Kenalan Dengan Imunisasi Yuk 🤗 (macamnya, jadwal, harga, review, piki, KIA 2020) Part 2

Part 2 If we could have but one generation of properly born, trained, educated, and healthy children, a thousand other problems of government would vanish. ~ Herbert Hoover ---------- Part 1 : Peran Imunisasi dalam Peran Tumbuh Kembang Anak https://community.theasianparent.com/q/if_we_could_have_but_one_generation_of_properly_born_trained_educated_and_health/3678151?d=android&ct=q&share=true Part 2 : Kupas tuntas perubahan jadwal IDAI 2020 https://community.theasianparent.com/q/part_2_if_we_could_have_but_one_generation_of_properly_born_trained_educated_and/3690001?d=android&ct=q&share=true Part 3 manfaat vaksin masing-masing, kipi / efek samping, harga, program pemerintah dan program tambahan (berbayar), harga dan macam-macam merk-nya. https://community.theasianparent.com/q/kenalan_dengan_imunisasi_yuk_macamnya_jadwal_harga_review_piki_kia_2020_part_3_p/3690031?d=android&ct=q&share=true -------- Mohon save ya Karna akan sangat amat panjang 🙏🙏 klik bendera di pojok kanan atas. Jangan lupa bantu komentar dan like agar posting ini terlihat ibu2 lain yang butuh informasi ---- Disclaimer: 1. post ini tidak dibuat untuk memicu perdebatan anti vaksin dan pro vaksin. 2. Saya selaku pembuat post hanya menulis sesuai dari seminar mengenai vaksin. Karna saya non medis, pertanyaan medis tidak akan saya jawab. Kecuali pertanyaan yang mirip pada sesi seminar, kulwap, kelas, saya jabarkan sesuai dengan pertanyaan dan jawaban dari pakar 🤗 3. Pertanyaan yang tidak saya temukan pada QnA seminar tersebut atau sifatnya medis bisa dikonsultasikan ke masing-masing pelaku kesehatan pada provider yang tepat. 4. Post ini berdasarkan vaksinasi bayi dan anak mengacu pada buku KIA 2020 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selamat membaca 🤗 Post 1 mengenai manfaat dan alasan kenapa imunisasi penting pada ibu hamil, bayi dan anak. Serta pengaruhnya pada tumbuh kembang anak 🤗 Narasumber: Professor. Dr. dr. Soedjatmiko , SpA (K), Msi. Dokter spesialis anak dan satgas Imunisasi anak IDAI. ----- Kupas Tuntas Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2020 ----- Kalau kemarin kita sadar manfaat imunisasi, post ini membahas lengkap dan review jadwal terbaru ya 🤗 ---- Tahukah ma? Jadwal imunisasi dilakukan perubahan mengacu pada rekomendasi oleh perubahan oleh WHO sejak tahun 2017 - 2020. Selain itu terjadi juga rekomendasi dari Kemenkes 2017-2019 beberapa program imunisasi baru. Maka IDAI melakukan perubahan pada jadwal terbaru di 2020. Professor Dr.dr Soedjatmiko, spA (K) MSI, dokter spesialis anak dan satgas Imunisasi anak IDAI dalam kupas tuntas jadwal imunisasi anak IDAI 2020 oleh The Assian Parents, menjelaskan. Kita sebagai orangtua perlu membaca peran dan jadwal imunisasi secara lengkap terutama pada penjelasan di bawah tabel. Selain itu, kita juga perlu membaca dan memahami Product information / leaflet setiap vaksin. Agar memahami dengan baik mengenai vaksin lebih jelas, kita perlu membaca buku Dari Pediatri Desember 2020. Alhamdulillah sudah nyanya download. Bila ada yang ingin membaca bisa DM IG nyanya email mama seperti biasa nanti dikirimkan via email. Namun, nyanya akan jabarkan juga pada post 4 ya. Mengenai rangkuman full sari pediatri Desember 2020 mengenai imunisasi. 🤗 ------ Perlu di garis bawahi ya, menurut profesor Soedjatmiko, jadwal yang beredar pada internet banyak yang salah walau tertera jadwal IDAI 2020 pada keterangannya karna yang beredar banyak yang belum final. Jadi baiknya lihat pada PDF dari sari pediatri atau dengan jadwal yang diberikan oleh dokter anak dan puskesmas ya. Nyanya taruh di bawah fotonya ya (agar mama bisa melihat yang sesuai dalam sari pediatri. Bila tidak dapat screenshot bisa DM IG agar nyanya berikan foto mentahannya 🤗). ------- Apa saja sih yang berubah di tahun 2020 ------- 1. BCG IDAI 2020 mengacu pada WHO 2018, sebaiknya segera diberikan setelah lahir atau sebelum bayi berusia 1 bulan. Sedangkan Permenkes menganjurkan 1 bulan. Dan IDAI 2017 menganjurkan sebelum 3 bulan, optimal usia 2 bulan. Apabila bayi baru melalukan BCG saat berusia 3 bulan atau lebih, harus melalui uji tuberkulin negatif (test