Privacy PolicyCommunity GuidelinesSitemap HTML
Download our free app
Insha Allah Bayi Sehat dan Selamat. Aamiin
PENGEN SECEPATNYA HAMIL LAGI, BIAR ANAK PERTAMA BERHENTI NYUSU
Bun, mungkin aku tidak sehebat dan sekuat ibu2 lain yang bisa menyapih anak di usia tepat 2 tahun. Anakku sudah berusi 2,5 tahun dan dia masih aktif menyusu dan masih bergantung dengan ASI. Yang paling bikin galau adalah, anakku nafsu makannya mood2an, kadang makannya lumayan, nanti beberapa hari gak mau sama sekali dan hanya mau ASI. Jujur kalau sudah begini saya menyalahkan diri sendiri, "Kenapa ibu lain bisa menyapih anak, tapi aku begitu sulit??" Jujur sudah berkali2 mencoba menyapih anak, bahkan saat umurnya masih 22 bulan. Hasilnya anak saya bertahan berhari2 tanpa makan dan minum seadanya, dalam seminggu BB nya turun 3 Ons dan dehidrasi sampai 24 jam gak pipis sama sekali, disitu saya kembali mengurungkan niat untuk menyapih, saat itu bulan ramadhan, saya terpaksa membatalkan puasa demi full menyusui. Di umur2 tahun lebih, alhamdulillah dia sudah mau minum susu UHT ultramimi, itu juga cuma mau yang rasa coklat dan maksimal minumnya 3 kotak sehari, rata2 2 kotak sehari. Disitu saya mencoba berkali2 untuk menyapih, mencoba di malam hari, tapi dia gak bisa tidur, mencoba di siang hari, malah bikin moodnya kacau dan makin gak mau makan sama sekali bahkan gak mau minum susu. Disini saya benar2 sudah menyerah untuk menyapih anak, apalagi kalau nafsu makannya lagi bagus2nya, saya rasanya bisa membiarkan dia menyusu sampai 5 tahun asal makannya juga normal. Tapi saat nafsu makannya lagi ogah2an seperti sekarang ini, sumpah saya benar2 kebingungan. Jangan tanya anak saya seleranya apa, seleranya gonta ganto gak jelas, kadang dia cuma mau nasi tok tanpa apapun, dikasi lauk, pasti dilepeh, kadang mau nasi goreng, kadang mau nasi yang dicocol bumbu, kadang mau daging, kadang cuma mau makan pentol, kadang juga mau nugget, kadang maunya kue2an aja, kadang mau snack, kadang lahap makan mie, atau bakso kuahnya saja, tapi di lain waktu dia akan benci makanan2 itu dan akan menangis saat ditawarkan. Itu membuat saya menggila dan bingung sebenarnya anak saya ini sukanya apa?? Kalau sudah begini dia akan terus2an menyusu bahkan saat tidur dia gak akan berhenti menyusu untuk mengcover rasa laparnya. Jangan tanya lagi saya sudah bawa DSA atau belum? sudah berkali2 sampai saya muak mendengarkan perkataan dokter yang itu2 lagi, vitamin yang diberikan juga gak jauh2 dari probiotik dan penambah zat besi. Terakhir saya konsultasi di halodoc dan malah disuruh ke surabaya, padahal saya tinggal di Kalimantan dan saya belum punya dana untuk berobat sejauh itu, dokter nyaranin saya ke Ahli gizi anak, tapi saya cari2 dokter spesialis ahli gizi anak di kota saya gak ada 😭 Jangan ditanya juga metode apa yang sudah saya lakukan, selama 2 tahun ini saya sudah melakukan berbagai cara dengan deraian air mata, gonta ganti tekstur, menu, wadah, sendok, disuapin, saya biarkan makan sendiri, bahkan kalau lagi menggila saya biarkan dia menghambur makanan di lantai dan membiarkan dia memungut dan memakannya. Pernah bertanya ke hypnoterapi, biaya terapi gak sedikit dan gak dicover dengan BPJS atau kantor suami saya karena itu pengobatan alternatif, terlebih lagi anak saya belum bisa lancar komunikasi 2 arah, jadi gak bisa optimal. Jalan yg sekarang saya fikirkan adalah. HAMIL LAGI. Entah ini hanya mitos atau gimana, Ibu saya punya 7 anak, gak ada satupun yang disapih, tapi semuanya berhenti setelah punya adik lagi, saya sendiri berhenti di usia 4 tahun setelah saya punya adik. Jadi hal yang saya fikirkan sekarang, bagaimana kalau saya punya anak lagi? barangkali kalau saya hamil lagi, ASI saya seret dan gak enak,anak saya lebih mandiri dan mau makan sendiri?? Di sisi lain, suami saya belum mau punya anak ke 2 karena ngelihat saya kerepotan ngurus 1 anak yang selama 2 tahun terus mengeluh masalah makan anak, suami saya belum siap menambah kerepotan baru lagi. Menurut bunda, apakah ide saya pengen punya anak lagi keliru??
