being a mom

Jadi ibu merupakan hal yang melow Saat melahirkan anak dan tinggal bersama orang tua/ mertua, ini yg aku alami : 1. Aku lulusan kebidanan. Jadi bidan tidak menjamin aku bisa menerapkan teori bahkan ilmu yg aku pelajari selama 3 sampai 4 tahun untuk diterapkan ke aku atau anakku sendiri. Pasalnya banyak sekali mitos yg masih kental dibawa oleh orang tua ku yg otomatis akan mereka terapkan teori mitos itu kepadaku. Jika aku menolak, pastilah aku bisa di cap sebagai anak durhaka, tidak penurut, ngeyelan dll. Jika aku melaksanakan mitos tersebut, dalam teori kebidanan, hal itu akan membahayakan kesehatanku atau anakku sendiri. Dilema pasti! Rasa ingin menolak permintaan orang tua sangat besar, tp keinginan untuk tetap menjalin hubungan yang baik pastinya lebih besar. Jadi saya berkesimpulan... Meskipun saya ber ilmu untuk mengasuh seorang anak, pengalaman orang tua yg sudah terbukti anaknya bisa besar sampe usia puluhan tahun tetaplah dia yg menang. Dan aku cuma bisa nangis..... 2. Suami yg selalu mendukungku, kadang akan berubah untuk memintaku menuruti keinginan orang tua. Dan seperti dia lupa kalau aku itu bidan berilmu, tau teori, tapi tetap saja orang tua nomor 1. Yaaaa jd pikiran kita kadang tak sejalan. Dan aku wanita lemah yg cuma bisa nangis lagiiiii. Tp tetap saja komunikasi diperlukan untuk memperbaiki keadaan. 3. Tetangga sekitar rumah akan meramaikan mitos2 yg dibangun oleh orang tua saya dengan memberikan dukungan pada orangtua saya atau malah membumbuinya hingga menjadi makin nyeleneh dan jauh dari kata sehat. Ahhhh sudah biasa, batinku. Aku harus tetap diam. Ingin segera 40 hari pastinya, biar aku lepas. Ibu bilang klo aku harus sabar dan nurut sblm 40 hari, krn numpang orang tua merupakan penjara yang enak. Aku terlalu enak disini, kemandirianku terbengkalai, aku terlalu mengandalkan orang tua untuk mengurusi masalah rumah tanggaku. # menantu kesayangan ?