asuhan orangtuanya. Karena itulah perlu kematangan sebelum memutuskan menikah, bahwa wanita siap untuk menjalani hidup yang tidak seenak saat ia masih kecil dalam asuhan orangtua. Orangtua hancurkah hatinya saat melihat anak gadisnya menikah? Orangtua yang menangis saat menikahkan anak gadisnya itu tidak selalu hancur hatinya. Mereka bahagia, menyelesaikan tugasnya mengasuh anak perempuan titipan Allah selesai sudah. Semoga bunda yang sedang diuji diberikan kesabaran dan suaminya diberi hidayah. Aamiin.

Baca lagi
3y ago

ini komen bagus bgt asli

saya punya trauma masa lalu dgn laki2 yg d mulai dr perilaku ayah saya , justru membuat sya kuat, mandiri , dan maaf ya bukannya gmn , sempet merasa saya tdk butuh seorang pasangan atau laki2 d hdp saya , saya mampu berdiri d kaki saya sndri aplagi d tambah saya putus dr pcr saya semakin membuat saya ga mau tergantung hdp dgn org lain hingga akhirnya ketemu suami saya dia blg ga mau pcran , mau nikah aja , ap saya langsung iyakan ?? tentu saja tdk ... saya lakukan "skrining" mendalam dr bgmn dia , keluarganya hingga semuanya saya bahkan nanyain dia dan keluarganya sprti apa it ketetangga dia , kebetulan saya kenalan pas diajak dia ke rmh nya ketemu ibunya (saya ketemu keluarga dia d pertemuan ke 2 kami , bahkan dia blm saya ajak k keluarga saya , saya ga mau udh jalan jauh tp ujungnya terpentok restu keluarga , atau keluarga nya tdk menyayangi saya apa adanya , saya ga bs jd diri saya sndri d dpn keluarga dia , saya ga mau kaya gitu) ibu saya pernah blg , menikah itu sprti judi . saya bingunv , knp ? kalo kamu beruntung kamu akan sprti ratu , kalo kamu buntung kamu sprti babu . fix. sejak itu hati2 cr suami, ga asal cinta , cinta doang bukan 1-1 nya alasan buat nikah, aplagi materi , materi ckup tp kalo dia tdk ad tanggung jawabnya sama aja ... banyak yg jd menantu org kaya tp hdp lebih nelangsa dr saya banyak , pesen ibu saya k saya selalu saya ingat cr suami bukan dr tampang gantengnya , bukan dr materi nya , tp cr suami yg takut akan tuhan , bertanggung jawab , menghargai saya , tdk ringan tangan ,dengan dia saya tdk akan pernah kelaparan itu lebih baik drpd suami yg good looking, kaya tp tdk takut akan tuhan , dan ga pernah menghargai saya

Baca lagi
VIP Member

Kalau hanya wanita yang di uji dalam pernikahan lantas bagaimana dengan? -pria yang belum mampu memberi keturunan & memberikan nafkah bathin istrinya karna menderita penyakit difusi ereksi/impotensi? -bagaimana dengan pria yang harga dirinya diinjak-injak oleh istri karna penghasilan yang lebih rendah? -bagaimana dengan pria yang diremehkan & direndahkan mertua karna dianggap belum sanggup membahagiakan anak istri sesuai dengan ekspektasi mertuanya? -bagaimana dengan pria yang sudah mati-matian kerja siang malam, tapi penghasilan belum juga cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga? -bagaimana dengan pria yang sudah berusaha membahagiakan istri tapi tidak pernah nampak di mata istrinya? -bagaimana dengan pria Sholeh, ahli ibadah. tapi di belakang istri selingkuh? -bagaimana dengan pria yang selalu berusaha terlihat bahagia di depan anak istri, padahal di belakang fisiknya sudah lelah, pikiran stress & punya konflik dengan orang luar? -bagaimana dengan pria yang merasa sedih & bersalah karena keadaan belum mampu memberikan kehidupan yang layak untuk anak istri? menjadi wanita itu memang banyak ujian, tapi kehidupan pria itu jauh lebih keras dari apa yang kita bayangkan ibu-ibu.. πŸ™ jika suami & keluarga belum sesuai dengan ekspektasi/keinginan. mari berdoa dan bersabar, semoga Allah ijabah doa kita πŸ™