NIAT BANTU SUAMI, MALAH KENA TIPU 😭
Bun, curhat lagi, ini sekaligus juga berbagi pengalaman, biar gak ada yang kena tipu lagi kayak aku. Ya, aku baru aja kena tipu, lumayan 7,4 Juta. Merasa bersalah banget sama suamiku karena "Buang2" hasil kerja kerasnya 😭 Padahal adikku baru aja tertipu 36JT, aku sudah begitu mewaspadai jenis penipuan itu, tapi kenapa sekarang aku yang tertipu di modus lain?? Aku selalu mikir, apa yang bisa aku lakukan biar bisa produktif jadi ibu rumah tangga? aku pengen bantu2 suami nambah pemasukan. Kepikiran pengen buka les2an di rumah, tapi posisi rumahku gak memungkinkan buka usaha apapun, suamiku nyaranin jual2 kue, tapi aku benar2 gak PD sama bikinan aku, karena walaupun rasanya enak, bentuknya amburadul. Di saat aku kepikiran pengen punya penghasilan, tau2 ada sebuah telepon asing masuk, menawarkan kerjaan online yang sangat mudah, cuma harus like2 Video bakal dapat komisi, dari awal aku sudah waspada penipuan, tapi selama seharian aku benar2 cuma dikasi tugas dan tau2 sudah dapat 100K. Aku terlarut dan euforia kesenangan, Alhamdulillah, kalau dalam sehari mengerjakan hal semudah ini dapat 100K, aku Insha Allah visa menghasilkan 3Jt dalam sebulan. Betapa bodohnya aku berfikir hal yang tidak masuk akal, orang ngasi uang cuma2 hanya dengan ngelike2 produk/postingan orang, yang kata suamiku "Too good to be true". Suamiku juga sudah memperingatkan "Gimana kalau produk yang kamu like itu ternyata gak bagus dan nipu orang2? itu kan kamu ikut andil kena jariyahnya" kata suamiku, aku bilang "Kan cuma like, itu juga cuma produk skincare, tanggung jawab orang2nya mau beli apa enggak" itu adalah dosa pertama yang ku abaikan, aku mengabaikan dosa dan perintah suami. Hari ke 2 lebih menggiurkan, dan kegiatannya lebih banyak, kuhitung2 komisi yang bakal ku dapat bakal lebih dari 100K. Aku mulai "Bekerja" lagi, dan sudah mendapatkan komisi yang lumayan, aku benar2 bangga sama diriku sendiri saat itu, bisa menghasilkan lumayan hanya dengan klik2 HP. Dan akhirnya aku TERJEBAK dalam tipuan maut mereka. Mereka memberikan aku misi khusus, dengan mensetor 500K, yang nanti akan dikembalikan beserta bonus 100K. Kami punya group dimana para peserta akan melaporkan hasil kerjanya dan setoran mereka, bisa2nya aku tidak curiga, para peserta itu bisa melakukan chat secara bebas di group tersebut sementara aku saja yang dibatasi?? tapi waktu itu mereka beralasan, itu untuk member baru, setelah 2 hari akan dibuka. Dalam group itu, setiap diberi opsi setoran, banyak dari mereka yang mengambil opsi terbanyak. misal opsi setoran 500K dapat komisi 100K, ada yang 800 K, dan 2 Jt, dengn komisi yang lebih besar. Sebagian besar mereka akan memilih opsi 2Jt. Dengan polosnya aku hanya berfikir para peserta sudah banyak penghasilan dan PERCAYA penuh, makanya mereka berani mensetor uang sebanyak itu. Aku menanamkan kepada diriku, aku gak boleh serakah, aku akan mensetor OPSI TERKECIL 500K. Dengan bismillah aku mencoba mensetor 500K, dengan fikiran setengah sadar bahwa, jika memang ini penipuan, biarkan saja mereka mengambil kembali uang yang sudha mereka berikan padaku. Dan alhmdulillah, saat itu mereka MEMBUKTIKAN mereka