Sahabat dari secuil permen karet #MasaKecilTAP

Pengalamanku ini sangat berkesan, lucu dan sepertinya mengandung kesan positif, Bunda, hehehe. Pengalaman masa kecil ini aku dapatkan saat masih SD kelas 5. Aku sekolah di SD pinggiran, kegiatan sehari-hari masyarakatnya nggak jauh dari berkebun, berternak dan sejenisnya. Jarang banget ditemukan snack atau makanan kota disana. Suasanya pun masih asri, pohon-pohon banyak yang rimbun dan lalu lalang kendaraan sangat jarang ditemukan. Sewaktu SD, ada kakak kelas yang sering dibully oleh teman-temannya. Sebut saja namanya Lilis. Kakak kelasku tersebut dibully karena ayahnya seorang peternak kerbau dan dia setiap sepulang sekolah selalu ikut ayahnya mengembala kerbau hingga sore menjelang maghrib. Lilis dibully dengan sebutan "gudhel". Fyi, gudhel dalam bahasa jawa artinya anak kerbau. Jadi, tiap hari teman-temannya panggil dia "gudhel, gudhel, lilis gudhel, lilis anak e kebo." artinya "anak kerbau, anak kerbau, lilis anaknya kerbau.". Menurut teman-temannya paling itu becandaan yang lucu, tapi tidak bagi sahabatku itu. Hari itu, saat istirahat sekolah, aku lihat lilis menangis sesenggukan di depan kelasnya. Dia meringkuk dengan kepala menghadap ke lantai bersandar pada lengannya yang saling mengait di kedua kakinya. Karena saat itu aku juga lagi nggak ada bahan bacaan, fyi, pas SD aku suka sekali membaca, jadi sebelumnya hanya melihat Lilis dibully dari jauh dan nggak mendekat karena aku asik dengan bukuku. Kembali ke topik, karena saat itu aku nggak ada bahan bacaan, jadi iseng aku dekati dia. Kasihan juga, nggak ada satupun teman yang menghibur disekitarnya. Percakapannya langsung aku terjemahkan ke bahasa indonesia saja ya, Bunda. Hehehe "Hei, kamu kenapa? Nggak jajan ke kantin?" Lilis diam saja nggak menjawab, paling dia takut aku ikutan bully dia. Aku lanjut ngajak ngobrol. "Aku hari ini cuma dapat uang saku 200 perak, ibuku nggak punya uang, jadi uangnya tak buat beli permen karet biar awet. Kamu mau?" Lilis menengadah kepalanya. "tapi ini sisa 1 bungkus saja, tadi pagi sudah aku makan sebungkus. Ini kita bagi 2 ya, kita setengah-setengah." Lanjutku sambil mencuil permen karet itu. Disusul Lilis yang mengangguk. Dan kami pun saling diam sambil makan permen karet sampai bel masuk berbunyi. Sebelum masuk kelas, aku bilang ke Lilis. "kamu nggak perlu nangis kalau mereka bilang kamu gudhel. Soalnya kamu bukan gudhel. Nggak usah perduliin mereka, mending kamu baca buku aja, nanti aku pinjamin." Lilis cuma mengangguk. ******** Dari sedikit percakapan pembuka itu, mulai besoknya kami berteman akrab hingga menjadi sahabat, bahkan aku sering ikut dia bersama ayahnya mengembala kerbau. Lilis itu keren lho, dia bisa naik anak kerbau sambil baca buku. Sedangkan aku nggak bisa, haha. Di sekolah pun kami sering istirahat bersama, terlebih setelah Lilis tertinggal kelas, kami jadi satu kelas makin sering menghabiskan waktu bersama. Fyi, Lilis agama kristen dan aku agama Islam. Setiap habis libur natal, Lilis selalu membawakanku sekantong cemilan. Dia bilang, "Rotul, aku kasih kamu cemilan saja ya, ini cemilan dibawain budheku, enak-enak lho. Kamu nggak aku ajak makan di rumah karena ibuku masak daging babi. Kamu kan nggak boleh makan. Ini cemilannya nggak ada babinya." Yess, dia sangat perhatian denganku. Begitupun sebaliknya. Sewaktu lebaran idul fitri, aku selalu membagi sebagian angpauku ke dia dan mengambil sekantong kue untuk keluarganya. Saat idul adha pun aku bagi sebagian lauk bekalku untuknya. Nggak membagi daging mentahnya karena cuma dapat sedikit sekali. Hei, hidup itu indah bukan jika kita saling menghormati satu sama lain?! Sekarang, aku dan Lilis sudah sama-sama punya anak 2, ah tidak, dia sedang mengandung anak ketiganya. Namun, kami jarang banget bertemu dan bercuap, karena beda provinsi domisili. Tetapi, pas aku mudik, aku sempatkan bertemu dengannya. Kesan yang sangat melekat dari kenangan masa kecil ini adalah bahwa dari hal kecil, kita bisa mendapatkan hal besar. Dari hal kecil, kita bisa menghibur seseorang. Dari hal kecil, kita bisa menyelamatkan jiwa seseorang. Terimakasih sudah membaca #MasaKecilTAP ku ❤️ Ps: gambarnya nggak ada yang anak cewek, jadi pakai anak cowok saja nggak papa 😂

2 Tanggapan

"Dari hal kecil kita mendapatkan hal besar, dari hal kecil kita bisa menghibur org, dan dari hal kecil kita dapat menyelamatkan jiwa seseorang" saya suka dengan perkataan positifnya bunda🥰.

Terima kasih, Bunda ❤️

VIP Member

wah bagus banget bunda cerita n motivasi nya .. saya suka dg hal ini .. 🤗

Terima kasih bunda ❤️

Pertanyaan populer