Kenali Gumoh dan Tanda Normal-Bahaya Pada Bayi + Bedanya GER & GERD Bayi (New Mom Mari Merapat 🤗)

Getting a burp out of your little thing is probably the greatest satisfaction I've come across. It's truly one of life's most satisfying moments. - Brad Pitt ------------------------------ Dua keyword Gumoh dan Muntah lumayan hobi berseliweran di kanal pertanyaan TAP. Dari hasil tanggapan pertanyaan keyword keduanya lebih banyak berhubungan dengan Overfeed bayi. Sebenarnya, apa sih bedanya? Muntah normal dan muntah berbahaya yang wajib diwaspadai kita pada bayi? Kita jabarkan pelan2 dibawah ya mama 🤗🤗🤗🤗 ------------------------------ Gumoh / infant spitting up ------------------------------- Gumoh atau spitting out pada bayi Adalah Satu relfek wajar pada bayi setelah menyusui. Saat menyusu, cairan ASI atau sufor ditelan melalui mulut, turun ke kerongkongan. Setelah itu ke lambung. Nah, Karna sistem perncernaan bayi belum berkembang sempurna, cincin otot diantara kerongkongan dan lambung yang gunanya sebagai gerbang masuk asupan ke dalam lambung terkadang tidak bs menutup sempurna. Cincin yang secara otomatis tertutup agar asupan yang masuk tidak naik kembali ke kerongkongan. Terkadang menyisakan cairan pada kerongkongan. Akibat nya bayi gumoh. Dalam dunia medis disebut (GER) gastroesophageal reflux. Dalam buku Guide to Breastfeeding, Dr. Jack Newman, a member of La Leche League International’s Panel of Professional Advisors, menjelaskan bayi ASI yang mengalami gumoh lebih sehat dari yang jarang gumoh. Gumoh memberi perlindungan ekstra 2 kali lebih besar. Saat terjadi gumoh, mikro organisme baik dan imun pada ASI membersihkan dan melindungi saluran pencernaan kembali dari serangan virus, bakteri, parasit dan mirko organisme lain. (Laleche) Gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) merupakan keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu. Ukuran lambung yang sangat kecil serta katup lambung yang belum kuat merupakan penyebab terjadinya gumoh. (Pop mama) Gumoh tidak menyakitkan bagi bayi dan kebanyakan bayi bahkan tidak menyadarinya. Selama bayi sehat dan bertambah berat badannya setiap bulan, Mama tidak perlu khawatir. Ini adalah bagian dari proses perkembangan bayi. (Pop mama) Gumoh adalah hal yang biasa terjadi pada bayi. Menurut dokter Natharina Yolanda dari IDAI, gumoh akan berkurang dan menghilang saat bayi mencapai usia 18-24 bulan. Pada usia itu, ukuran lambung bayi membesar dan katup lambung lebih kuat.  (Pop mama) Dalam hasil riset statistik yang dijelaskan pada blog Kellymom, hampir seluruh gejala gumoh terjadi Setelah menyusui. Bisa juga terjadi 1-2 jam setelah menyusui. Riset juga menjelaskan bila 50% bayi mengalami gumoh minimal 1 kali sehari di usia 0-3 bulan. Durasi gumoh meningkat di usia 2-4 bulan. Rata2 bayi berhenti gumoh di usia 1 tahun. Bayi saya gumoh berlebihan. Apakah berbahaya? Gumoh yang normal tidak mengganggu kesehatan bayi. Selama bayi Anda tampak nyaman dan makan dengan baik dan berat badan bertambah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Selama berat badan bayi bertambah, jumlah kalori yg hilang karna gumoh tidak akan merugikannya. (Mayo Clinic) Sebagian besar bayi dengan GER sehat dan tidak