mantoux) Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG boleh diberikan. Namun bila timbul reaksi cepat pada minggu pertama, bayi wajib melakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosa tuberkulosis. Kenapa diberikan sebelum 1 bulan? Ternyata menurut penelitian WHO (2018) negara dengan banyak peristiwa TB, ditemukan bahwa manfaat BCG yang lebih cepat efektifitasnya lebih baik. Mampu melindungi 82% kasus TB paru dan mengurangi 90% TB berat. Jadi sebaiknya segera dan jangan ditunda. ----+++ 2. Hepatitis B Pada IDAI 2020, WHO 2017 dan Permenkes 2017, menyebutkan sebaiknya dilakukan sebelum 24 jam. Berat lahir 8 - presentase serokonversi GMT - presentase meningkatkan titer antibodi >4x Sehingga sebaiknya mengejar ketinggalan apabila belum mendapatkan imunisasi lengkap. ----- 3. Hepatitis B lanjutan (18 bulan) Pada jadwal sebelum IDAI 2017, tidak ada HB lanjutan. Permenkes 2017, disebutkan adanya tambahan HB 18 bulan yaitu Pentavalen (DPT-HB-Hib)+OPV. Sesuai dengan anjuran WHO 2017 menjadi 4 dosis. Dalam penelitian terupdate, anak yang pernah mendapat HB lengkap pada masa bayi: - Iran 2018, pada umur 6-18 tahun seroproteksi 44% meningkat - Brazil 2011, umur 4-13 tahun seroprotektif meningkat 12,5% - Jakarta 2008, umur 10-12 tahun seroproteksi meningkat 38%. Untuk itu, bagi yang belum memberikan vaksin dosis tambahan sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mengejar ketinggalannya. ----- 4. Polio IPV (suntik) WHO 2016 menyebutkan minimal vaksin hanya 1 kali pada umur 14 minggu bersamaan OPV (polio tetes) Sedangkan IDAI 2017 paling sedikit 1 kali IPV bersamaan dengan OPV3. Namun kemudian ada perubahan pada IDAI 2020, yaitu minimal IPV diberikan 2 kali sebelum umur 1 tahun. Selanjutnya bOPV atau IPV bersamaan dengan DTwP atau DTaP. (DTaP : vaksin combo DTP tidak demam, DTwP vaksin dengan KIPI demam) Menurut penelitian pada Immunogenicity and safety profile of a primary dose of bivalent oral polio vaccine given simultaneously with DTwP-Hb-Hib and inactivated poliovirus vaccine at the 4th visit in Indonesian infants, oleh Eddy Fadlyana, 2020, mengungkapkan: - 1 kali IPV bersamaan OPV4 : anti polio dua kali lebih rendah. - presentase titer antibodi >8 - presentase serokonversi GMT - presentase meningkatkan titer antibodi >4x Sehingga sebaiknya mengejar ketinggalan apabila belum mendapatkan imunisasi lengkap. ------ 5. Booster DPT Ada perbedaan usia penerima Booster DPT pada jadwal IDAI 2020. Bila sebelumnya diberikan hanya pada usia 18 bulan, 5, 10-18 tahun. Booster terbaru diralat pada usia anak. Yaitu: - usia 18 bulan - usia 5-7 tahun (Bias 1 SD) - usia 10-11 tahun (Bias 5 SD) - usia 18 bulan Yang mengacu pada rekomendasi Permenkes 2017: - kelas 1 (7 tahun) : DT - kelas 2 (8 tahun) : Td - kelas 5 (11 tahun): Td Menurut WHO 2017 Dipteri, baiknya diulang pada 12-23 bulan, 4-7 tahun, 15-19 tahun. 1 booster selanjutnya untuk perlindungan jangka panjang. Kemudian WHO 2017 pada Tetanus, baiknya diulang pada 12-23 bulan, 4-7 tahun, 15-19 tahun. Idealnya diulang dengan jarak 4 tahun. Dan yang terakhir, Pertusis (WHO 2016) disebutkan bahwa efektivitasnya menurun sebelum anak berusia 6 tahun. ----- 6. Booster HIB (Hemophylus Influenza tipe B) Rekomendasi IDAI 2020, Permenkes 2017, WHO 2013 booster dilakukan pada 18 bulan bersamaan dengan DTP. Sedangkan IDAI 2007 pada 15 bulan - 18 bulan. Menurut WHO 2013, booster minimal 6 bulan setelah Hib ketiga. Vaksin Hib dengan kombinasi pertusis aseluler (DTaP - Hib yang biasa ditemukan oleh vaksin combo) menghasilkan imunitas lebih rendah. Jadi ingat perkataan Profesor Aman (bahasan vaksin Profesor Aman di Part 1). Beliau bilang, DPT combo memiliki KIPI rendah dibanding DPT umum, minim demam. Namun, imunitas DPT yang non combo lebih tinggi dibanding DPT minim KIPI. Professor juga menambahkan, bahkan beliau baru saja melakukan tea time dengan Madame Endorgen di Turki, dimana Mentri Kesehatan Turki secara langsung mengapresiasi kehebatan vaksin buatan Biofarma Indonesia, DPT Pentabio, dan keunggulan vaksin tersebut pada banyak penelitian. Turki mengajak dan ingin agar bisa belajar Vaksin Pentabio di Indonesia. Jadi, hayooo yang bilang "kasihan demam anaknya?" "Vaksin buatan Indonesia atau punya Puskesmas enggak bagus?" bisa simak dua pernyataan dari dua Profesor ini ya. Nyanya ikut bangga dengan Indonesia dan apresiasi peneliti, pelaku kesehatan dan lembaga kesehatan di Indonesia 🎉🤗 ---- 7. PVC (Pneumokokus) Berdasarkan IDAI 2020, WHO 2019 disarankan melakukan vaksin ini sebanyak 4 kali. Sejak umur 2 bulan, 4 bulan dan 5 bulan. Kemudian booster dilakukan pada usia 12-15 bulan. Keterangannya WHO 2019 menganjurkan dilakukan 3x atau 4x yaitu 2p+1b, 3p + 0, 3p +1b). (*p - PVC utama, *b - Booster) WHO juga mengklaim bahwa, PCV10 dan PCV13 aman dan efektif. PCV dianjurkan pada 3 dosis atau 4 dosis (3p+1). 