MBA (married by accident)

Hi, para bunda, maaf sblmnya saya anonim ya. Saya ingin bertanya krn saya menikah dg suami krn MBA dan kalo mnrt agama islam stlh anak lahir perlu ijab ulang, nah utk bilang ke KUA nya spt apa ya utk ijab ulang? Krn saya dan suami tdk ada pertengkaran maupun suami mengucap talak, krn hubungan saya dan suami baik" aja selama pernikahan ini. apakah ada yg prnh mengalami hal yg sm dg saya para bunda disini? Lalu langkah apa yg hrs saya ambil? Bila ada, tolong informasikan ke saya krn saya ingin memutus rantai perzinahan ini, sekian dan trmksh bagi para bunda dan ayah sekalian yg telah membaca postingan saya kali ini 😊 edit : terimakasih atas masukkannya bunda semua, sepertinya saya dan suami akaan mencari ustad utk konsultasi terlebih dahulu baru mengurus pernikahan scr agama. Btw, utk masalah anak yg ga bisa di nikahkan atau di walikan oleh ayahnya, kami sdh tau ya bunda dan kami sdh siap menanggung resiko tsb. Yg saya tanyakan hanya bgmn cara menikah ulang/ijab ulang krn dlm islam menikah saat sedang hamil hukumnya tdk sah dan sama aja saya dan suami ttp masih berzina krn tdk menikah ulang. Kami hanya bingung prosedurnya, menikah ulang dg scr agama atau negara jg. Terimakasih telah membantu. #bantusharing #ingintahu

18 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

bismillah salam bunda betul sekali jika kondisi seperti yang dialami tersebut dalam agama Islam proses ijab kabul dilakukan setelah bayi dilahirkan. jadi kenapa harus dua kali karena yang pertama tadi dilakukan nya saat bayi masih dalam kandungan kan ya. Dan benar, itu cara memutus perzinahan kalau tidak dilakukan maka (maaf) bunda dan suami masih dalam lingkaran perzinahan secara agama. lalu setahu saya kalau seperti itu yang diulang bukan nikah secara sipil. pernikahan secara sipil disini kalau bunda sudah memiliki buku nikah, nah yang diulang setelah bayi dilahirkan adalah pernikahan agama seperti yang di tulis sebelumnya kalau kondisi yang dialami bunda harus ijab Kabul ya setelah bayi dilahirkan silahkan meminta bantuan pada tokoh agama atau bahkan penghulu yang tempat tinggalnya berdekatan dengan rumah bunda berada, berterus terang saja kepada beliau. dan ketika proses pernikahan tersebut diulang tetap kita harus memakai syarat nikah seperti wali, saksi dan juga mahar kembali (mahar disini harus ada lagi selain dari mahar yang pernikahan sebelumnya)maharnya tidak memberatkan suami tapi juga tetap menghargai istri ga boleh dari uang simpanan bahkan pinjaman kalau ga salah tapi harus betul betul dikeluarkan lagi oleh suami bunda. semoga bermanfaat informasinya, maaf kalau ada kekeliruan karena kesalahan datangnya dari manusia, dan kebenaran hanya milik Allah SWT. Semoga bunda dan suami Allah berikan nikmat kesehatan dan rezeki yang berlimpah, InsyaAllah buah hati ayah dan bunda saya do'akan semoga bermanfaat bagi elemen bangsa Aamiin

Baca lagi
VIP Member

Ya terus terang saja, biasanya tiap daerah ada yg namanya "bapak modin" kan? aku gatau sih didaerah bunda namanya apa, bisa minta tolong untuk diuruskan ijab ulang. atau, pergi ke ulama/kyai terdekat, cerita dan minta tolong untuk diijabkan secara agama saja. Jadi gapapa untuk nikah scr negara tercatat di tanggal lama, yg penting kan nikah agamanya . Ada beberapa pendapat yang berbeda memang, beberapa ulama mengatakan nikahnya sah tp anak tidak punya nasab, sedangkan lainnya mengatakan menikah dalam kondisi hamil itu tidak sah. Makanya, lebih aman untuk ijab qobul ulang ya bun, mau dulu hitungannya sah atau enggak, lebih baik cari aman.

