Depresi ketika anak lahir disaat sakit DBD

Mau cerita sedikit nih moms, waktu aku melahirkan pertamaku ada sedikit masalah yang bener2 mengganggu mental. Waktu aku hamil 33week ternyata aku tertular DBD, memang pada saat itu sedang wabah di daerahku. Sampai akhirnya aku harus di rawat di rumah sakit karena di diagnosa DBD, karena fikiran ku kacau, setress aku mengalami gawat janin dan kata dokter dengan kondisi seperti ini kemungkinan keguguran itu sangat besar, dan itu makin memperburuk fikiranku. Setelah dirawat selama 3hari trombositku semakin membaik dan aku diperbolehkan pulang. Setelah pulang bukan nya aku merasa nyaman aku semakin setres aku jarang merasakan gerakan janin ku, Hingga pada malam hari setelah 3hari dirumah akhirnya aku pecah ketuban pada saat itu usia kandungan ku sudah 34w. Dokter menyarankan untuk segera operasi karena air ketuban ku sudah sangat sedikit. Dan anak ku lahir dengan berat 2700gr. Setelah pulang dari rumah sakit, setiap hari kerjaan ku hanya menangis melihat anakku yg lahir sebelum waktunya walaupun hanya kurang sedikit hingga asi ku tidak keluar, banyak omongan sana sini dan semakin memperburuk keadaan ku sampai aku selalu marah2 ketika anakku jerit2 kehausan. Akhirnya aku dibawa konsultasi ke psikolog oleh orang tuaku dan ternyata aku mengalami gejala depresi ketika anak lahir disaat sakit DBD. Beberapa kali melakukan konsultasi aku mulai menerima kehadiran anak ku dengan baik tanpa tangisan tanpa amarah, karena pada dasarnya aku selalu merasa bersalah mengapa aku bisa tertular penyakit yang membuat anak ku hampir tiada. Belajar dari pengalamanku ini, aku ingin mengingatkan para moms TAP bahwa masalah mental itu benar2 ada dan memang membawa kita semakin terpuruk kalau terlambat diselesaikan, jika dirasa para moms memiliki gelaja yang sama alangkah baiknya kita segera berkonsultasi kepada ahlinya supaya mendapat solusi yang tepat. #KesehatanMentalTAP