2p+1b berpotensi lebih baik daripada 3p+0 (0 booster). Dan kadar Antibodi lebih tinggi pada tahun kedua. Ketika cangkupan wabah terjadi pada Indonesia, Kemenkes 2017 mengejar program pada NTB dan Bangka Belitung dengan PCV 3x (2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan). Sedangkan buku terdahulu IDAI 2017, diberikan pada 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Booster dilakukan 12-15 bulan. Comparing pneumococcal conjugate vaccine schedules based on 3 and 2 primary doses: systematic review and meta-analysis, oleh Pippa Scoot, 2011, menemukan dosis 3p+1b tingkat seropositif lebih tinggi untuk serotipe 6B dan 23F. Immunogenicity of 13-valent pneumococcal conjugate vaccine administered according to 4 different primary immunization schedules in infants: a randomized clinical trial, J Spijkerman, 2013, Uji yang dilakukan pada 400 bayi di Belanda sejak 2010-2011 PCV13 usia 2-4-6 bulan ditambah dngan 1 booster (3p+1b) menghasilkan imunitas lebih baik untuk serotipe 18C, 23F, 6B, 3, 9 dan 1 serotipe tersebut ditemukan di Indonesia.  IDAI 2020 yang mengacu pada WHO 2019 pada vaksin PCV yaitu: - Belum sampai umur 7-12 bulan dilakukan 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dna booster setelah umur 12 bulan. Jarak minimal 2 bulan dari dosis sebelumnya. - Jika belum diberikan pada umur 1-2 tahun, berikan PCV 2 kali dengan jarak 2 bulan. - Jika belum diberikan pada umur 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan. PCV13 diberikan 1 kali. WHO 2019 merekomendasikan: - Usia 7011 bulan melakukan 2 kali vaksin minimal 4 minggu -  1 kali booster pada tahun kedua, dengan jarak minimal 2 bulan pada dosis terakhir -  PCV 10, umur 12-15 bulan dengan 2 kali interval minimal 2 bulan - PCV13 pada usia 12-13 bulan, 2 kali interval minimal 2 bulan - PCV13 pada usia 2-5 tahun, dilakukan 1 kali ----+ 8. Rotavirus IDAI 2020 menganjurkan melakukan sebanyak 2 – 3 kali, dengan: *RV Monovalen 2 kali -Dosis pertama usia 6-12 minggu -Dosis kedua jarak minimal 4 minggu -Harus diselesaikan pada usia 24 minggu *RV Pentavalen 3 kali - Dosis pertama umur 6-12 minggu - Dosis kedua dan ketiga jarak 4-10 minggu - Harus selesai pada usia 36 minggu. Sedangkan rekomendasi sebelumnya 2017: *RV Monovalen 2 kali - Dosis pertama usia 6-14 minggu - Dosis pertama tidak diberikan pada usia >15 minggu - Dosis kedua interval minimal 4 mingu - Batas akhir usia 24 minggu *RV Pentavalen 3 kali -Dosis pertama umur 6-14 minggu -Dosis pertama tidak diberikan pada usia >15 minggu -Dosis kedua dan ketiga jarak 4-10 minggu -Harus selesai pada usia 32 minggu. ---- 9. Influenza Usia 6 bulan sampai dewasa diberikan dosis 0,5 ml. Dengan diulang setiap tahun sejak usia 6 bulan. Dua dosis dengan interval minimal 4 minggu Usia > 9 tahun, imunisasi pertama 1 dosis.  -+++++++ 10. MR (Campak, Rubella)/ MMR (Campak, Rubella, Gondongan) IDAI 2020 disesuaikan dengan Permenkes no.45.2017 dan WHO PP (2007, 2011, 2017) yaitu: -  9 bulan :MR -  Jika sampai usia 12 bulan belum pernah melakukan vaksin MR, berikan MMR (jarak vaksin Campak 6 bulan). -   Booster MR/MMR, dilakukan 18 bulan dan usia 5-7 tahun (BIAS SD) ------ 11. Japanese Encephalitis (JE) IDAI 2020 sesuai dengan WHO 2015 dan Kemenkes 2017 yaitu 2 kali. Mulai usia 9 bulan pada wilayah endemis atau yang akan berpergian ke wilayah endermis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat dilakukan booster 1-2 tahun berikutnya. Tahun 2016 terdapat 9 provinsi yang dilaporkan kasus JE dan menjadikan wilayah endermis. Yaitu: Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau. ------ 13. Varicella (Cacar air) IDAI 2020 mengacu pada WHO PP 2014, yaitu dengan 2 kali imunisasi mulai suai 12 – 18 bulan. Usia 1-12 tahun, dilakukan dengan jarak 6 minggu – 3 bulan. Usia 13 tahun lebih dilakukan dengan jarak 4 - 6 minggu 2014, WHO melaporkan bahwa 2 kali dosis pada usia 12-18 bulan, dapat mengurangi sakit berat dan kematian. Namun tidak mencegah penyebaran virus dan KLB. Dosis 2 kali lebih efektif menurunkan sakit berat dan kematian. Imunisasi ini mengurangi kasus dan KLB. Dilakukan dengan jarak minimum usia 1-12 tahun pada 6 minggu- 3 bulan. 