saya cuma mau share bun, maaf kalau kepanjangan ya.. HPL saya jatuh di tanggal 6 Mei kemarin, tapi belum ada kontraksi tanda mau melahirkan, hanya ada kontraksi palsu aja. Usia kehamilan saya saat itu sudah 39w, ini kehamilan yang pertama, dan perkiraan jenis kelaminnya perempuan. Sore harinya di tanggal 6 Mei sekitar pukul 16.00 WIB, gerakan dedeknya mulai berkurang, awalnya saya pikir biasa saja mungkin dedeknya lagi bobo, tapi kemudian berlanjut hingga malam padahal sudah dicoba makan, minum es sirup, minum susu, minum vitamin, perutnya udah diusap-usap sambil ajak ngobrol sama saya dan suami, tapi tetap dedeknya gak mau gerak. Akhirnya kami memutuskan untuk ke IGD agar bisa dicek sekitar pukul 22.00. Niatnya memang hanya mau diusg saja untuk melihat dedeknya baik-baik aja atau gak, gak ada rencana untuk dirawat sebelumnya karena memang tanggal 7 Mei mau kontrol ke dokter kandungan. Setelah tiba di IGD, langsung dicek DJJ dan diusg, detak jantung masih ada namun sudah menurun, sekitar 120x/mnt (kata dokter normalnya di atas 140x/mnt), gerakan bayi juga memang agak berkurang. Kemudian dokter memutuskan untuk melakukan NST (dicek kontraksi dan gerakan bayi dalam 20 menit, saya diminta untuk pencet tombol jika merasakan gerakan bayi). Hasil NST tidak terlalu bagus, masih ada gerakan sekitar 3x tapi tidak saya rasakan sama sekali dan saat ada kontraksi, detak jantung dedeknya malah turun (padahal harusnya saat kontraksi, detak jantung naik). Saya kemudian langsung dipasang oksigen dan disuruh untuk napas dalam sambil suami mengurus persiapan untuk rawat inap. Kata dokter, bila tidak ada perbaikan, terpaksa harus operasi sesegera mungkin. DJJ terus dipantau sampai sebelum saya diantar ke ruangan rawat dan masih berkisar 120x/mnt. Sesampai di ruangan, saya kemudian dipasang infus dan diguyur dengan cairan Dextrosa 5% (isinya gula, diguyur 500 ml selama 30 mnt). Saat itu, saya mulai merasakan tendangan dedeknya beberapa kali, walaupun tidak sekuat biasanya tapi saya sudah lebih tenang karena pikirnya sudah aman. Setelah diguyur, bidan kemudian datang untuk melakukan NST lagi, namun saat dicari DJJnya tidak ketemu (jeda antara pengukuran DJJ terakhir dengan yang saat ini sekitar 45mnt). DJJnya terus dicari, si bidan akhirnya minta bantuan temannya namun tetap tidak ketemu, akhirnya setelah dilapor ke dokter kandungan, ternyata harus segera dioperasi caesar. Sambil dipersiapkan sambil terus dicari DJJnya namun tetap tidak ketemu. Di situ saya sudah nangis, saya dan suami sudah tidak karuan perasaannya, cemas dan hanya bisa pasrah serta berdoa. Akhirnya setelah beres persiapannya, saya kemudian didorong ke ruang operasi. Tiba di sana, dokter kandungannya langsung mencoba mencari DJJ si dedek sebelum dioperasi, namun tetap tidak ketemu. Saya langsung dipersiapkan untuk operasi dan dibius (bius total), setelah itu saya tidak ingat apa-apa lagi. Setelah saya sadar, yang saya ingat saya tanyakan pertama kali adalah dedeknya mana, suami saya di samping saya hanya bisa menangis dan mengatakan bahwa saya harus ikhlas karena dedeknya udah meninggal ???. Perkiraan dari dokter dedeknya sudah meninggal 1 jam di dalam kandungan, saat dikeluarkan sudah tidak ada nadi. Penyebabnya karena perdarahan paru-paru yang sampai saat ini dokter pun bingung dan kaget kenapa bisa seperti itu dan kenapa kejadiannya cepat sekali, padahal kontrol terakhir sehat-sehat saja, gerakan aktif, detak jantung bagus, hanya tinggal menaikkan berat si dedek (terakhir kontrol sekitar 2500gr). Si dedek pas lahir beratnya 2,7 kg dan panjangnya 49cm, jenis kelamin perempuan. Hati saya hancur berkeping-keping, saya bahkan tidak sempat melihat dedek membuka matanya atau menangis ???. Sampai sekarang saya masih belum percaya, semua orang bilang agar tetap kuat, bahwa ini adalah rencana Tuhan, dan saya mengerti itu bahwa Tuhan punya rencana yang indah bagi keluarga kami, tapi 9 bulan itu sama sekali tidak cukup waktu kami dengan dedek. Masih ingat setiap subuh pasti si dedek nendang-nendang karena lapar. Sekarang dedek udah jadi malaikat kecil yang paling cantik di surga sana..??? Maafkan mama dan papa ya nak kalau selama ini belum bisa jadi orang tua yang baik, tunggu kami di sana ya nak, suatu saat kita akan jumpa lagi...