kerja

Meskipun kekhawatiran tersebut beralasan, namun sebenarnya guncangan kendaraan termasuk aman bagi ibu hamil. Saat hamil, janin sebenarnya sudah terlindungi oleh otot-otot panggul dan cairan ketuban sehingga cukup aman dari guncangan. Namun jika memungkinkan, sebaiknya hindari melakukan perjalanan jauh atau aktivitas lainnya yang menimbulkan guncangan berat selama kehamilan. Pada beberapa kasus, guncangan yang terlalu berat dapat menimbulkan kebocoran cairan ketuban sehingga berbahaya bagi kehamilan dan janin. Selain itu, bagi wanita hamil pada trimester awal (hamil muda di bawah usia 20 minggu) memang disarankan untuk menghindari guncangan terlalu keras, terutama jika memiliki riwayat muncul flek pada wal kehamilan. Namun apabila kehamilan sejak awal dinyatakan sehat, maka ibu tidak perlu khawatir dengan risiko guncangan kendaraan. Meskipun relatif tidak berbahaya, namun ibu hamil tetap disarankan untuk berhati-hari selama berkendara. Terutama bagi ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi prematur dan membutuhkan banyak istirahat. Ibu hamil yang diketahui memiliki kondisi serviks lemah dan memiliki gangguan tulang belakang juga disarankan untuk lebih waspada saat berkendara. Para ahli mengungkapkan bawha risiko paling berbahaya ketika ibu hamil berkendara khususnya jika naik motor adalah tabrakan atau tergelincir. Untuk itu biasakan berkendara dengan aman dan mematuhi aturan berkendara seperti mengenakan sabuk pengaman jika naik mobil, mengenakan helm standar, menghindari jalan yang rusak dan sebaiknya tidak duduk menyamping jika dibonceng. ❤️