GAK BAHAGIA SETELAH PUNYA ANAK
Suamiku tidak pernah memaki2ku selama pernikahan kami, tapi setelah punya anak, aku jadi sering mendapatkan kata2 negatif darinya. Dia jadi sering mengataiku bodoh, bahkan dia berkata, aku lebih baik memberikan anakku kepada orang lain, karena setelah punya anak, bukannya bersyukur, aku malah jadi tidak bahagia. ๐ญ๐ญ๐ญ Tidak bun, tidak!! sejak hari aku tau aku hamil, aku tidak pernah sebahagia ini, melihat wajah cantik anakku saja membuatku bahagia, melihat tingkah lucunya membuatku bahagia, mendengar dia punya kosa kata baru, aku sangat2 bahagia. Tapi benar juga kata suamiku, setelah punya anak aku juga jadi banyak stressnya. Aku bahkan tidak pernah sefrustasi ini selama hidup, aku tidak pernah stress saat masalah itu menyangkut diri sendiri, tapi saat menyangkut anak, aku rasanya bisa gila setiap hari ๐ญ Terkadang aku merasa berlebihan, hanya aku yang lebay, tapi jika berfikir lagi, ibu mana yang gak stress melihat anaknya gak mau makan? ibu mana yang gak frustasi melihat Berat badan anaknya stuck setiap bulan?? aku tidak bisa seperti ibuku yang punya anak banyak dan membiarkan begitu saja anaknya tumbuh tidak sesuai usianya. Aku menyalahkan diriku, andaikan dulu aku tidak menyusuinya di malam hari, dia mungkin akan punya kualitas tidur yang baik, jika saja aku memilih memberikannya Sufor ketimbang ASI DBF, sekarang aku tidak perlu pusing memikirkan anakku yang tidak mau minum susu, andaikan dulu saat mulai MPASI aku menyajikan makanan yang lebih enak, mungkin anakku gak akan pernah GTM, andaikan aku tidak menyusuinya secara berlebihan, giginya gak akan kiries dan dia akan memilih makan daripada ASI. Aku tidak punya alasan lain lagi selain menyalahkan diri sendiri sebagai ibu yang gagal memenuhi gizi anaknya yang cuma semata wayang.๐ญ๐ญ
Bermimpi menjadi orangtua