Normalkah rasa insecure ku?
Merasa insecure? Ini masalah yang sering sekali kualami. Dikirimin bombardir pesan oleh orang yang tidak atau kurang dekat…menjadi insecure. Ditelepon oleh orang yang tidak atau kurang dekat…menjadi insecure Atau ketika ada orang yang tiba-tiba (maaf) ikut campur…menjadi insecure. Kemudian, aku menarik diri dari lingkup pergaulan karena sangat merasa insecure. Kebanyakan mungkin dari permasalahan asmara. Sebelum menikah, ada beberapa yang PDKT. Dan jika memang belum terlalu kenal, hanya beberapa kali berinteraksi itupun karena ada keperluan saja. Ketika dikirimi pesan “Halo” atau “Assalamualaikum”, aku langsung tidak suka sampai ke ubun-ubun. Ada pula ketika seseorang sebut saja Bimo (nama samaran) sedang menjalankan misi PDKT. Kebetulan kami satu lingkungan, jadi lebih sering berinteraksi juga. Eeeh kemudian aku mengetahui bahwa dia itu menceritakannya kepada yang lain. Aku tahu itu tidak salah untuk bercerita kepada orang lain, tapi aku merasa kurang nyaman. Bagian yang menurutku kurang kusukai adalah… si Bimo ini menceritakannya bukan hanya kepada satu orang. Tapi banyak orang. Dan “banyak orang” itu pun mulai mengintervensi. Aku merasa insecure. Aku menarik diri dari semuanya. Dan yah. Semua berakhir. Alur cerita ini berulang. Tapi tokohnya berbeda. Ya begitulah. Jadi tidak nyaman. Dan lainnya. Mungkin maksud mereka baik. Untuk memahami karakter. Untuk menengahi masalah. Tapi yah begitulah. Menjadi takut. Menjadi aneh. Menjadi merasa “mereka kelewat batas”. Nah kalau saat menikah ini, kebetulan mertuaku sangat perhatian. Tapi masalahnya, aku justru merasa kurang nyaman juga. Sering kali berpikir, sebenarnya aku normal atau tidak?