KOMENTAR 'IYA', BANTUIN 'NGGAK'
Pernah ngalamin? Kalimat ini terinspirasi dari curhatan para ibu yang katanya, rasanya apapun yang dikerjakan, adaaaa aja yang komen. Tapi itu dia, komen doang, bantuin enggak🥴 "Itu ASI-nya kurang ya!" Tapi udah aja gitu ga bantuin ngasih solusi gimana caranya biar ASI-nya cukup. Malah bikin beban pikiran. "Itu anaknya nangis terus tuh!" Terus yaudah gitu aja ga ada faedah apa-apa, bantu enggak, nambah stress iya. "Ngapain sih cape-cape pompa...." Ngasih semangat nggak, bikin sewot iya. "Kapan punya anak/nambah anak?" Padahal ga tau struggle apa yang sedang di alami oleh orang yang ditanya. "Kapan nikah?" Bayarin resepsi enggak, nyebelin iya. ...Dan masih banyak lagi.... Kadang, komentar kaya gitu dianggap sepele dan biasa aja. Di anggap lumrah. Padahal bikin yang dengernya pusing stress dan kepikiran. Menganggap pertanyaan kaya gitu sebagai bentuk "care" padahal "I don't care" karna cuma tanya/komen tapi ga bantu ataupun kasih solusi. Walau ga mudah, tapi semoga sebelum berkomentar atau bertanya, kita bisa belajar mengerem apa yang ga perlu, ga penting, dan berpotensi memberi dampak negatif buat orang lain. Serius ga ada untungnya.. Daripada komentar negatif, kenapa nggak diganti dengan menawarkan bantuan.. dan memberikan apresiasi? Buat para bunda yang pernah/sedang mengalami hal itu, saya pernah baca postingan "bahwasanya kita tidak memiliki cukup banyak tangan untuk menutup mulut kotor mereka, tapi 2 tangan kita cukup untuk menutup telinga dari omongan jahat orang lain". Just in case you're forgotten today: Life isn't easy, but you managed to get this far. You did great❤️ #bantusharing #bantusharing #bantusharing #bantusharing #sc #zahrakhayra