Single fighter
Selama 9 bulan ini aku menjalani kehamilan pertama semuanya sendiri, dari kontrol dokter, beli baju dan peralatan bayi semuanya sendiri. Gak ada perasaan istimewa atau dimanja seperti ibu hamil lainnya yg diberikan pasanganku. Aku berusaha buat gak mengeluh, memang dari awal aku paham ini pasti aku rasakan karena LDM. Dan Allah juga baik kepadaku diberikan kehamilan yg mudah tanpa drama mual muntah dan ngidam aneh-aneh. Aku diberikan kekuatan selama kehamilan ini untuk terus bekerja dan sanggup beraktifitas seperti biasa. Tapi hari ini karena hal sepele aku dibilang ibu yg gak peduli sama kandunganku, tentu saja aku tidak terima. Kalau tidak bisa memberikan perasaan bahagia setidaknya jangan memberikan beban lagi untukku. Menjaga kandungan ini seorang diri saja sudah cukup beban untukku, ditambah punya pasangan yg hanya tau menyalahkan dan memojokkan tanpa tau perjuanganku. Katanya kalau aku mati gak apa-apa, lalu kontakku di block. Katanya nanti pas melahirkan dia gak akan datang. Hatiku hancur, merasa bersalah pada anak yg tidak berdosa ini karena memiliki ayah yg tidak peduli kepadanya. Ntah kenapa aku pikir kalau dia akan berubah. Hahaha menikah atau punya anak gak akan merubah seseorang! Biarlah kalau memang harus berpisah aku juga gak masalah, biar aku rawat sendiri anakku. Aku mampu memberikan hidup yg layak dan mendidik anakku walaupun hanya seorang diri. Lebih baik seorang diri dibandingkan berdua dengan pasangan yg tidak peduli dan hanya bisa terus menyakiti hati dan perasaanku.