Kurang lebih kehidupan
Diantara banyaknya keluhan buibu di sini tentang suaminya, aku selalu bersyukur bahwa aku punya suami yg sangat pengertian. Dia org yg rapi, selalu naruh barang pada tempatnya. Handuk ga pernah ditaruh di tempat tidur, narik baju ga pernah berantakan. Tiap pulang kerja, dia selalu nanyain mau dibeliin jajan apa. Bahkan engga pun aku minta diq suka bawain sekedar teh pucuk kesukaanku. Kalo aku lagi ga mood beberes atau masak, dia ga pernah nuntut. Bantuin pekerjaan rumah ga payah disuruh, semua dikerjain. Malam aku begadang pumping dan susuin adek, paginya dia ambil alih, aku tidur. Mandiin, ganti popok, bersihin eek, nidurin, pokonya ga pernah ganggu aku tidur, ga ada istilah "Maa ini adek mau nen". Pacaran dari 2015, menikah di 2021, punya anak di 2023. Ga ada yg berubah dari dia. Dibalik semua kelebihannya, Allah uji kami dengan finansial. Iya, suamiku belum punya gaji yg mumpuni setiap bulannya sehingga uang bulanan kami masih harus disokong mertua dan uang gaji bulananku. Gaji suami cair 6 bulan sekali sebagai dosen kontrak, pendapatan bulanan kadang dia terima dari proyek freelance yg dia jalani. Bahkan dgn uang yg ga seberapa itu dia tetap prioritasin aku pengen apa dan mengesampingkan kebutuhannya. Namanya juga kehidupan, ada aja kurang lebihnya. Update: Ini bukan keluhan, justru ini rasa syukur, pasang surut kehidupan hal yg wajar. Kaya yg buibu bilang, uang bisa diusahakan 🫶🏻
Mendamba seorang anak