Normalkah rasa insecure ku?

Merasa insecure? Ini masalah yang sering sekali kualami. Dikirimin bombardir pesan oleh orang yang tidak atau kurang dekat…menjadi insecure. Ditelepon oleh orang yang tidak atau kurang dekat…menjadi insecure Atau ketika ada orang yang tiba-tiba (maaf) ikut campur…menjadi insecure. Kemudian, aku menarik diri dari lingkup pergaulan karena sangat merasa insecure. Kebanyakan mungkin dari permasalahan asmara. Sebelum menikah, ada beberapa yang PDKT. Dan jika memang belum terlalu kenal, hanya beberapa kali berinteraksi itupun karena ada keperluan saja. Ketika dikirimi pesan “Halo” atau “Assalamualaikum”, aku langsung tidak suka sampai ke ubun-ubun. Ada pula ketika seseorang sebut saja Bimo (nama samaran) sedang menjalankan misi PDKT. Kebetulan kami satu lingkungan, jadi lebih sering berinteraksi juga. Eeeh kemudian aku mengetahui bahwa dia itu menceritakannya kepada yang lain. Aku tahu itu tidak salah untuk bercerita kepada orang lain, tapi aku merasa kurang nyaman. Bagian yang menurutku kurang kusukai adalah… si Bimo ini menceritakannya bukan hanya kepada satu orang. Tapi banyak orang. Dan “banyak orang” itu pun mulai mengintervensi. Aku merasa insecure. Aku menarik diri dari semuanya. Dan yah. Semua berakhir. Alur cerita ini berulang. Tapi tokohnya berbeda. Ya begitulah. Jadi tidak nyaman. Dan lainnya. Mungkin maksud mereka baik. Untuk memahami karakter. Untuk menengahi masalah. Tapi yah begitulah. Menjadi takut. Menjadi aneh. Menjadi merasa “mereka kelewat batas”. Nah kalau saat menikah ini, kebetulan mertuaku sangat perhatian. Tapi masalahnya, aku justru merasa kurang nyaman juga. Sering kali berpikir, sebenarnya aku normal atau tidak?

4 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Menurut aku, itu bukan tidak normal, hanya saja kepribadian seperti ini sangat minoritas di Indonesia sehingga orang Indonesia merasa ini kurang normal. Bunda, kalau ada orang2 yang membuat bunda tidak nyaman bunda gak perlu kok memaksakan diri. It's your life, kalau ada pesan2 yang membuat bunda resah, bunda bisa kok milih untuk gak membalasnya, kalau memang tidak penting. Untuk orang2 yang menerima bunda apa adanya pasti akan paham dan bisa membuat bunda nyaman. Tapi disisi lain, kalau bunda merasa ini menghambat kehidupan sehari2 bunda, gak ada salahnya juga konsultasi dengan psikolog. Itu bukan hal yang negatif, justru seorang ahli psikologi akan bersikap netral dan objective. Semangat bun...

Baca lagi

Bunda, aku juga sama. Dan aku ngerasa yang seperti ini minoritas diantara masyarakat Indonesia yang biasanya extrovert, ramai dan easy-going. Mereka gak selalu bermaksud jahat tapi caranya terlalu overwhelming sehingga menyebabkan rasa gak nyaman. Maaf kalau aku salah, tapi dari tulisan bunda aku nangkep bahwa kemungkinan pada dasarnya bunda udah introvert ditambah sering merasa insecure.

Baca lagi

Coba belajar utk mengurangi sedikit2 trs smpe hilang. Tktnya klo km bgtu trs, km bakal kehilangan org2 yg km sayangi dan menyayangi km.. Memang g gampang, tp hrs dicoba, klo gagal y dicoba lg.. demi masa depan

TapFluencer

itu sdh tidak normal bu seperti ada phobia terhadap sesuatu ,, mungkin bs konsul dgn psikiater