tidak menipu, Uangku kembali utuh dengan komisi 100Knya. Sementara orang2 di group itu pamer2 komisi mereka yang begitu besar, saat itu aku sedikit menyesal kenapa tidak mengambil yang lebih besar? tapi ya sudah lah aku gak rugi kok, tetap untung. Sampai PENIPUAN itupun terjadi padaku, lagi2 merrka memberikan misi Khusus dengan tawaran komisi yang jauh lebih besar. Kali ini opsi terkecilnya adalah 2Jt, terbesar adalah 50jt, aku jelas tidak punya dan tidak akan berani mensetor uang sebanyak itu. Lagi2 dengan polosnya aku berfikir gak boleh serakah, dan aku akan mengambil opsi terkecil yaitu 2Jt. Kali ini aku ditempatkan 1 group dengan 4 peserta lainnya dan kali ini kami bebas chat bersama. Seperti biasa satu per satu member mensetor uang2 mereka dan akupun begitu, lalu mengikuti misi yang di instruksikan. Dan tiba2 saja, saat menunggu danaku kembali, di group sang admin mengumumkan bahwa salah satu dari member melakukan kesalahan fatal dan kurang mengikuti instruksi, ya itu AKU, akibatnya pencairan dana TIDAK BISA DILAKUKAN karena SISTEM EROR. Tiba2 group itu chaos, semua menyalahkan kebodohanku, aku benar2 lemas bun, rasa bersalah menggerogoti fikiranku, aku benar2 merasa bersalah jika aku membuat member lain kehilangan uang mereka. Dan Admin Licik pun membuat skenario, bahwa dana bisa cair jika kami melakukan penyetoran ulang dengan dana yang lebih besar. 1. 23 Jt 2. 10,8Jt, aku benar2 bingung mau dapat uang segitu darimana?? Sementara semua member menekanku. Aku terpaksa menyetujui memberain untuk memilih Opsi 2. Bahkan sudah ada yang langsung menyetor saat itu juga. Dengan panik ke sana kemari aku merogoh tabunganku yang hany tinggal 5Jt an. Tiba2 setan merasukiku, aku terfikir melakukan pinjol di S.Pinjam, dan hanya bisa meminjam 4,5JT. Uangnya belum cukup. Aku benar2 panik, akhirnya kuberanikan diri menelepon suamiku, meminta dana tambahan, dan betapa marahnya suamiku, aku diminta berhenti. Tapi SETAN2 itu terus menekan psikologiku dengan perasaan bersalah, aku tidak bisa mundur begitu saja, aku mengabaikan peringatan suamiku. Si Admin katanya mau membantu, aku bisa menyetor 50% nya saja. Dan akhirnya aku melakukannya, aku stor 5,4Jt rupiah. Dan berkahir dengan dia mengatakan, permohonan tidak dikabulkan karena kesalahan fatalku, uangku total 7,4Jt rupiah tidak bisa dicairkan kecuali aku melunasi sisanya. Saat itu aku akhirnya tersadar, aku tidak boleh lagi merasa bersalah dengan member lain, aku gak salah, aku hanya ditipu. Aku masih percaya bahwa ada member lain yang juga ikut tertipu sepertiku, tapi kata suami, mereka semua penipu, mereka 1 komplotan, punya tugas masing2 untuk menekan mentalku dan mereka berhasil. Hal yang paling membuat suamiku marah dan kecewa padaku, karena aku malah terfikir untuk PinJol dan mendekati Riba, Suamiku langsung melunasi S.Pay ku, dengan bunga 500K nya. Dan aku benar2 merasa bersalah dan gak berguna. Bun, jadikan kesalahanku ini sebagai pelajaran berharga, jangan mudah tergiur pada sesuatu yang tampak begitu mudah, jangan mengabaikan hal2 yang menjurus ke "Haram", jangan mengabaikan kata suami. Bersyukurlah atas apa yang sudah kita miliki, yang penting itu CUKUP.