diperlukan tes atau perawatan medis (childrens medical) ---------------- Ciri Gumoh Normal Yang Tidak Menunjukan Masalah Medis ---------------- 1. Overfeeding terlalu banyak menyusui 2. ASI atau sufor (dot) terlalu banyak / deras (milk ejection reflex) 3. Penggunaan vitamin 4. Gumoh disertai rewel biasanya terjadi karna bayi kembung atau menelan banyak udara pada lambung saat menyusui 3. Saat tumgi bayi bisa lebih sering gumoh. Karna bayi air liur lebih banyak diproduksi. Akibatnya bayi akan sering menelan ludah dari biasanya 6. Kedinginan atau alergi (makanan/susu/kandungan Yang terbawa ASI) 7. Fase growth spurt. Saat fase ini bayi akan menyusui terlalu agresif. Akibatnya bisa kembung (masuk udara saat menyusui) atau overfeeding Note : selama berat badan bayi bertambah, pup/urine bayi normal artinya gumoh tersebut normal. --------------- Ciri Gumoh Yang Patut Diwaspadai ---------- 1. Bila berat badan bayi tidak bertambah 2. Muntah dengan kecepatan kuat dan berlebihan 3. Warna muntahan hijau/kuning 4. Muntah dengan bercak darah segar atau warna coklat seperti kopi (pink, merah, coklat) 5. Menolak menyusui 6. Ada bercak darah pada pup 7. Mengalami sesak nafas 8. Mulai gumoh terlambat (6 bulan lebih) 9. Menangis lebih dari 3 jam sehari. Bayi sering temper/marah/rewel 10. Popok sering kering / jarang pipis. 11. Gumoh yang lebih dari takaran 2 sendok makan dan berulang-ulang 12. Bayi lesu/ lemas/ lebih sering tidur 13. Perut cekung atau ke dalam 14. Temperatur suhu berubah drastis 15. Terlihat sakit/ kesulitan muntah 16. Diare (untuk panduan PUP normal - tidak normal bisa cek di postingan saya bisa cari di profile ya mama 🤗) Bila Ada salah satu atau lebih ciri diatas jangan ragu konsultasi ke dokter atau bila perlu larikan ke UGD untuk kasus darurat ya mama 🤗 -------------------- cara menghindari gumoh ------------- 1. Burb Bersendawa membantu bayi mengeluarkan udara berlebih pada lambungnya. Hingga resiko gumoh bisa diminimalisir. (Di foto ada cara burb ya mama 🤗) 2. Setiap menyusui usahakan Kepala bayi lebih tinggi sedikit. Dan pastikan punggung rata (tidak menekuk) 3. Tidak gendong depan/menekan perut, tidak Menggunakan seat belt atau apapun yang berfungsi menekan perut selama 30 menit setelah menyusui. 4. Hindari overfeeding 5. Perhatikan susu dan turunan susu yang mama konsumsi bila ASI 6. Serelia bisa membantu meringankan gumoh (bisa lakukan saat mpasi) 7. Pilih lubang dot susu yang sesuai dengan usianya. Cari dot anti holic yang aman dan nyaman 8. Tidak langsung menidurkan bayi selang beberapa menit menyusui. Lakukan sendawa, dan tegakan badan bayi saat menggendong beberapa saat tanpa rocking atau posisi ayun. 9. Hindari paparan asap rokok pada bayi 10. Tidak konsumsi kopi atau kafein saat menyusui Bonus : 1. Dua Jurnal, Carroll 2002, Secker 2002, menyebutkan dalam penelitiannya merekomendasi bayi untuk menyusui atau berbaring pada posisi 30°. Memposisikan pada ketinggian 60° di kursi bayi atau ayunan telah terbukti meningkatkan refluks dibandingkan dengan posisi tengkurap (tummy down). 