Bagaimana jika anak kejang

Jurnal Bara (Feb 2022 lalu, 2 bulan) Jika kepanjangan bisa diskip ya bunda. Hanya jurnal saya dan sekedar sharing jika anak bunda mengalami kejang barangkali bermanfaat. Begini kronologinya yg anak saya alami : - 9 Feb anak saya imunisasi DPT 1 + polio 2 di puskesmas. Saya dari awal sudah tau, efek imunisasi ini bisa demam (Tapi bunda tidak perlu khawatir, ada imunisasi DPT yg tidak demam, biayanya memang lebih mahal, jenis imunisasinya aseluler. Kalau whole cell biasanya efeknya demam). - 10 Feb anak saya demam 39Β°. Langsung saya beri sanmol. Demam turun. Malam hari dia kejang setengah badan. - 11 Feb sudah tidak demam lagi. Tapi masih kejang bahkan 2x. Detailnya seperti ini bagian kejang : tangan dan kaki satu sisi badan. durasi 1 menit dan 30 detik. Saya bawa ke RSKIA Sadewa jogja. Langsung disuruh EEG. Saya dirujuk ke RS Bethesda yg alatnya memadai untuk cek EEG. Ini detail untuk EEG : Biaya : di Jogja 500ribuan. Prosesnya 30 menit ketika anak tidur pulas. Langsung keluar hasil di hari yg sama. Di hasilnya tertulis gelombang abnormal dengan persebaran difus. Hasil ini dibawa ke DSA lagi. DSA di bethesda vonis anak saya kena epilepsi. Setelah vonis, anak saya diminta USG kepala karena masih bayi (biasanya CT-Scan). Dari USG ini bisa ketahuan penyerta epilepsinya apa. Karena penyakit penyerta epilepsi ini banyak. Ada hydrocepalus, ada cerebral palsy. Alhamdulillah hasilnya normal. Kok bisa. Pasti pertanyaan yg pertama muncul adalah tidak ada riwayat epilepsi di keluarga. Ternyata... 1. Epilepsi tidak selalu genetik 2. Anak dengan bakat kejang, ketika kejang demam bisa memicu kejang epilepsi 3. Kejang dengan demam beda dengan kejang epilepsi. Secara garis besar kejang epilepsi itu cirinya: 1. Tanpa demam 2. Dalam 24 jam kejang lebih dari 1x. Bahkan 1x pun kalau tanpa demam harus langsung dibawa ke dokter. 3. Wujud kejang, bisa sebelah, bisa salah satu anggota badan, bisa kaku leher noleh ke 1 arah, bisa bengong ga kedip, bisa bibirnya kayak kedinginan 4. Durasi kejangnya beragam. Anak saya waktu itu 1 menit setengah badan. Langsung anak saya diberi rujukan lagi ke Prof. Herini spesialis neurologi anak. Ternyata pasien epilepsi prof Herini ini banyak sekali. Dan banyak yg sembuh (istilah di epilepsi adalah remisi atau tidak lagi kejang seumur hidup) Yg saya rasain apa? Ini ga perlu diceritain sih πŸ˜‚ Intinya yg saya pikirkan waktu itu hanya anak saya sedang sangat butuh saya. Kalau sayanya ga kuat fisik dan mental, gimana anak saya. Nah. Singkat cerita dari umur 2 bulan itu anak saya terapi obat sibital / fenobarbital. Minum obat tiap 12 jam. Rutin kontrol sebulan sekali. Cek fungsi hati + ginjal kalau sudah terapi 6 bulan. Obat tidak boleh putus selama 2 tahun. Selama 2 tahun tidak boleh kejang sama sekali. Obat tidak boleh terlambat apalagi stop mendadak. Setiap sakit apapun harus bilang ke dokternya kalau konsumsi obat ini juga. Dinaikan dosisnya sesuai berat badan. Kalau sudah 2 tahun tidak kejang baru diturunkan dosisnya sampai 0 dan dikatakan remisi / sembuh. Apa yg perlu digaris bawahi : 1. Kalau anak kejang tanpa demam segera bawa ke IGD / DSA. Ga usah nunggu lama atau tanya sana sini dulu. 2. Jangan panik, perhatikan detail kejangnya, kalau kuat mental divideokan, terkesan intoleran, tapi ini yg saya alami, karena pas bawa ke dokter dokternya tanya kejangnya seperti apa dan ada videonya atau tidak. kenapa divideokan? Karena jenis kejang akan mempengaruhi diagnosa dan terapi yg harus digunakan. 3. Kejang epilepsi dampaknya fatal. Merusak sel otak. Lebih cepat diterapi lebih baik. Nah. Alhamdulillah. Bara sudah masuk bulan ke 6 terapi. Apakah setelah divonis epilepsi perkembangannya terganggu? Alhamdulillah tidak terganggu. (Dokter pemberi terapi epilepsi biasanya juga akan memantau perkembangan anak tsb). Nah ini kaitannya penting sekali ketika anak kejang harus segera ditangani. Kurva BB normal. Kemampuan sensorik & motorik normal. Kemampuan fisik sesuai usianya. Apa efek samping obatnya? Sejauh ini bara tidak menunjukkan efek samping apapun. Hanya anaknya lebih aktif. Kalau main teruuuus sampai bener bener ngantuk. Efek samping obat tergantung jenis obatnya, biasanya terkait fungsi hati + ginjal itu tadi. Jadi saya rutin pantau pipisnya juga selama ini. Efek samping ini akan dicek oleh dokter yg ngasih tetapi dengan cek lab ketika 6 bulan terapi sesuai yg saya jelaskan di atas. Masih 18 bulan lagi harus dilewati tanpa kejang baru bara dikatakan sembuh. Bismillah. Allah menjadikan setiap ibu pasti dengan tantangan mereka masing-masing. Menjadi ibu adalah pelajaran seumur hidup. Semoga sehat selalu πŸ₯°πŸ™πŸ»

7 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

semangat semangat, ibu hebat. semoga lekas segera lepas obat yaa, segera membaik. amin

2y ago

sehat selalu juga untuk bunda dan dedeknya πŸ₯°