Sebelum bius berhasil masuk kebadan, rasanya subhanallah tulang belakang disuntik dengan jarum sebesar itu. Seperti nyawa dicabut dari ubun2 kepala. Tdk kuat menahan sakitnya suntik epidural membuat tensi semakin melonjak naik dan darah naik ke infus. Sampai dokter bedah berkata "ayo ibu kita berjuang sama2, si dedek dalam perut juga berjuang. Bantu si dedek ibu jangan manja".
Memanjatkan doa agar semua berjalan lancar, sampai akhirnya suara tangisan yg selama ini ingin aku dengar 😚 seketika suasan ruang Op terasa hidup, semua dokter berucap syukur. Perjalanan panjang 9bulan memberikan pengalaman yg tidak terlupakan, pengalaman mengandung & merasakan cinta sebelum aku melihatnya, merasakan kasih sayang sebelum aku mengenalnya. Rasa sakit terbayar dengan tangisannya di ruang Op yg terdengar seperti kedamaian 😇 dengan kesadaran yg masih 10% aku memandangnya, putri kecilku terlihat sangat cantik 😊 bahkan kalau bukan karena perawat yg mengusapnya aku tdk tau kalau aku menangis, sebahagia ini menjadi ibu.
Masih jelas teringat kondisi ruang Operasi pada saat itu, dan tangisan pertama darinya yg aku dengar. Karena dia aku menjadi ibu, dia yg mengajariku arti cinta sesungguhnya. Darinya juga aku belajar menjadi yg terbaik, terima kasih tuhan atas titipanmu yg sangat indah ini 💕
#safirasalsabilunnazahratunisawibisono
Terima kasih 😍
Dr. Renie widiyanti, Sp. Og
RS. William booth
21 jan 2020
anonim