APA CUMA SUAMIKU YANG NUNDA ANAK KE 2??
Suka heran sama suamiku, padahal biasanya yang ngebet pengn punya anak lagi itu suami, krn g ngerasain susahnya. Suamiku mah lain sendiri, justru dia yang mau nunda punya anak dan cuma mau punya 2 anak. Padahal jujur aku pengen bun, umurku 34 takut ketuaan hamilnya, tapi anakku baru 2 tahun dan suamiku mau nunda, ktanya biar gak ada 2 toddler dalam 1 waktu. Aku gak KB tapi dia sendiri yang pake pengaman. Aku sendiri galau, antara buru2 program atau enggak, di satu sisi suamiku benar, di sisi lain aku takut keburu umur tua.
MENGAPA AKU TIDAK SEBERUNTUNG TEMAN2KU DALAM HAL APAPUN??
Bun, mau curhat soal kehidupan, aku lagi di fase merenung dan "mengasihani diri sendiri". Dulu aku selalu berfikir, kekayaan tidak lah penting, hidup sederhana, tanpa hutang dan cicilan, keluarga yang utuh sudah jauh dari cukup. Tapi, salahkan aku ketika berhadapan dengan teman2 sebayaku, aku menjadi sangat minder?? Jujur, rasa minder ini membuatku menarik diri dari pergaulan, jika orang lain mendekati orang2 kaya, aku justru malu terlalu dekat dengan teman2 lamaku, karena aku merasa sudah tidak sepadan dengan mereka. Mungkin karena sejak SMP, aku selalu berada di kelas unggulan, aku selalu berada di circle orang2 cerdas dan punya masa depan yang cerah, entah aku salah masuk di sana, tapi aku memang masuk sekolah dan kelas unggulan, bahkan kampus unggulan karena aku selalu lolos tes dan nilaiku selalu cukup. Terutama saat kuliah, Aku punya 2 orang sahabat, kami selalu kemana2 ber-3. Ke 2 sahabatku memang lebih terkenal dan lebih cerdas dari aku, mereka juga aktif dalam kegiatan, cowok2 banyak yang naksir dengan mereka, kedua temanku cantik2, pintar2 dan tinggi2, banyak yang berfikir mereka seperti anak kembar, sedangkan aku pendek sendiri, jelek sendiri, nilaiku pas2an sendiri, aku sama sekali tidak menonjol dalam hal apapun. Mungkin saat kami berjalan ber3, yang selalu terlihat adalah ke 2 sahabatku. Aku invisible, aku tidak pernah dinotice baik oleh dosen maupun teman2, bahkan ke 2 temanku sering di ajak dosen mengerjakan projek2nya sementara aku tidak pernah diajak. Saat itu aku berfikir, Gapapa, namanya juga masih kuliah, masih belajar, kita gak pernah tau nasib kami ke depannya, mungkin setelah kuliah aku akan lebih maju dan bisa menyamai mereka, rezeki gak ada yang tau, mungkin aku akan dapat kerjaan yang mapan, dan punya suami yang mapan, seperti dalam drakor, fikirku telalu halu. Tapi ternyata, aku juga tidak lulus tepat waktu, sahabatku yang paling pintar lulus lebih dulu, dia bahkan bekerja sebagai manager di luar kota dengan gaji 2 digit, Sahabatku yang paling cantik juga belum lulus, tapi dia menikah muda dengan seorang anggota aparatur negara, sementara aku? selama satu semester aku mengejar ketertinggalan IPK ku, setelah itu menyusul skripsi, aku lulus telat