13 tahun sampai dewasa pada 4 – 6 minggu. ----- 15. Hepatitis A IDAI 2020, sesuai dengan acuan WHO 2012 yaitu dengan memberikan vaksin 2 kali mulai usia 1 tahun. Imunisasi ini memberkan 2 dosis dengan jarak 6-8 bulan. Sedangkan IDAI 2017 dilakukan pada usia 2 tahun dengan interval jarak 6-12 bulan. ----- 16. Dengue (Demam Berdarah) Dalam IDAI 2020 dan WHO 2018, direkomendasikan untuk melakukan vaksinasi DBD sebanyak 3 kali. Dengan usia mulai dari 9 tahun - 16 tahun. Jarak antara vaksin 6 bulan. Dengan melakukan vaksinasi sebanyak 3 kali, hasil penelitian dan WHO menemukan: - efektivitas dan aman pada orang yang telah terinfeksi sebelumnya (seropositif) - berdasarkan hasil lab atau antibodi - tingkat efektifitas lebih tinggi pada usia tersebut sampai dengan 65,5%. - dibandingkan umur 2-8 tahun hanya 44,6% ----- 17. HPV (kanker Leher Rahim) IDAI 2020, WHO 2017, menganjurkan perempuan melakukan imunisasi ini 2x atau 3x. Dengan jarak 6-15 bulan. Untuk program BIAS dilakukan pada kelas 5-6 SD sesuai dengan Kemkes 2016. Umur 15 tahun lebih melakukan imunisasi ini sebanyak 3x. Dengan dosis vaksin bivalen 0,1 dengan jarak 6 bulan. Vaksin quadrivalen 0,2 dengan jarak setiap 6 bulan. Namun, tidak hanya untuk perempuan saja. Vaksin ini juga dianjurkan kepada anak laki-laki. Lho kenapa ya? Ini penjabarannya ya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), semua anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang berusia antara 11-12 tahun perlu diberikan vaksin HPV. Namun vaksin ini sudah aman diberikan sejak anak berusia 9 tahun ke atas. Gardasil 9 adalah vaksin HPV yang sudah disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (USFDA) dan bisa diberikan untuk remaja putri maupun putra yang usianya sudah di atas 9 tahun. Vaksin Gardasil 9 dapat mencegah kutil kelamin, kanker anus, kanker mulut, dan kanker leher rahim atau serviks (pada anak perempuan). virus HPV juga berbeda dari virus seperti HIV yang hanya menular lewat aktivitas seksual saja. HPV bisa hidup di kulit dan area rambut kelamin anak. Jadi misalnya anak menggunakan benda bergantian (misalnya handuk atau pakaian dalam) dengan orang yang terinfeksi HPV, maka HPV bisa hidup di kulit anak. Terutama pada anak di wilayah rentan adanya seks bebas dan tertular dari orang dewasa. Nah, seremkan kalau hal ini terjadi 😢 Bedanya dengan Kemkes 2016, vaksin ini hanya diberikan 2x pada program bias (kelas 5 dan 6 SD). Dan IDAI 2017 dilakukan pada 10 tahun selama 3 kali. Padahal, efektivitas vaksin ini butuh booster agar kekebalan lebih baik. Terutama vaksin HPV pada usia dewasa tingkat efektifitas lebih rendah dibanding anak dan remaja. ----- Bersambung ----- Nah dari penjabaran diatas kita mengetahui perbedaan dan perubahan yang terjadi pada jadwal imunisasi IDAI 2020. Untuk manfaat dan arti vaksin di post 3 ya. Cara mengejar juga di post 3. Termasuk KIPI (efek samping) dan harga vaksin non pemerintah atau berbayar di swasta. ----- Semoga bermanfaat 🤗💞 Semangat ya Bu ibu 🤗🤗💞🤗💞 Buat video dan ulasan singkat Saya akan buat di IG ya ma 🤗 @disiniadanyanya karna TAP tidak bs video dan terkadang menjelaskan ciri sedikit sulit. 🤗 Mohon bantu komentar serta beri like agar new mom yang sedang galau bisa terbantu untuk mengetahui informasinya. Jangan lupa klik bendera diatas untuk save posting ini bila sewaktu2 butuh 🤗 Yang butuh post tentang ASI ga keluar/keluar saat hamil, ASI seret setelah melahirkan, perlengkapan newborn anti mubazir, 12 macam pup normal-bahaya, gumoh/muntah normal-bahaya,speech delay, pengalaman hamil Dan melahirkan pakai BPJS dan post lain bisa obrak Abrik profile Saya ya 🤗 Semangat ya mak emak!! Saling support Satu Sama lain 💪💪💪💪💪💪 #bantusharing #seriusnanya #pleasehelp #firstbaby #ingintahu

