Ketika kenyamanan istri untuk melahirkan dengan dampingan suami, tetapi suami menginginkan istri melahirkan di tempat orangtuanya dengan segala pengalamannya yang bagus menurut suami, tanpa dampingannya di akhir kehamilan alias ldr. Ini adalah kehamilan pertama saya. Dan saya ingin sekali selama kehamilan ini selalu disamping suami. Dengan keterbatasan ilmu parenting dan kondisi yang sama-sama merantau di daerah orang dikarenakan pekerjaan suami. Yang mana setelah melahirkan harus ada pendamping yang punya pengalaman dalam merawat bayi, sedangkan saya calon ibu baru. Suami akhirnya memutuskan saya melahirkan di tempat asal suami tanpa dampingannya di akhir kehamilan saya. Meskipun keluarga suami dan ibu mertua baik sekali, kenapa saya tetap merasa ini tidak adil. Rasa tertekan lebih terasa sekarang. Kekurangnyamanan mulai bermunculan. Ketidakbebasan mulai terasa. Suami mengetahui itu. Tapi karena memang cara pola pikir laki-laki dan perempuan berbeda, apa yg menurut suami saya sekarang sudah lakukan itulah yg terbaik. Padahal pengaplikasian ke saya ternyata kurang baik. Apakah saya egois dg keputusan yg telah diambil suami? Saya berusaha taat, tapi seiring berjalannya waktu saya sering termenung bahkan menangis ingin pulang ke rumah suami. Suami tak mengizinkan saya lahiran di kota/daerah asal saya karena berbagai macam alasan. Padahal kenyamanan kedua saya berada di daerah asal saya, meskipun sudah tidak memiliki seorang ibu kandung yg akan mendampingi saya. Minimal lingkungannya mendukung kenyamanan saya tanpa suami. Ayah akan mengusahakan apa yg dibutuhkan anaknya bukan? Itulah yg disampaikan ayah saya thd saya. Ya Allah ... Kuatkanlah hamba ?
Anis Infitharika