setahun. Setelah lulus, aku juga tidak langsung dapat pekerjaan yang mapan, selama 2 bulan diomelin bapakku karena menganggur, bertahun2 aku bekerja freelance sebagai pengajar les, karena aku tidak cocok bekerja kantoran. Waktu berlalu, Sahabatku yang paling pintar menikah dengan pegawai BUMN, dijodohkan oleh Ustadz tempat kami mengaji, ya Allah, betapa sempurna kehidupan sahabatku, dia punya pekerjaan dan penghasilan mapan, lalu dijodohkan dengan lelaki mapan yang kesholehannya dijamin Ustadz, aku saat itu iri, aku berfikir, kenapa Ustadz tidak adil? kenapa dia menjodohkannya dengan sahabatku, bukan denganku yang juga butuh penopang hidup?? Di sisi lain, sahabatku yang paling cantik, sudah lulus kuliah dan punya anak. Lalu aku apa?? pekerjaanku tidak tetap, tabunganku tidak ada karena jadi tulang punggung keluarga, Usiaku mendekati 30 Tahun dan aku belum menikah, kenapa fase hidupku selaly terlambat ya Allah? 😭 Waktu berlalu, Alhamdulillah aku dapat pekerjaan tetap dengan gaji lumayan, tapi tidak juga berjodoh, kedua sahabatku sudah bahagia dengan anak2 dan suami mereka masing2 dengan kehidupan yang mapan. Di usia 29 tahun, akhirnya aku berjodoh dengan suamiku, aku mengenalnya sejak SMP dan aku langsung menerima pinangannya, aku tidak perduli gajinya hanya UMK, dan dia buta warna parsial, dia hanya lulusan STM yang jenjang jabatannya terbatas, dia juga tidak ikut pengajian, aku tau prospek ke depan bersamanya aku tidak akan pernah kaya. Saat itu aku berfikir, manusia tidak ada yang sempurna, aku tidak bisa lagi menunggu dijodohkan oleh Ustadz demi hanya untuk mencari yang sempurna. 2 tahun kami tidak di karuniai anak, sementara ke 2 sahabatku masing2 sudah punya 2 dan 3 anak. Aku terus berfikir, Ya Allah, kenapa kehidupanku selalu terbelakang dibanding dengan ke 2 sahabatku?? 😭 Alhamdulillah sekarang aku punya seorang anak. Aku sangat mensyukurinya, tapi pikiranku sebagai manusia terus membandingkan hidupku yang pecundang dengan sahabat2ku, hanya suamiku yang karyawan swasta biasa dengan gaji UMK, hanya aku yang tidak punya mobil, saat berkumpul, hatiku teriris melihat anakku panas2an di sepeda motor, sementara anak2 lain di mobil ber AC 😭 dan hanya aku yang tidak pernah pergi ke luar kota ikut suami seperti ke 2 sahabatku. Apa kelebihanku dibanding mereka?? Aku tidak lebih kaya dari mereka, aku tidak lebih cantik dari mereka, aku tidak lebih sholehah dari mereka, aku tidak lebih bertakwa dari mereka. Di saat mereka sudah punya segalanya, aku masih sibuk menghitung uang bulanan yang kuusahakan cukup Apakah aku hanya akan terus jadi pecundang seumur hidup?? Aku bahkan tidak tau aku punya kelebihan dan bakat apa untuk membuat diriku lebih baik dan bisa diandalkan. Aku Hanya tidak ingin anakku tidak seberuntung diriku karena punya orang tua yang pas2an 😭
APAKH BUNDA DEKAT DENGAN IBU KANDUNG BUNDA??