Kenalan Dengan Imunisasi Yuk 🤗 (macamnya, jadwal, harga, review, piki, KIA 2020) Part 2
9 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

bunda nyanya, klo misalkan hanya ikut imunisasi yg gratis/subsidi gak apa² kan, apa masih kurang ya? soalnya klo mau imunisasi yg lebih lengkap, dana gak mendukung. jadi hanya berpatokan sama vaksin yg di posyandu/puskesmas (gratis)

3y ago

aamiin mama. tjdak apa-apa selama di jadwal ada warna kuning ma 🤗 kalau sudah tidak ada artinya sudah tidak bisa 🤗

Alhamdulillah 0-18 bln yang enggak cm JE aja 😁😁 klo rotavirus dlu pakai yg 3x suntikan

3y ago

ini lagi kejar nabung mau terapi wicara 😂 kmarin sama tmnku yang kebetulan dokter d sruh pakai BPJS aja biar gratis karena lumayan budgetnya , cm ini papanya Tole minta mandiri

VIP Member

maaf lama ya ma 🤗 nyanya mulai kerja lagi 🤗 dikepung deadline tulisan 🤗💞

VIP Member

terima kasih mama nyanya 🤗. aku ijin save yaa

3y ago

silahkan mama 🤗🤗 semoga bermanfaat 🤗

VIP Member

semoga bisa menjadi pencerahan ya 🤗

VIP Member

besok pagi nyanya up lagi ya 🤗

Sangat bermanfaat sekali bunda 🙏

3y ago

terima kasih support nya ya ma 🤗 semoga bisa menjadi pencerahan mama ya 🤗

VIP Member

selamat proteksi bayi 🤗

VIP Member

semoga bermanfaat ya