2. Penelitian terbaru telah membandingkan berbagai posisi untuk menentukan mana yang terbaik untuk bayi dengan refluks. Mengangkat kepala bayi tidak membuat perbedaan yang signifikan dalam studi ini ( jurnal Carroll 2002, jurnal Secker 2002, jurnal Craig 2004) 4. Dalam jurnal Secker 2002, menyebutkan banyak ibu percaya bahwa bayi lebih nyaman ketika dalam posisi tegak. Posisi yang terbukti mengurangi refluks secara signifikan termasuk berbaring miring ke kiri dan tengkurap (bayi tengkurap). Menempatkan bayi dalam posisi tengkurap sebaiknya hanya dilakukan saat anak terjaga dan dapat terus dipantau. Posisi tengkurap saat tidur hampir tidak pernah direkomendasikan karena peningkatan risiko SIDS (kematian mendadak pada bayi) . (Posting soal bahaya SIDS, penyebab, produk/barang yang menyebabkan SIDS bisa cek di profile saya ya mama 🤗) Posisi tengkurap saat tidur hampir tidak pernah direkomendasikan karena peningkatan risiko SIDS. posisi rentan saat tidur hampir tidak pernah dianjurkan karena resiko SIDS meningkat. ------------------------ Gumoh melalui hidung ---------------- Dalam situs Pop mama, gumoh bisa saja terjadi pada beberapa bagian lain tubuh. Namun bisa jadi tanda berbahaya yang wajib Diwaspadai Umumnya, pada gumoh dengan volume berlebih bisa keluar melalui mulut. Bisa juga normal, namun tidak nyaman karna meninggalkan rasa sakit/kurang nyaman. Tapi bisa juga menunjukan potensi masalah kesehatan. Dilansir dari American Academy of Pediatrics, sebenarnya hanya 2-3 persen bayi yang menunjukkan reaksi alergi saat menyusui. -------- Penyebab gumoh pada hidung ------- 1. Keracunan mpasi 2. Alergi susu sapi / kandungan ASI yang terbawa saat menyusui 3. Infeksi virus, bakteri atau parasit 4. Asam lambung 5. stenosis pilorus karena memengaruhi pembukaan antara lambung dan usus kecil pada bayi. Jika sudah begini, maka menyebabkan makanan tidak bisa lewat dan dicerna dengan mudah. ------------ gastro esophageal reflux disease (GERD) ----------- Refluks menjadi GERD ketika asam dalam refluks mengiritasi atau melukai kerongkongan. Ini hanya terjadi pada sebagian kecil bayi yang muntah. Gejala yang menunjukkan bahwa bayi GERD : 1. rewel/menolak makan 2. sering gumoh/muntah 3. sering menangis 4. melengkungkan punggung atau leher seolah-olah kesakitan 5. pertambahan berat badan yang buruk 6. sering batuk atau mengi 7. Gumoh disertai cegukan Apa penyebab GERD bayi: 1. esophagus yang lebih kecil dan pendek lebih mudah teriritasi. 2. Makanan yang menyebabkan asam lambung seperti jeruk, tomat dll. Makanan seperti cokelat, peppermint, dan makanan berlemak tinggi dapat membuat LES terbuka lebih lama, menyebabkan isi lambung mengalami refluks. 3. Alergi susu atau kandungan ASI 4. MPASI dini MPASI dini terutama penggunaan serelia pada MPASI dini bisa meningkatkan potensi GERD lebih buruk. Kellymom mengutip beberapa penjelasan ahli, mpasi bayi dibawah 3 bulan bisa meningkatkan resiko pencernaan, GERD, alergi, diabetes tipe 1 dan ancaman kematian. Bayi dengan GERD diwajibkan menjaga asupan yang dapat memicu alergi saluran pencernaan dan pernafasan. Dokter spesialis anak dan gastroenterologist Jacob Kurowski, MD, dalam situs clavelandclinic menyebutkan, komplikasi yang menyebabkan bayi GERD atau malah lebih buruk dari GERD biasanya ditandai dengan : 1. Berat badan buruk 2. GTM/ sulit makan 3. Batuk ketika makan 4. Pneumonia 5. Sakit perut karna asam