Bun, kalau anak perempuan dan ibunya gak dekat normal gak sih bun?? suka mikir kok kayaknya aku gak sama kayak orang lain? bahkan kayak adik2ku sendiri yang ngobrol akrab dengan ibuku? aku kok enggak ya?? Kok malah mertua yang berasa kayak ibu kandung melebihi kandung? Bukan pengen banding2in antara Ibu kandung dengan Ibu mertua. Tapi emang terasa aneh yang ngunjungin aku, yang apa2 ngasi dan perduli itu mertua ketimbang ibu kandung, bahkan yang paling gak enak, anakku sendiri gak bisa dekat dengan ibuku, bahkan kalau mau digendong bahkan disapa, anakku suka takut kayak sikapnya ke orang lain, padahal seminggu sekali selalu kubawa seharian ke rumah ibu 😭 Kalau dipikir2, mungkin karena aku anak pertama dari 9 bersaudara, dari kecil ibuku sibuk ngurus adik2ku dan aku dituntut apa2 harus sendiri bahkan harus banyak bantu ibu ngurus adik2. Jujur, dalam memoriku aku gak pernah ingat kapan ibu memelukku, memanggilku sayang, atau memanggil "Nak" kayak orang2, justru yang aku ingat adalah saat ibuku memukulku, gak pernah ngasi jajan, ke sekolah cuma dikasi jajan 500 perak di saat jajan teman2ku rata2 5rb. Yang aku ingat cma dari kelas 3 SD, aku selalu disuruh belanja ke pasar sendiri dan dari kelas 5 SD sudah bisa masak. Justru memoriku soal kasih sayang orang tua yang aku ingat cma dari ayahku, aku selalu mengingat saat beliau menciumku dan menggendongku, masih ingat selalu dibacakan dongeng setiap malam sampai aku hapal. Kenapa gitu ya bun?? Sebenarnya aku juga pengen dekat sama Ibu, tapi mau ngobrol rasanya kaku banget kebiasaan dari kecil gak pernah ngobrol. Ada yang sama kayak aku??
KENAPA YA, SUSU MAKIN BAGUS, MAKIN TINGGI KALORI MAKIN GAK ENAK?? 😭
Bun, susu tingkal yang enak apa sih?? Setelah perjuangan panjang, buang2 susu, akhirnya aku menemukan kesukaan anakku cuma susu UHT ultramimi yang rasa coklat dan strawberry, tapi karena anakku susah makan jadi kayaknya gak cukup membantu ngejar BB, disaranin dokter minum susu Pediasure UHT, udah mahal2 beli, 8 kotak harganya hampir 100rb, sengaja beliin yang coklat daripada beli yang putih malah kebuang. Anakku udah excited mau minum, tapi baru minum seteguk sudah uwek2. Aku heran krn rasa coklat kok masih uwek2, pas aku rasain emang rasanya sama aja kayak Ultramimi, tapi after taste di pangkal lidah rasanya kayak ada amis2nya, kayak ada rasa ikan, pantas anakku gak doyan 😭 Padahal udah mau usahain walaupun mahal, tapi malah roman2nya bakal kebuang lagi 😔
OGAH MASAK BUAT MERTUA
Bun, ada yang sama kayak aku gak? kalau ke rumah mertua aku gak pernah masak buat sekeluarga, paling cuma buat suami? kalau mertua masak aku lebig milih cuci piring daripada bantuin masak? kalau mertua datang ke rumahku, aku gak pernah suguhin makanan?? Bahkan aku mau beliin makanan di luar aja mikir2? Yang lebih parah, kalau mertua bikin sarapan, aku lebih milih rebahan di kamar ketimbang bantu. padahal mertua selalu masakin dan ngasi makanan tapi aku gak pernah bisa ngebalas. Bukan apa2 Bun, bukan aku pelit, malas, atau gak tau diri walaupun terkesan seperti itu. Tapi alasan sebenarnya adalah. Mertuaku tukang kritik makanan, bagi dia makanan yang paling enak cuma makanannya sendiri. Dulu awal2 nikah, takut mau masak, jadi aku suka beliin makanan di luar, tiap kali aku bawain selalu dikritik, katanya gak usah dibeliin lagi, aku bawain buras dari rumah mamaku dibilang burasnya keras, enakan bikinan bude (kakaknya), jujur aku sakit hati masakan mamaku digituin. Terus kalau aku masak semua dikritik, dikatain keasinan lah, kegosongan lah, kekerasan lah, padahal kata suamiku, masakanku lebih enak daripada masakan ibunya 😅 Tapi jujur suka kepikiran, pada dasarnya mertuaku baik banget, suka ngasi makanan, tapi aku kok kayak gak tau diri ya?? tapi gimana bun, kan makan ati dengar kata2nya kalau soal masakan 🥲 aku suka kepikiran, ntar kalau beliau sudah jompo, gak bisa masak lagi, aku bikinin makanan, apa tiap hari bakal makan ati dengar kritikan dia??
