Berada di titik terendah.
Bunda, waktu bahkan mungkin tak kan mengobati luka yang saya alami sebaliknya waktu justru akan semakin membuatnya menganga basah dan menjadi-jadi, jika semakin berjalannya waktu aku harus melihat LAGI anaknya dari perempuan lain semakin tumbuh dan berkembang ? Jujur rasanya ingin marah dan mencabik-cabik diri sendiri, rasanya ingin mengahantam segala apapun yang berada didepan muka, menghancurkan segalanya dan berteriak kencang hingga orang2 tahu bahwa aku sedang meneriakkan kesakitan batin yang begitu memilukan, rasanya ingin melukai diri untuk sekedar mencari alasan menangis agar orang2 tak bertanya alasanku menangis, rasanya ingin sekali menarik seseorang untuk kupeluk dan kukatakkan bahwa aku sedang tak baik-baik saja, dua tahun lamanya aku menahan dan aku diam, setelah aku memegang teguh janjinya dan memberinya maaf yang saat itu dia mohonkan, ketika aku tahu ada perempuan lain yang dihamilinya rasanya saat itu aku ingin mencekik diriku sendiri agar terlepas dari sakitku, tapi ternyata aku masih rela menerimanya dengan seluruh janji dan maafnya, lalu aku nikmati hidupku yang begitu bajingan ini dengan menerima seluruh pentas dunia yang begitu memedihkan mata, aku saksikan di belakangku mereka hidup bahagia dan sejahtera dengan bantuan topangan dariku, aku ternyata selama ini menopang hidup mereka, aku tertipu saat dia katakan kerjaannya tak menghasilkan uang sementara penghasilanku jauh lebih baik darinya dia seringkali menipuku untuk menopang hidup mereka. Lalu aku diamkan aku terima, dan aku relakan seluruh kekejaman dunia saat itu, karena itu telah berhasil membuatku bangkit dari keterpurukan. Tapi sialnya dua bulan trakhir aku mendengar kabar yang sama dia menghamili lagi perempuan itu. Aaaah rasanya duniaku ingin kuselesaikan segera,, tapi anak diperutku? Buah hatiku, alasan hidup dan kebahagiaanku menginginkanku untuk hidup. Aku selalu bodoh dan terperdaya sikap dan kata2nya selama ini. Katakan segala hal yang bisa mendorong saya untuk benar2 melepaskannya dan benar2 bisa berjuang untuk kebahagiaan anak saya. Katakan lah Selasar apapun itu, bantu saya untuk bisa benar2 membencinya, sadarkan saya untuk segera meninggalkannya.saya berasa bodoh kalau harus mensinkronkan fakta dengan perasaan ahhahaha#pleasehelp #pleasehelp #pleasehelp
Maasya Allah Tabarakallah