Baca lagi
2y ago

aku gatau bun wkwkwkwk kalo disini Modin itu juga sebagai perangkat desa dan pegawai KUA. Jadi kalo mau ada pernikahan, yg jadi penghubung segala urusan kita sama KUA ya modin ini 😂 Jadi kita terima beres aja.

baiknya bertanya langsung kepada pemuka agam utk lebih jelas dan lebih sah nya, saya pernah mendengar ceramah kalau saya tidak salah, ada yg berpendapat tidak ada pengaruhnya utk menikah lagi. hanya saja anak yg dilahirkan tidak bisa di walikan oleh bapaknya jika anaknya perempuan saat menikah, mslh hub antara bunda dan suami klo sudah menikah seharusnya itungannya sdh tidak zinah lg bun. tp ya anaknya ttep tidak bs diwalikan. itu sih yg pernah saya dngar dr ceramah bun. Allahu'alam

Baca lagi
VIP Member

nikah ulang secara agama aja bun.. tujuannya menghalalkan hubungan bunda & suami untuk kedepannya.. tapi perlu diingat, ini ga menghapus dosa zina dan ga merubah hukum perwalian anak bunda secara islam... secara Islam, anak bunda tetap tidak bernasab ke suami.. jadi kalau anaknya perempuan, suami bunda ga boleh jadi wali nikahnya.... begitu juga untuk hukum waris, secara agama, si anak ga punya hak waris dari suami bunda...

Baca lagi

kalau nikah disaat hamil gak sah bund, jd emg bagusnya bunda nikah ulang lagi ,walaupun kmren sudah tercatat oleh negara tp di agama belom bs dikatakan sah, jd ada yg biasa buat nikah ada kyai2 gt lah kaya2 yg dimesjid atau yg paham ttg pernikahan yg pernah jg menikahkan ,nikah ulang lagi aja bund, lebih baik berenti untuk melakukan kesalahan 2x saranku ya bund, semiga dimudahkan

Baca lagi
TapFluencer

saranku mending datang langsung ke KUA nya bun. sampaikan aja apa adanya. toh nanti di KUA yang ditemui juga enggak semua orang KUA kok, jadi bisa lebih privasi saat menyampaikan. soalnya kalo tanya disini, pikirannya kan beda-beda dan belum tentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di KUA bunda. jadi alangkah baiknya bunda ke KUA aja atau minta tolong keluarga buat kesana...

Baca lagi

Kayaknya gak perlu ke KUA Bun, kan bunda udah sah secara Negara. Yang penting ada mempelai laki-laki, mahar, wali dari bunda (ayah/kakak kandung laki-laki/paman dari ayah) terus 2 orang saksi. Jadi bisa di lakukan secara tertutup. Atau jika bunda merasa perlu ustad silahkan cari yang menurut bunda bisa mengarahkan.

Baca lagi

kalo sudah dpet surat nikah, nikah ulangnya sperti nikah sirih gapapa bun. mempelai dan saksi, intinya di agama sah gitu. ada jga beberapa pendapat yg mengatakan jga gk perlu nikah ulang, karna nikah pertama slama mengikuti aturan agama maka nikahnya sah. allahua'lam

Baca lagi
2y ago

iyah lebih baiknya gitu bun

aku pernah denger nikahnya sah tapi ank yang dilahirkan jika perempuan tidak bisa d walikan dan jika laki laki tidak bisa mewalikan adiknya, soal menikah lagi itu mungkin ada juga tapi mungkin nikh agama yang diulang bukan nikah sipil nya.

nikahnya tidak perlu di ulang bun sudah sah, hanya saja anak bunda nanti nya tidak bernasab ke bapaknya/tidak punya wali. Bapaknya tidak bisa jadi wali nikah dr anaknya, anaknya pun secara agama tidak berhak atas warisan bapaknya ini.