Membatalkan wudhu

Halo bunda2 disini pasti punya persepsi beda2 yaa, apakah setelah wudhu lalu menyentuh suami bisa membatalkan wudhu?

14 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Klo kita belajar fiqih yg membatalkan wudhu ada 4. Buang hajat (BAK / BAB). Buang angin. Menyentuh farji tanpa ada penghalang (kain). Makan daging unta. Selain itu tdk membatalkan wudhu, dan semuanya ada ulasannya ya bund. Jadi kesimpulannya pr / laki2 jika bersentuhan tdk membatalkan wudhu. Beda halnya jika yg disentuh yg bukan mahrom, wudhu nya tdk batal akan ttp dia berdosa disebabkan bersentuhan dg yg bukan mahrom. Beda halnya lagi jika suami istri bersentuhan setelah wudhu kemudian keluar mani atau madzi. Jika yg keluar mani maka harus mandi wajib, jika yg keluar madzi maka cukup membersihkannya kmd wudhu. Cairan madzi hukumnya najis, tp tidak menyebabkan hadats besar. Adapun cairan mani tidak najis, namun menyebabkan hadats besar, maka wajib mandi. Bunda bisa baca di kitab minhajussaalikin, bab thoharoh. Tp saya baca versi Arab ya bund. klo buku2 versi Indo bisa dicari ditoko buku online banyak.

Baca lagi

Dari 4 mazhab (Hanafi, Maliki, Imam Ahmad, Syafi'i) hanya mazhab Syafi'i yang mengatakan bahwa meskipun suami istri tetap akan MEMBATALKAN wudhu ketika bersentuhan. Sisa mazhab yang lain berpendapat sama, yaitu suami istri saling bersentuhan TIDAK MEMBATALKAN wudhu. Di Indonesia mayoritas mengikuti mazhab Syafi'i. Bunda selama ini mengikuti mazhab siapa? Soalnya ada saudara saya juga meskipun sekarang tinggal di Indonesia tapi dia ikuti mazhab Hanafi (kelamaan tinggal di Turki). Suami saya sendiri dari Timur jadi dia bermazhab Imam Ahmad. Soal wudhu, saya dan suami sepakat agar suami menghormati pilihan mazhab saya yang Syafi'i, yaitu membatalkan wudhu ketika bersentuhan. Semisalkan bunda bingung ga tau selama ini ikuti mazhab siapa, maka ambil mayoritas di Indonesia yang mengikuti mazhab Syafi'i, bun.

Baca lagi

halo bunda, lebih tepatnya bukan persepsi pribadi yah Bun, tapi mengikuti pendapat ulama. Dan saya mengikuti pendapat imam Assyafi'i yaitu suami dan istri saat bersentuhan baik sengaja atupun tidak itu mutlak membatalkan Wudhu. kenapa? karena mereka menjadi Mahram karena Ikatan pernikahan bukan Nasab( kek misal ayah dan anak perempuan atau ibu dan anak laki2 atau Kaka laki2 dan adik perempuan dan sebaliknya). Adapula pendapat lain mengatakan jika tidak bersyahwat tidak apa2. So apapun pendapatnya selagi masih ada dalil nya yah tidak masalah✌️

Baca lagi
2y ago

Iyah bund bener, jangn pas bersentuhan terus bilang gakpapa deh pake pendapat lain aja😅

klo aku mnding wudhu lagi bund😁 saya kurang paham bab tersebut, entah mmbatalkan atau tidak, ketika sudah bersentuhan saya dan suami ttep wudhu lagi, mskioun nyentuh tanpa sengaja😁 makannya pas solat magrib di imamin sma suami nnti salimnya sekalian pas abis solat isya, hhhe

bukan persepsi bundaaa, tapi karena mayoritas penduduk Indonesia mengikuti madzhab Imam As-Syafi'i dimana kalau suami istri bersentuhan memang hukumnya batal wudhu jadi jelas jawabannya iya batal wudhunya. pentingnya belajar ilmu fiqh tuh yah gini

Kalau aku sama suami pakai yang gak membatalkan wudhu jika saling menyentuh setelah wudhu.. Bunda mau pakai mahzab yang manapun juga terserah kedua pendapat sama-sama kuat. Wallahu'alam

di madzhab syafi'i klo berwudhu kemudian bersentuhan dgn lawan jenis baik itu suami istri, maka batal wudhu nya bun.. sementara di indonesia rata² bermadzhab syafi'i

TapFluencer

tergantung madzhab. tapi aku sih no. gak batal wudlu kalo sekedar sun kening atau pegang tangan. selama gak ada hasrat yg bikin batal

sy mengikuyi madzhab syafi'i itu membatalkan bun. tergantung madzhab yg bunda ikuti tp mayoritas pasti wudhu lg

kalo madzhab Syafi'i kan memang batal. ini bukan persepsi orang, tapi mengikuti madzhab. madzhab ada 4 buk