GAK BAHAGIA SETELAH PUNYA ANAK
Suamiku tidak pernah memaki2ku selama pernikahan kami, tapi setelah punya anak, aku jadi sering mendapatkan kata2 negatif darinya. Dia jadi sering mengataiku bodoh, bahkan dia berkata, aku lebih baik memberikan anakku kepada orang lain, karena setelah punya anak, bukannya bersyukur, aku malah jadi tidak bahagia. 😭😭😭 Tidak bun, tidak!! sejak hari aku tau aku hamil, aku tidak pernah sebahagia ini, melihat wajah cantik anakku saja membuatku bahagia, melihat tingkah lucunya membuatku bahagia, mendengar dia punya kosa kata baru, aku sangat2 bahagia. Tapi benar juga kata suamiku, setelah punya anak aku juga jadi banyak stressnya. Aku bahkan tidak pernah sefrustasi ini selama hidup, aku tidak pernah stress saat masalah itu menyangkut diri sendiri, tapi saat menyangkut anak, aku rasanya bisa gila setiap hari 😭 Terkadang aku merasa berlebihan, hanya aku yang lebay, tapi jika berfikir lagi, ibu mana yang gak stress melihat anaknya gak mau makan? ibu mana yang gak frustasi melihat Berat badan anaknya stuck setiap bulan?? aku tidak bisa seperti ibuku yang punya anak banyak dan membiarkan begitu saja anaknya tumbuh tidak sesuai usianya. Aku menyalahkan diriku, andaikan dulu aku tidak menyusuinya di malam hari, dia mungkin akan punya kualitas tidur yang baik, jika saja aku memilih memberikannya Sufor ketimbang ASI DBF, sekarang aku tidak perlu pusing memikirkan anakku yang tidak mau minum susu, andaikan dulu saat mulai MPASI aku menyajikan makanan yang lebih enak, mungkin anakku gak akan pernah GTM, andaikan aku tidak menyusuinya secara berlebihan, giginya gak akan kiries dan dia akan memilih makan daripada ASI. Aku tidak punya alasan lain lagi selain menyalahkan diri sendiri sebagai ibu yang gagal memenuhi gizi anaknya yang cuma semata wayang.😭😭
SUDAH GAK MAU NIMBANG DAN NGUKUR BADAN ANAK LAGI.
Bun, apakah saya salah kalau pada akhirnya saya sudah gak mau lagi menimbang dan mengukur badan anak saya lagi? Saya sekarang menghindari datang ke posyandu. karena, walaupun saya tau perkembangan anak saya, saya tetap tidak bisa melakukan hal yang maksimal untuk anak saya, kalau tau BB nya stuck terus2an dan TB nya kurang, saya jg sudah gk bisa apa2, saya tetap berusaha ngasi makan bergizi, minum susu dan vitamin ini itu, tapi gak dapat hasil yang signifikan, anak saya tetap susah makan dan makan sesuai mood dia sendiri, bahkan walaupun saya memohon2 juga gak bisa lagi. Bahkan ke DSA berkali2 pun diagnosa dan obatnya selalu sama, gk ada solusi baru. Mengetahui hasilnya dan membandingkan dengan anak lain cuma bikin saya depresi dan frustasi bahkan hampir gila. Mungkin kalau saya hanya berusaha keras tanpa melihat hasilnya, saya akan lebih tenang dan happy, walaupun dalam hati masih ada keresahan, minimal saya gak uring2an. Mungkin kalau saya gak nimbang2 dan ngukur, cuma fokus usaha, tau2 anak saya sudah besar tanpa saya sadari.
HYPNOTERAPI MAHAL BANGET, APAKAH EFEKTIF??
Bun, adakah yang punya pengalaman hypnoterapi?? apakah efektif untuk pola makan anak?? Saya baru aja tanya2 ke klinik hypnoterapi, kaget sama harganyaa, konsultasi per sesi 200K, 1 sesi 1,5Jt, dan ada 4 Sesi 😭 Jujur buat kaum mendang mending seperti saya ini kemahalan, nanya suami apa bisa dicover sama kantornya, katanya klo alternatif gak dicover. Jadi ragu mau lanjut, apalgi pas bilang anakku belum bisa komunikasi, katanya nnti yang diajarin ibunya 🥲 Gimana ya? tapi kalau worth itu saya usahain sih bun, kira2 worth it gak ya? ada yang pengalaman?