lambung tinggi Menurut North American and European Societies for Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition, pada jurnalnya tahun 2018, bayi dengan GERD bisa diketahui melalui screening medis dan menjalani terapi. Test ini bisa berupa test lab (darah dan urin), x-ray dada, screening Esophageal pH, Upper GI series, Upper endoscopy. Untuk kasus terburuk, bayi bisa menjalani operasi untuk menyembuhkan masalah ini. Bayi dengan GER dan GERD disarankan memilih ASI dibanding sufor, terbukti dalam jurnal Heacock 1992. Dalam penelitiannya ASI menekan reflux dan episode reflux berlebihan maupun reflux sedikit dibanding susu formula. ASI juga membantu pencernaan bayi lebih mudah, ringan dan, cepat untuk mengurangi resiko masalah alergi dan pencernaan bayi (jurnal Ewer 1994) ------------------------ BONUS ----------------- Gumoh dan muntah sering terlihat sama. Namun, muntah bisa menjadi pertanda masalah bayi. Walau tidak selalu, muntah pada bayi bisa dibedakan dengan gejala sesudahnya. Seperti demam, perubahan nafsu makan/minum susu, menangis atau terlihat kesakitan. Penyebab Gumoh yang wajib Diwaspadai 1. Hernia Hiatus Hernia hiatus adalah suatu kondisi di mana bagian perut menempel melalui lubang di diafragma. Hernia hiatus kecil tidak menyebabkan masalah, tetapi yang lebih besar dapat menyebabkan refluks asam dan mulas. Hernia hiatus sangat umum, terutama pada orang yang berusia di atas 50 tahun, tetapi jarang terjadi pada bayi. Namun, penyebabnya tidak diketahui. Hernia hiatus pada anak-anak biasanya bawaan (hadir saat lahir) dan dapat(hadir saat lahir) dan dapat menyebabkan asam lambung refluks dari lambung ke kerongkongan. 2. GERD Reflux ini memiliki cukup asam untuk mengiritasi dan merusak lapisan kerongkongan. 3. Stenosis pilorus. Sebuah katup antara lambung dan usus kecil menyempit, mencegah isi lambung dari pengosongan ke usus kecil. Intoleransi makanan. Protein dalam susu sapi adalah pemicu paling umum. 4. Esofagitis eosinofilik. Jenis sel darah putih tertentu (eosinofil) menumpuk dan melukai lapisan kerongkongan. 5. Sindrom Sandifer. Hal ini menyebabkan kemiringan dan rotasi kepala yang tidak normal dan gerakan yang menyerupai kejang. Ini adalah konsekuensi GERD yang jarang terlihat. ---------------------------------- Semoga infonya cukup ya mama 🤗🤗🤗🤗🤗 Maaf baru di upload, karna post yang ditulis kemarin tiba2 hilang harus saya buat ulang 😅😅😅😅😅😅 Semangat ya mama 🤗 semoga artikel ini bisa membantu dan meringankan gundah gulana saat ini Yang butuh post mengenai masalah bayi lain seperti tanda kehamilan muda (1-2 minggu) dan ciri hamil palsu yang miiiriipppp hamil beneran, TEST PACK (cara baca, waktu tepat testpack, garis samar/eror dll), PUP/BAB bayi, keguguran, speech delay, perlengkapan bayi anti mubazir pengalaman saya saat anak pertama kalap mata, masalah kulit bayi dll bisa obrak abrik profil saya Bantu like, komentar agar post naik dan terbaca ibu2 lain khususnya new mom yang masih butuh informasi dan simpan (klik bendera pojok kanan atas supaya tersimpan saat sewaktu2 butuh). Semangat ya mak emak!! Saling support Satu Sama lain 💪💪💪💪💪💪 --------------- ##seriusnanya #bantusharing #ingintahu #jangandibully #pleasehelp #firstbaby #newborn #newmom