Meski Mastitis Tetap Optimis demi MengASIhi

Kehamilan ketiga kala itu kami sambut dengan sukacita setelah anak pertama berusia 10 tahun dan mengalami keguguran pada kehamilan kedua. Sejak awal, kami fokus memberikan yang terbaik untuk calon buah hati kami hingga dia terlahir dengan sehat selamat dan kami sematkan nama Gemintang padanya. Gemintang lahir dengan berat yang "hanya" 2,7 kg dan panjang 49 cm. Saya yakin, nutrisi yang terkandung dalam ASI sanggup mempercepat pertumbuhannya di awal2 bulan. Meski hanya mampu membeli pompa ASI manual, saya menyiapkannya sejak sebelum lahir. Namun tantangannya cukup berat. Saya mengalami mastitis di awal awal proses menyusui. Menyadari pentingnya kolostrum, saya nekad menahan sakit agar setiap tetes kolostrum tidak terlewat untuk Gemintang. Saat ini Gemintang sudah berusia 1 bulan 11 hari dan BBnya meningkat menjadi 5,5 kg. Alhamdulillah.. Mastitis membuat saya menahan sakit dan tangis setiap awal proses menyusui. Ditambah lecet pada puting semakin menambah rasa sakitnya. Sudah dua strip antibiotik dan pereda nyeri dari bidan habis saya konsumsi. Belum lagi nipple cream. Sepertinya tidak berdampak signifikan. Namun saya optimis rasa sakit ini akan berlalu dan saya dapat nyaman mengASIhi putri kecilku. Benar saja, setelah sebulan usianya, rasa nyaman itu datang dan saya bisa memompa ASI hingga rata rata 150 ml setiap kali pompa untuk stok Gemintang. Alhamdulillah... Saya tahu persis pentingnya ASI bagi putriku. Nutrisinya tak tergantikan. Ini pula yang saya lakukan pada kakaknya dulu Semua demi sehatnya adik Gemintang. Kakaknya cenderung sehat dan tumbuh kembangnya baik. Optimisme itu membantu saya melewati semua tantangan itu. Itulah #PentingnyaMengASIhi. #PentingnyaMengASIhiTAP