Pernahkah Parent menceritakan masalah rumah tangga pada teman lawan jenis?
Voice your Opinion
Sssstt, aku suka kayak begitu
BIG NO (sebutkan alasannya di kolom komentar)

26747 merespon

832 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Cerita sama sang Allah, itu paling baik. Manusia gak akan bisa memberi solusi kalau Allah ga menghendaki apalagi lawan jenis yang jelas bukan mahrom jelas haram. Allah yang menggenggam semua takdir hamba

Gak pernah lah... Secara itukan urusan pribadi. Masalah rumah tangga itu privacy kita jd yaa sebisa mungkin hanya kita yg tau, bahkan orangtua sekalipun ga pernah aku ceritain masalah rumahtangga aku😇

TapFluencer

namanya masalah rumah tangga ada dan tidaknya harus dijaga rapat rapat karena itu adalah aib. kalau diceritain tandanya kita mengumbar aib sendri. naudzubillah semoga dijauhkan dari hal yg tidak baik

Karena masalah rumah tangga harus diselesaikan oleh belah pihak dan org lain pun tidak usah mencampurinya, jika ini diceritakan keluar yang ada terjadi ketidakpercayaan terhadap pasangan sendiri

Tambah bikin masalah, jadi drama, kalo iya gak ikut campur, kalo ikut campur. Lebih baik sgala aib rmh tangga disimpen cukup berdua. Jika berat bgt lebih baik sharing sm mertua atau ortu kandung

cerita masalah rumah tangga ke sesama perempuan kadang juga jadi masalah, apalagi sama lawan jenis, bisa" masalah tambah besar, lebih baik kalo ada masalah langsung dibicarain berdua saja sih

karena kalo kita mengumbar maslh rumah tangga kita.. sama saja kita mengumbar aib pasangan kita.. cukup. kita yg tau sambil berikhtiar cari jln solusi agar lebih baik lagi.. saling intropeksi

sudah komitmen sma suami kalau ada masalah harus diatasi sendiri dulu,dan tidak akan cerita ke pihak manapun termasuk org tua. apalgi lawan jenis yg nantinya mengundang fitnah. nauzubillah.

karena masalah rumah tangga itu ga perlu orang tau. kalau mengumbar aib pasangan dengan orang lain sama aja mengumbar aib sendiri. mending kalau ada masalah diskusi berdua sama pasangan.

VIP Member

Aku dan suami bersepakat di awal pernikahan bahwa masalah rumah tangga akan dibicarakan dan diselesaikan bersama tanpa mengikutsertakan orang lain, baik orang tua, saudara maupun sahabat.