CERITA HOROR DIKANTOR..
Sebagai seorang recruitment di divisi HRD, selain harus melakukan pengenalan pertama, pulang cepat itu sangat mustahil. Apalagi jika permintaan pemenuhan karyawan sangat banyak (maklum perusahaan saya cabang dan anak perusahaannya ada di luar pulau Jawa juga). Waktu berlalu dengan cepat dan tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, saatnya untuk membubarkan diri dari kantor. “Duluan ya bro”, pamit rekan-rekan di ruangan yang telah pulang satu demi satu. Tapi karena ada beberapa pekerjaan senior saya yang harus saya bantu, gak enak juga kalo pulang duluan, jadi saya bantu sebentar. Saat sedang sedang asyik berdua di kantor, sekitar jam 18.00, saya mendengar suara orang sedang menumpuk buku. “Buuk buuk buuk", di cubical ujung (ruangan saya bentuknya disekat-sekat per subdivisi, yang biasa disebut cubical). Karena saya yakin gak ada orang lain lagi selain kami di ruangan itu, maka dengan penasaran saya nanya ke senior, “Siapa ya itu? Lembur juga?” Tanpa menjawab apa-apa senior saya langsung shutdown komputer dan mengajak saya pulang (karena saya masih baru mungkin, jadi dia takut saya shock di awal). Setelah keluar dari pintu ruangan menuju lift, kami melihat ada seorang cowok masuk lebih dulu ke dalam lift. Karena lift di kantor saya sekali jalan (dari lantai 30 harus turun ke lantai 1 dulu, baru naik lagi sampai lantai 30), senior saya tidak mau menunggu lama, sehingga ia langsung lari dan mencet tombol lift. Kami berpikir karena baru ada yang masuk pasti bisa langsung kebuka kalau belum turun liftnya. Kebetulan liftnya terbuka dan kami langsung masuk. Tapi anehnya, di dalam lift itu hanya ada kami berdua. Kami pun saling bertanya, kemana cowok tadi yang masuk duluan. “Mungkin salah lihat kita?”, jawabku dengan pikiran positif. Kami pun membicarakan hal lain untuk mengalihkan pikiran. Tiba-tiba di display panel nomor 24 menyala dan pintu lift terbuka. Saya sih mikirnya mungkin ada orang yang mau masuk. Saya bergeser ke samping senior saya, untuk memberikan ruang buat yang mau masuk. Tetapi senior saya terlihat sedikit pucat. Belum sempat saya tanya ada apa dengan dia, pintu lift keburu kebuka. Bisa kamu bayangkan apa yang kami lihat saat pintu terbuka? Ternyata ada tukang sate lagi bakar sate, wkwkwk... Kami melihat seorang wanita dengan baju warna putih lusuh dengan wajah pucat. Ia menatap kami dengan melotot dan tersenyum pada kami. Ia berdiri tepat di luar depan lift. Kami terdiam terpaku tanpa sepatah kata pun, dan menatap sosok itu kira-kira 10 detik lamanya. Dan lift tertutup kemudian secara otomatis turun kembali. Setelah sampai di lantai 1 dan duduk sebentar di lobby, kami masih terdiam. Hingga senior saya memulai pembicaraan, kalau lantai 24 itu ruangan kosong. Sudah 4 bulan belum ada yang menyewa lagi. Kata orang-orang, pintu lift suka terbuka sendiri di lantai 24. “Mungkin ada yang mau kenal ama lu, bro. Maklum, tradisi perusahaan kalo karyawan baru itu harus kenalan dengan seluruh penghuni di kantor ini”, kata senior saya memecah suasana. “Ya, tapi gak gitu juga lah”, jawab saya yang masih sedikit shock. Setelah sedikit tenang duduk di lobby, kami pun pamitan dan pulang ke tempat peristirahatan masing-masing. ***** Saat di kosan, saya sempat teringat kejadian saat di lift. Tapi saya tetap berpikir positif aja dan coba menenangkan diri. Saya berpikir kalau makhluk seperti itu pasti ada di tempat manapun. Pagi pun datang menjelang, dan saya terbangun oleh jam wecker untuk bersiap berangkat ke kantor. Setelah sampai di kantor, senior saya sudah datang duluan dan ia meminta saya untuk bertanya pada salah satu manager tentang job requirement. Sebelumnya senior saya sudah ngecek, tapi managernya belum datang. Dengan malu-malu, saya masuk ke sebuah ruangan yang sedikit redup (belum datang semua karyawannya, jadi lampu belum dinyalakan semua). Saya celingak-celinguk mencoba mencari manager itu. Tiba-tiba saya ditanya oleh salah seorang di situ, “Cari siapa pak?” “Cari pak Gatot”, jawab saya. “Oh pak Gatot belum datang”, jawab dia. Di ruangan itu saya melihat hanya ada 3 orang, 2 orang cowok yang salah satunya sedang ngobrol dengan saya, dan 1 orang lagi cewek memakai baju putih, tapi menghadap tembok sambil menyisir rambutnya yang panjang (kira-kira 1 meter). Akhirnya saya kembali lagi ke ruangan HRD dan bilang ke senior saya kalau Pak Gatot belum dateng. Dan di ruangannya cuma ada 3 orang, yang satunya cewek. Senior saya langsung natap saya dan bilang kalau staf Pak Gatot semuanya cowok. Saya pun terdiam sejenak dan coba berpikir positif, mungkin ada karyawan cewek yang sedang mampir ke ruangan itu. Siangnya, saya disuruh ambil berkas ke lantai 26. Karena nunggu lift lama, maka saya putusin lewat tangga darurat, karena dari lantai 28 ke lantai 26 tidak akan terlalu cape, pikir saya. Setelah ambil berkas, saya kembali dan mencoba lewat tangga darurat lagi. Saat naik lewat tangga, saya melihat ada seorang anak kecil lari dari pintu lantai 27 ke arah tangga menuju lantai 28. Karena penasaran anak siapa itu yang main-main di tangga, saya melangkah dengan cepat untuk melihatnya, namun tidak ada siapa-siapa! “Mungkin anak itu sudah naik karena dia lari”, pikir saya. Saya melanjutkan menuju lantai 28. Ketika saya mau melangkahkan kaki naik tangga, tiba-tiba muncul sosok tinggi besar dengan pakaian lengkap seperti tukang bangunan. Badan saya terasa lemes dan berkeringat dingin saat ia berdiri tepat di ujung tangga atas. Sosok itu berdiri dengan tegap tanpa kepala, tangan kanannya menenteng kepalanya yang masih terpasang helm proyek warna kuning. Dari leher kepala itu menetes darah segar seperti baru dipenggal. Mungkin sekitar 20 detik sosok tersebut tetap berdiri dan tidak menghilang seperti di sinetron. Saya memaksakan memutar badan untuk keluar dari pintu lantai 27. Setelah keluar dari pintu, saya langsung bertemu mas Edy (Supervisor Audit). Saya langsung ceritain semuanya. Dia tersenyum dan bilang, “Ooh... Udah kenalan toh? Tenang aja bro, dia gak gigit kok!” Saya cuma terdiam shock karena melihat dia cengengesan seperti telah biasa dengan hal seperti itu. Lanjut besok malam ya Bun hihi .. Selamat tidur ? semoga senang dgn cerita² saya ?
bunda 2 bocil