Cerita Pernikahan
Senang sekali bisa berpartisipasi membagikan kisah pernikahanku, mari kita mulai. Pertama, aku tidak menyangka akan menikah dengan suamiku. Tidak pernah terpikirkan sedikitpun. Kedua, pernikahanku tidak melalui proses pacaran sebelum akad nikah selesai. Sama sekali tidak pernah bertatap muka berdua saja sekalipun, ah.... kecuali peristiwa saat aku masih SMP kelas 9. Peristiwa satu-satunya yang mungkin menjadi kisal awal dari segalanya ini. Dan ketiga, pernikahan Kami begitu mengalami proses yang sangat singkat tanpa memerlukan waktu lama lagi. Bahkan, dalam jarak jauh, dia terbang hanya untuk melangsungkan akad nikah kemudian kita bersama-sama meninggalkan Kota kelahiran. Aku tidak pernah kenal secara detail dengannya, kecuali dia suamiku yang mengenalku sedari aku masih ingusan pakai kaos oblong dan celana dalam saja. Namun, itu tidak sama lagi ketika aku sudah mulai SMP, SMA bahkan kuliah. Dia sudah tidak dapat lagi menjangkau mengenalku hingga demikian karena kita sama-sama memiliki kehidupan masing-masing. Saat ia kuliah, aku masih duduk di bangku kelas 9. Suatu hari ia pulang dari rumah kawannya yang melewati jalan raya dekat rumahku, dia mengalami kecelakaan, singkat cerita dibawanya ke rumahku karena ia anak dari kawan Ayahku. Tidak ada saudaraku lainnya selain hanya aku di situ yang Ayahku minta untuk menolongnya, merawat luka-lukanya. Dari peristiwa itu, mulailah dia merasa tertarik denganku. Sedangkan kesan pertamaku, sangat takut dengannya. Sangat-sangat takut sehingga aku merasa tidak ada nyaman sedikitpun dengannya. Selain hanya untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, bertahun-tahun hingga aku kuliah.... dia menghubungi aku melalui SMS, Ini Ana ya ? aku Abdi. Abdi ?? Ah gak penting mungkin SMS yang iseng-iseng gak jelas. pikirku saat itu. Setelah hampir 3 tahun kejadian itu, kita mulai bertemu kembali. Kali ini lebih formal, keluarga besarku datang di hari raya ke dua di rumahnya. Apa yang terjadi ? Sosok yang menakutkan seperti Serigala itu bertemu dengan seorang wanita cantik nan lembut. Ya tanpa pikir panjang, kejadian saat aku duduk di kelas 9, seperti mau tidak mau terulang kembali. Ah, lagi-lagi kenapa aku jadi mulai tertarik dengannya. Padahal ia tidak jauh beda menyeramkan seperti waktu lalu. Dari kejadian itu, adalah segalanya bagi kita untuk melanjutkan ke pernikahan Kami. Setelah sebulan kemudian, kita melangsungkan akad nikah, Kala itu dia sudah bekerja di luar pulau. Dan izin terbang hanya untuk menikahiku lalu kita bersama membangun rumah tangga di sana. Jadi, apakah ini adalah sesuatu yang aku tidak suka, aku sangat hindari dan tidak ada dalam benakku justru seperti takdirku. Entah, mengapa semua menjadi berbanding terbalik. Aku sangat mecintainya dan tidak ingin kehilangannya walaupun kita pasti akan ada yang meninggalkan dan ditinggalkan, entah dari aku atau dia yang harus berpulang lebih dulu. Terima kasih Tuhan Semeta Alam, anugerah yang tidak akan kulupakan. Tentang rasa yang begitu dalam tanpa melebihi rasaku untukMu . #CeritaPernikahan
1 aktif Pangeran