Takdir Allah.
Nak, rasanya memang benar. Tiap ibu punya perjuangannya masing2 dan ceritanya masing2. Anakku, sedari kamu umur 16mingguaan umi harus bedrest total selama kurang lebih dua bulan karena plasenta yang letaknya rendah tidak memungkinkan umi untuk kerja yang berat2. Umi menjalaninya, umi sangat takut nak kamu kenapa-napa. Masuk 26 minggu, alhamdulillah plasentanya sudah agak bergeser. Tidak menutupi jalan lahir. Tapi kepala kamu masih diatas (sungsang) kata dokternya, tidak apa2 kamu masih bisa muter2 didalam perut umi. Dokter menyarankan agar mengajak kamu mengobrol, mendengarkan murottal. Umi menjalaninya ditambah dgn melakukan senam yang mungkin bisa membantumu, agar kepala dibawah. Qodarullah, memasuki 34 minggu kepala kamu masih diatas nak, karena sebelumnya umi memang merasakan kepalamu masih ada diatas Umi melakukan pengecekkan lagi diusia kandungan 36-37 minggu. Qodarullah, kepalamu masih diatas. Kata dokternya agak susah untuk merubah posisimu, karena ruang yang semakin sempit dan kamu yang semakin besar. Umi bertanya, bagaimana baiknya. Dokternya bilang, bisa lahiran normal dgn resiko yang menurt umi luar biasa. Umi lebih memilih untuk lahiran sc. Oke, dokter menjdawalkan umi sc diusia kamu yang 38w. Umi disuruh memilih tgl, karena diusia kamu yang 38w bertepatan dgn idul adha, dokter menyarankan tindakan operasi dilakukan diusia kamu 38w3d (03 agustus 2020). Umi hanya bisa mengiyakan. 02 agustus 2020 diusia 38w2h umi disuruh ke rumah sakit untuk persiapan. Umi sangat semangat nak, tidak sabar ketemu. Singkat cerita, ketika sudah dirumah sakit memasuki waktu magrib uki yang sedang duduk merasakan ada sesuatu yang pecah dalam perut umi, umi kaget. Ketika berdiri ada cairan yang keluar, umi pikir ini ketuban. Abi langsung menelpon bidan, setelah dilakukan pengecekan ternyata sudah bukaan 3. Bidan langsung menghubungi dokter, dan operasinya akan dilakukan sekarang juga. Umi menangis kesakitan karena kontraksi yang terus menerus dgn air ketuban yang keluar. Abimu menyemangati, dia juga ikut menangis melihat umi yang kesakitan. Setalah menunggu cukup lama, akhirnya dokternya datang. Umi masuk ruang operpasi pukul 21.00 Ketika disuntikkan obat bius uki masih merasakan kontraksi. Suntikkan pertama dan kedua tidak mempan. Asisten dokter mencubit umi, untuk memastikkan. Umi masih merasakkan cubitannya. Umi disuruh bangun lagi, lalu suntikkan ke tiga umi hanya bisa pasrah. Alhamdulillah obat biusnya breaksi. Tapi jmi sangat pusing nak, jadi umi memilih tidur. Salah satu asisten dokter berkata pada umi, "itu suara tangis bayinya bu" Umi bertanya kenapa suaranya bukan seperti diruangan ini ? "Iya bayinya diruang sebelah" Umi melihat jam, kamu keluar pukul 21.20. Umi tidak bisa melihat kamu nak, dari kamu dikeluarkan dari perut umi. Maaf karena umi ketiduran. Qodarullah, umi harus menahan rindu sampai tgl 14 agustus. Terhutung dari 02 agustus umi tidak pernah melihat kamu. Nak, umi sangat rindu. Semoga Allah selalu menjaga dan melindungimu. Maafkan umi yang belum bisa mengurusmu. Semoga Allah beri kesabaran yang lebih untuk umi dan abi.
menjadi ibu rumah tangga