Bunda.. Ijin share pengalaman, tentang anak dengan alergi susu sapi.
Mungkin thread ini akan sedikit panjang x lebar x tinggi tapi mudah2an membantu bunda2 yg gundah gulana, minim informasi, serta kebingungan mencari langkah serta kiat2 menghadapi alergi si kecil. Oh ya, berbagi pengalaman di thread ini juga boleh banget Bunda, kita saling berbagi aja ya π
Bunda, Saya Ibu 2 anak laki-laki, kedua anak Saya +alergi susu sapi dan intoleransi laktosa, juga keduanya mengidap dermatitis atopik. Perjalanan panjang untuk memecah kekhawatiran ini, sampai akhirnya menjalani dengan tenang.
Kelahiran anak pertama Saya karena KPD, dan berakhir dengan SC darurat. BBL anak pertama Saya 3,6kg dengan PBL 58cm di UK 39w5d. Sehat.. Tidak kekurangan satu apapun, ASI belum keluar H+4, DSA saat itu menyarankan susu S26 Ultima. Satu bulan pertama BBnya melesat naik sesuai KMS, masalah muncul di bulan kedua, pipinya tiba2 beruntusan parah seperti biduran namun bersisik, punggung, dan lehernya juga. Nafasnya berat, hidungnya selalu berair, telinganya merah seperti membengkak. Akhirnya kami memutuskan untuk konsultasi ke DSA, klinik beliau dekat dengan rumah Saya, DSA tersebut bernama dr. Eka Yusuf Inra bisa kunjungi instagramnya @inra_pediatri atau konsul melalui GrabHealth.
Seperti menemukan jarum diantara tumpukan jerami, beliau dokter yg super recomended, tidak ada justifikasi, tidak memaksakan, tidak ada omongan negative.. dr. Inra meminta saya untuk melakukan serangkaian test alergi di lab, lab yang saya pilih adalah Prodia. Serangkaian test tersebut mencangkup : Test Darah, Test Kulit, dan Test Feses. Hasil menunjukan anak Saya positive alergi terhadap protein susu sapi, intoleransi laktosa, dan Dermatitis Atopik.
Dokter Inra menanyakan riwayat penyakit saya dan suami, Saya pribadi ada athsma dan Suami tidak ada alergi. Dokter Inra bilang bahwa Ibu dengan athsma memiliki resiko lebih tinggi anak alergi protein susu sapi dan dermatitis atopik. Kelahiran secara SC juga memicu alergi pada bayi lebih besar daripada bayi dengan kelahiran pervaginam.
Terapi di mulai..
Saya eping juga Bun, jadi saat itu Saya ASI mix Sufor. Saya menghindari makanan pemicu alergi anak saya, dan dr. Inra menyarankan anak Saya mengkonsumsi susu formula Neocate. Selama 3 bulan anak Saya mengkonsumsi Neocate, tidak ada penolakan sama sekali, aduh cinta banget ama anak saya, ga pake drama, dia langsung dot aja π€ BB dan perkembangannya normal, ruam2 dikulit pun menghilang seiring saya pantang makan makanan alergi dan anak konsumsi neocate. Nafasnya kembali normal, bengkak daun telinganya pun hilang.
Anak Saya mengkonsumsi Neocate selama 3 bulan, diusianya yg ke 5 bulan, dokter melihat perkembangannya anak Saya cukup signifikan, diturunkanlah dosis susu formulanya ke Nutribaby Pepti. Konsumsi Nutribaby Pepti sampai usia 8 bulan, kemudian diturunkan dosisnya ke Nan PhPro. Dari usia 8 bulan sampai usia 16 bulan konsumsi Nan Phpro, karena muahal.. Saya coba ganti deh ke Morinaga PhPro sampai usianya 24 bulan, dinyatakan sembuh dari alergi di usia anak 25 bulan dengan melakukan kembali test di lab atas anjuran dr. Inra.
Untuk MPASI, skincare anak dengan Dermatitis Atopik, pengalaman anak kedua Saya yg juga alergi susu sapi, saya share di thread selanjutnya ya bun.
Kembali Saya tegaskan bahwa ini merupakan advice dari profesional, dalam bidangnya yakni dokter spesialis anak. Saya tidak punya andil dalam memberi saran susu formula apa bagi anak2 bunda yg mengidap alergi seperti kasus anak Saya.
Semoga thread ini membantu, silahkan apabila ada pertanyaan boleh diajukan di kolom komentar π
Salam hangat,
Niluh π₯°
Hereditary