Nabung pendidikan anak

saya pribadi menabung dibagi 2 : dana darurat dan dana pendidikan , 1. kalau dana darurat saya save di rek bank neo yg tdk ada ATMnya namun free biaya transfer ke bank lain dan NO ADMIN bulanan, uda gt bisa deposito minimal 100rb dgn tenornya oncall (7hari) dan bunga di rek juga masuknya tiap hari, dan kalo untuk transaksional sy transfer ke bank neo suami nanti suami jika butuh untuk akomodasi tinggal transfer ke rek bca nya. kadang di bank neo ini jg sy sisihkan untuk beli emas ketika harga emas lg turun. 2. berhubung dana pendidikan merupakan jangka panjang jd sy lebih tertarik save money di instrumen yg agressive seperti saham namun sy jg lihat kembali dari fundamental perusahaan saham yg akan sy beli, rata2 yg sy beli saham2 bluechip atau LQ45 yg jika ditarik harga rata2 3thn kedepan itu naik. dan belinya jg ketika market lg merah (turun). tp sebenernya kalo bunda type yg konservatif bisa alokasikan dana pendidikan dideposito aja, salah 1ny yg sy sebutin diatas pakai bank neo bisa buka rek via online. kelebihannya depositonya bisa mulai 100rb an aja uda gt tenornya pendek. kalo aku pribadi untuk dana pendidikan tdk tertarik sama sekali dgn asuransi, karna kebanyakan asuransi ini sifatnya unit link dimana seperti keran bocor kalo narok uang disini ada biaya COI (cost of insurance), biaya admin bulanan, biaya pemeliharaan polis tiap tahunnya minimal 5% makanya banyak kan nasabah yg diiming2 in agen hasil investasi sekian tapi realnya ga sesuai dgn penjelasan diawal ya karna itu tadi kegerus biaya2, asuransi lebih cocok jika bunda ingin ikut asuransi jiwa dan kesehatan, sy sendiri ikut yg jiwa jadi amit2 jika terjadi sesuatu dgn saya dan suami anak2 tetap bisa melanjutkan pendidikannya. dan kalo untuk asuransi kesehatan sy ga ikut karna dpt asuransi dari kantor suami

saran saya, jangan main saham ya bun, apalagi dengan tangan kosong (tidak ada ilmu untuk bermain saham). karna saham itu sifat nya pasang surut, jika blm ad ilmu untuk main saham, bunda bisa2 rugi besar. karna kalo pas lagi naik bunda bisa untung, tapi jika lagi turun bunda akan rugi besar tanpa kembali sepeser pun. dan butuh modal besar. kalo bunda mau bikin tabungan untuk masa depan anak, kalau untuk investasi jangka panjang, bisa pake emas murni logam mulia, atau emas batangan dengan kadar 99,99% karna akan lebih dipilih investor. karna, emas murni nilainya cenderung stabil atau bahkan naik dari tahun ke tahun.. tapi kalau perhiasan emas gak cocok untuk investasi jangka panjang karna harga penjualan biasanya dikurangi harganya hingga 25% atau bisa lebih dari harga emas. karna emas perhiasan memakai campuran logam lain kek campur tembaga, perak gitu supaya tdk mudah berubah kalo di jadikan perhiasan. lebih aman nya investasi emas murni sih. karna bunda blm ada basic ke saham, jadi agak serem2 sedep aj jika nilainya turun. atau bisa dengan tabungan konvesional dengan menabung di bank, bikin tabungan pendidikan jangka panjang. biasa ini lebih mudah di lakukan. dengan tabungan reksadana juga bisa bun, jika bunda blm paham dgn investasi, bunda bisa investasi dikit2 dengan pake reksadana.

Nabung reksadana jenis rdpu / obligasi bun, lebih minim resiko. Jangan saham kalau memang belum paham mekanisme nya. Kalau mau di bank yaa bank biasa aja kaya bca xpresi (tp ga ada buku tabungan ya dan urusnya cukup di gerai bca di mall). Banyak bank digital lain juga kok kaya bank neo, blu, dan lain lain. Kalau mau di bank biasa aja dengan ada biaya adminnya ya boleh, nanti bs jadi tabungan anak kelak. Tp balik lagi tujuannya buat dana pendidikan anak kan, bukan buat ajarin anak menabung istilahnya investasi karena inflasi dana pendidikan itu pasti.

Saya di reksadana 😂 Sudah nyoba emas, cash dan rekening bank, ujung2nya keambil juga 😭 Jadi saya ada 4 tabungan. 1. Dana pendidikan di Reksadana 2. Tabungan biasa di Reksadana 3. Dana darurat cash (Ini nanti kalo ngumpul juga pasti masuk ke rekening) 4. Tabungan receh cash. Tabungan receh ini saya, suami dan anak ada. Saya masukkan di botol, ini fungsinya buat beli2 barang yg murah macam buku, baju atau keperluan pribadi. Jadi gak harus obrak-abrik tabungan pokok 😁

Kalau saya untuk yg pendidikan jangka pendek misal PAUD sama TK, saya taruh di reksadana pasar uang, Bun. Untuk SD sampai SMA saya taruh di reksadana saham. Untuk kuliah di saham blue chip dan LM. Saya nabungnya per bulan dengan nominal sama. Kecuali yg saham buat kuliah itu belinya per lot pas gajian, mengikuti harga hari itu. Kalau LM nya, kebetulan masih ada LM dari pas sebelum nikah, saya niatkan buat diversifikasi tabungan kuliah anak selain saham.

Bisa buka tabungan yg namanya Tabunganku, biasanya tiap bank mempunyai jenis tabungan ini, tanpa biaya admin tp suku bunga kecil, dan tidak bisa mbanking. Nabung pake Blu BCA juga bisa, paling besar bunganya 4% perbulan. Atau nabung emas di pegadaian juga bisa, mesikup harga emas di pegadaian tergolong mahal, tapi ini paling praktis untuk nabung krn bisa beli sesuai budget dan transaksi bisa dilakukan secara online by aplikasi.

kalau aku nabung biasa di bank, ga ada potongan sama sekali tiap bulannya. tapi harus punya ATM ibunya juga sendiri, jadi nanti nama rekening anak ngikut ke rekening ibunya di belakang namanya. sejauh ini aku lebih nyaman nabung begini karena ga ada potongan sama sekali jadi benar-benar pure nabung uang yang dikumpulin gitu

saya nabung emas antam Bun, pengalaman nabung di bank daerah (tanpa atm) ujung²nya ke ambil jg buat kebutuhan Kalau emas Alhamdulillah saya bisa komitmen, untuk tabungan anak saya belikan LM Antam yg 1 gram, kalau untuk tabungan ibunya beli perhiasan aja 🤭

kalo saya bun, ini anak pertama masih di kandungan, sy mulai cicil minimal 100rb/bulan. kalau harga emas lg turun sy belikan emas fisik min 1 gram.

emas antam klo saya sih. setidaknya klo beli emas 5 thun kedepan harga jualnya naik. klo simpen bank semua 5 thun kedepan sama aja