Baca lagi

apakah lantas laki-laki gak ada ujiannya? mungkin kita harus pakai perspektif yang mana dulu bun, jangan hanya ego kita. tidak perlu membedakan gender, laki-laki maupun wanita adalah manusia yang diuji. bahkan ujian itu bukan hanya kesedihan, juga kebahagiaan. yang sering orang lupa karena orientasi berpikirnya dunia bukan akhirat. kebahagiaan adalah ujian, jika kita saat bahagia misal kaya tapi tidak berbagi sesuai dengan kemampuan kita. atau lupa dengan keluarga, dan lain-lain itu ujian. dan ujian kebahagiaan sering susah lulusnya. akibatnya apa? hukuman akhirat, padahal akhirat itu kekal dan dunia sementara. coba bunda lihat kajian di berandaku yang ustad Muhammad Nudzul Zikri. itu salah satu yg masuk tentang sudut pandang kita. agar tidak mengeluh dan justru bersyukur terhadap ujian. pun perkara sebagai orangtua, memiliki anak laki-laki dan perempuan memang ada sedikit perbedaan. coba bunda search keutamaan memiliki anak laki-laki, yang muncul justru banyak hadits tentang keutamaan memiliki anak perempuan.

Baca lagi
Post reply image

Kalau saya jawab β€œBagaimana dulu kamu memilih dan mempertimbangkan dia sehingga kamu bersedia menikah dan menghabiskan sisa hidupmu dengan dia dalam ikatan pernikahan ?” Salah ga sih ? Soal nya jujur aja, aku bingung Kadang uda tau laki nya ada yg ga cocok sama kita atau ada bibit yg bakal kita emang anti, tapi tetep di lanjut gitu

Baca lagi
3y ago

saya dulu bulol ke mantan , 10 thn pula , pts aja ampe butuh psikolog buat dampingi biar ga makin stress... skrng setelah 6 thn bru bs tersenyum sm.hikmahnya , walau suami ga seganteng mantan , ga sesukses mantan,tp.kalo.bukan suami saya blm tentu laki2 lain akan sebaik dia k saya yg jelas tdk memaksakan aja kalo udh ga cocok ga jgn d paksain drld.d paksqin udh nikah malah bkin sakit hati

saya rasanya pngen udahan bun entah pisah atau di pnggil YME rasanya udah gk kuat suami yang saya bela mati2an di depan orangtua saya nggk pernah sekalipun nepatin janjinya termasuk pindah dari rumah bumer sedih bgt rasanya bun tiap hari nangis pdahal sya lg hamil 6 bulan kasian anak saya kadang bun

Baca lagi
3y ago

Ga tau masalahnya sebenernya, tapi kembali lagi ke komunikasi. Komunikasi yang baik seperti saat kalian masih cinta2nya, bukan komunikasi dengan emosi. Semoga dengan semakin baiknya komunikasinya masalah akan bisa cepat selesai.

Karna sudah kodrat mungkin moms, krn ujian terbesar wanita adalah perasaannya. Apalagi setelah menikah ujian datang dari berbagai sisi, pasti ada ga bisa dihindari. Tapi yakin allah ngasih cobaan krn kita mampu dan apapun bentuk ujiannya semoga kita semua bisa melawatinya ya, semangat..😊

VIP Member

jawaban nya 1 bun jika ingin damai dlm hidup. yaitu "terima". sekian.

3y ago

🀭🀭🀭iya bun ika .. hehe

😭😭😭😭😭